33.6 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Kisah Raja Namrud, Yang Diazab Oleh Allah Swt

Dijuluki Raja Yang Angkuh Dan Sombong

ar
foto istimewa

Raja Namrud merupakan penguasa Babilonia yang sombong dan banyak dari kaumnnya yang mempercayai bahwa Raja Namrud adalah Tuhan. Raja Namrud pada suatu ketika bermimpi ada seorang anak yang dapat menghancurkan dan menggulingkannya. Ia pun membuat kebijakan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir.

Sifat sombong menjadi salah satu sifat yang dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, karena sifat itu, seorang raja yang hidup di masa Nabi Ibrahim, yakni Raja Namrud diazab oleh Allah.

Raja Namrud dikenal karena memiliki harta karun yang luar biasa. Cadangan makanannya berlimpah, bala tentaranya banyak, serta istana yang megah bersama menara babel Raja Namrud.

Namrud juga dikenal sangat kejam karena tak segan membunuh tiap bayi laki-laki yang baru lahir karena khawatir akan menggantikannya atau menyerangnya, Nama Namrud memang tidak disebutkan dalam Alquran Namun, namanya disebutkan dalam tafsir Alquran Salah satunya dalam Ibnu Katsir.

Allah SWT berfirman: Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan) Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata, “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.

” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat ” Lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”. (QS. Al Baqarah: 258)

Menurut Beberapa Pendapat?

ar
foto istimewa

(Al-Baqarah: 258) Pada mulanya raja itu meminta kepada Ibrahim agar mengemukakan bukti yang menunjukkan keberadaan Tuhan yang diserukan olehnya, Maka Ibrahim menjawabnya yang disitir oleh firman-Nya: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan Yang mematikan”.

Dengan kata lain, sesungguhnya bukti yang menunjukkan keberadaan Tuhan ialah adanya semua yang wujud di alam ini, padahal sebelumnya tentu tidak ada, lalu menjadi tidak ada sesudah adanya.

“Saya dapat menghidupkan dan mematikan. Qatadah, Muhammad ibnu Ishaq, As-Saddi serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa untuk membuktikan ucapannya itu raja tersebut mendatangkan dua orang lelaki yang keduanya dikenai sanksi hukuman mati”.(Al-Baqarah: 258)

Lalu si Raja Namrud membunuh salah seorangnya dan memaafkan yang lainnya hingga selamat, tidak dikenai hukuman mati Demikianlah makna menghidupkan dan mematikan menurut Namrud.

Nabi Ibrahim kemudian menjawab: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat. (Al-Baqarah: 258)

Setelah itu Allah mengirimkan seorang malaikat kepada raja yang angkara murka itu untuk menyerunya kepada iman Tetapi si raja menolak, lalu malaikat itu menyerunya untuk yang kedua kalinya dan untuk yang ketiga kalinya, tetapi si raja tetap menolak Akhirnya malaikat berkata, “Kumpulkanlah semua kekuatanmu dan aku pun akan mengumpulkan kekuatanku pula.

Demikianlah kisah ini kami sampaikan. nah, untuk mengetahui secara lebih dalam kisahnya? Yuk langsung aja pindah ke channel youtubenya “KanalPediaIslam”

 

 

Baca Juga : kisah Thalhah bin Ubaiddillah, Dijuluki Mata Elang

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles