Sejarah Grebeg Besar Di Demak
Grebeg Besar merupakan salah satu tradisi tahunan di kota Demak, Jawa Tengah. Grebeg Besar biasanya dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau Idul Adha.
Rangkaian Acara Grebeg Di sana
1. Melakukan Ziarah Ke Makam Sultan Demak Dan Sunan Kalijaga
2. Adanya Acara Pasar Malam Rakyat
3. Acara Selametan Tumpang Songo
4. Acara Kirab Budaya
5. Penjaman Pusaka Peninggalan Sunan Kalijaga
Tradisi Grebeg Besar tidak dapat dipisahkan dari peran walisongo dalam menyebarkan agama Islam, bagaimanakah tradisi Grebeg Besar di Demak. Menurut Nur Ahmad dalam Jurnal yang berjudul “Pertanyaan Grebeg Besar Demak Sebagai Sarana Religi Di Dalam Komodifikasi Dakwah”, awalnya tradisi Grebeg Besar diadakan sebagai upacara peringatan hari jadi masjid Demak yang dibangun oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jawi, serta Sunan Amper.
Sebelum hari jadi dilangsungkan, dipikirkan beberapa upaya untuk menarik hati masyarakat Demak yang belum memeluk agama islam.
Terbentuknya Tradisi Grebeg Di sana
Acara ini berisikan permainan maupun kesenian tradisional yang sangat digemari masyarakat Demak saat itu. Setelah keberhasilan acara tersebut, banyak masyarakat yang berdatangan ke masjid Demak untuk mengikuti acara Grebeg Demak. Konon katanya, acara Grebeg sebenarnya sudah ada sejak 1506 Masehi.
Tepatnya pada zaman kerjaan Majapahit, namun tradisi ini secara turun-temurun terus diwariskan dan digunakan oleh raja-raja di pulau Jawa.
Sejarah tradisi Grebeg Besar di Demak juga tidak bisa dipisahkan dari peran Sultan Fatah serta Sunan Kalijaga, karena Sultan Fatah dan Sultan Kalijaga memutuskan untuk membuat tradisi Grebeg sebagai media dakwah.
Baca Juga: Festival Kurma Di Kairo