Ibnu Al Haytham Salah Satu Orang Cerdas di Abad Pertengahan Islam

ia adalah matematikawan dan sarjana Abu ‘Ali al-Hasan bin al-Hasan bin al-Haytham atau lebih dikenal sebagai Alhazen.

karena diyakini dia memiliki rencana untuk mengatur perairan Sungai Nil.

Akhirnya Alhazen memimpin pasukan pekerja di selatan Aswan ke tempat yang disebut al-Janadil guna memenuhi tugas yang dianggap hampir mustahil.

Menurut catatan abad ke-13, Alhazen khawatir al-Hakim yang eksentrik dan tak terduga akan menghukumnya karena kegagalannya.

Untuk menghindari hukuman, dia berpura-pura tidak waras sampai kematian al-Hakim.

Dia kemudian meninggalkan rumah tempat dia dikurung dan dipindahkan ke qubbah di gerbang Masjid Azhar Kairo.

Di sana ia melanjutkan pekerjaannya sebagai penulis dan guru matematika.

Alhazen mencari nafkah dengan menyalin sejumlah karya matematika dasar, Namun, Alhazen tidak berhenti dengan terjemahan.

Dia juga memberikan kontribusi orisinal di bidang optik, astronomi dan matematika.

Tulisannya Sangat Produktif yang mencakup berbagai mata pelajaran

Beragam prestasi diraihnya, di antaranya 25 buku dan esai tentang matematika dan 45 judul pertanyaan fisik dan metafisik.

Ini termasuk diskusi tentang Euclid, Apollonius dan Archimedes, serta komentar tentang karya filosofis Aristoteles dan karya medis Galen.

Karya Alhazen yang paling penting adalah Kitab al-Manazir (Kitab Optik) yang komprehensif.

Di dalam kitab itu, Alhazen mengembangkan teori luas yang menjelaskan penglihatan dengan menggunakan geometri dan anatomi.

Dia menolak teori Euclid dan Ptolemy bahwa penglihatan dihasilkan dari sinar yang keluar dari mata dan mencapai objek.

Sebaliknya, dia mengatakan setiap titik pada area atau objek yang diterangi memancarkan sinar cahaya ke segala arah.

Tetapi hanya satu sinar dari setiap titik yang mengenai mata secara tegak lurus dan ditransmisikan oleh benda transparan (lensa).

Sementara sinar lainnya menyerang pada sudut yang berbeda dan tidak terlihat.

Karya lain Alhazen yang ada pada subjek optik termasuk buku On the Light of the Moon.

Buku tersebut menyatakan bulan bersinar seperti objek yang menyinari dirinya sendiri meskipun cahayanya dipinjam dari matahari.

Itulah informasi mengenai Tokoh muslim yang mempunyai ahli dalam kamera, nah untuk info selanjutnya? yuk langsung aja simak video ini di channel youtubenya “KanalPengetahuanIslam”.

 

Baca Juga: asal usul awal mulainya shalat jumat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!