Manfaat Tanaman Kumis Kucing untuk Mengobati Infeksi Saluran Kencing

0
495
TANAMAN KUMIS KUCING

Channel E– Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.

gambar istimewa

Penyakit yang menyerang disebabkan oleh jamur upas (Upsia salmonicolor atau Corticium salmonicolor). Jamur ini menyerang batang atau cabang tanaman yang berkayu. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan tata air, meningkatkan kebersihan kebun, memotong bagian yang sakit, pergiliran tanaman dan penyemprotan pestisida selektif.

Kumis kucing yang punya nama latin Orthosiphon aristatus ini banyak tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Karena bentuknya yang mirip helai kumis kucing, tanaman ini juga dikenal sebagai cat whiskers atau java plant. Selain sebagai tanaman hias, tanaman kumis kucing juga biasa dijadikan obat herbal untuk banyak kondisi kesehatan tertentu. Salah satu manfaat kumis kucing yang paling tersohor adalah mengobati infeksi saluran kencing dan penyakit ginjal.

Manfaat kumis kucing untuk mengobati infeksi saluran kencing

Kumis kucing pada umumnya dijadikan obat herbal untuk melawan infeksi bakteri, seperti pada luka di kulit atau gusi yang bengkak. Berkat sifat antijamur dan antiradangnya juga, masih ada banyak lagi manfaat kumis kucing lainnya, mulai dari mengobati rematik dan asam urat, penyakit ginjal (terutama batu ginjal), sebagai obat alergi, hingga menghentikan kejang.

Namun, manfaat kumis kucing yang utama dan sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian medis adalah sebagai obat infeksi saluran kencing berkat efek diuretiknya.

Manfaat kumis kucing ini pernah dilaporkan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Ethnoparmhacology yang melakukan pengujian pada beberapa tikus lab. Tikus-tikus ini diberikan minum air yang telah ditambahkan ekstrak kumis kucing.

Hasilnya diketahui bahwa di dalam tubuh, ekstrak kumis kucing bekerja memicu peningkatan produksi urin yang membuat Anda jadi lebih sering buang air kecil. Secara tidak langsung, bolak-balik buang air kecil dapat membantu membilas bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih. Hal ini pun membantu mengurangi kemungkinan bakteri untuk bisa menempel pada sel-sel di dinding saluran kemih, yang dapat menimbulkan infeksi.

Hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi kumis kucing

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan dosis obat herbal kumis kucing yang aman, beserta kemungkinan risikonya.

Penelitian di atas menemukan bahwa ekstrak kumis kucing juga sedikit meningkatkan serum BUN dan kadar glukosa darah. Meski peningkatan kadar urea darah dan glukosa darah dalam tingkat wajar masih dibilang aman, ini bisa menjadi acuan bahwa Anda tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat herbal tersebut.

Pasalnya, peningkatan kadar urea darah yang terlalu tinggi justru dapat menandakan gangguan pada saluran kemih atau bahkan kerusakan ginjal. Peningkatan kadar gula darah sendiri pun telah terkait dengan risiko berbagai macam gangguan kesehatan dalam jangka panjang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!