Assalamualaikum warrahmatullahi wabaraktuh halo sahabat dunia Islam,kali ini kita akan membahas kehidupan muslim di vietnam.

MASJID AL-EHSAN

MASJID AL-EHSAN

Suasananya lebih tampak seperti di Indonesia ketimbang di Vietnam, lantaran para perempuan tersebut hampir semuanya mengenakan baju gamis dan berkerudung. Sementara beberapa lelaki terlihat menggunakan sarung dan peci terlihat tengah duduk. Di depan Masjid Al-Ehsan di Da Phouc, dekat kota Chau Doc di Provinsi An Giang. Ketika adzan yang menandakan salat ashar berkumandang dari masjid Al Ehsan. Tampak puluhan lelaki menghentikan pekerjaan mereka dan beranjak ke dalam masjid.

Di Provinsi An Giang, ada lima desa yang dihuni oleh etnis Cham. Tetapi hanya satu desa di sekitar Masjid Al Ehsan, Da Phouc, An Phu yang seluruh penghuninya beragama Islam. Dulu etnis Cham menganut Hindu, yang merupakan mayoritas penduduk di Kerajaan Champa, yang menguasai wilayah selatan dan tengah Vietnam. Tetapi kemudian secara bertahap mereka berpindah menganut Islam.

PO CHIEN

Raja terakhir, Po Chien, merupakan seorang Muslim. Yang pengikutnya menyebarkan agama Islam sampai ke Indonesia. Yang dikenal dengan Putri Champa atau Darawati yang makamnya terdapat di Trowulan. Ketika Kerajaan Champa ditaklukan Vietnam pada abad ke 15. Po Chien dan pengikutnya kemudian bermigrasi ke Vietnam bagian selatan dan sebagian berpindah ke Kamboja. Bangunan menara kuno peninggalan kerajaan Champa. Di wilayah pusat pemerintahannya. Di Nha Trang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya yang dilindungi.

Kini etnis Cham merupakan kelompok minoritas di Vietnam. Yang berjumlah lebih dari 160.000 ribu orang dari total populasi sekitar 90 juta penduduk. Sebagian besar dari mereka beragama Islam, meskipun ada yang masih menganut kepercayaannya leluhur yang disebut Cham Bani. Di An Giang, mereka menyebut dirinya sebagai etnis Cham Melayu. Ini tidak terlalu mengherankan, karena percampuran budaya Cham dan Melayu di daerah ini sangat terasa. Sejak dulu banyak pendatang dari Malaysia dan Indonesia ke An Giang. Para pendatang dari Malaysia kemudian membangun masjid tertua di kampung ini yaitu Masjid Mubarok pada 1750.

Etnis Cham dari wilayah ini juga banyak yang meneruskan pendidikan agama. Melalui beasiswa dari berbagai negara. Karena sarana pendidikan yang kurang di Vietnam. Di An Giang, masjid Al Ehsan. Tengah dipugar dengan sumbangan dari negara tetangga yang berpenduduk mayoritas Muslim. Meski pemerintah negara ini menganut paham Komunis, dan mengontrol masyarakatnya dengan ketat. Tetapi Umat Muslim di Vietnam bebas menjalankan ibadah.

Malah sebagai etnis minoritas, pemerintah Vietnam memberikan fasilitas untuk warga Cham. Tetapi bantuan dari pemerintah tersebut dianggap belum cukup, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan agama Islam. Selain masalah pendidikan, warga Cham di Vietnam masih sulit untuk mencari pekerjaan.

Dunia Cham Muslim di pinggiran sungai Mekong, terutama Da Phuoc, merupakan tujuan wisata yang populer bagi turis. Namun demikian, sebagian besar penduduknya tidak mendapatkan banyak keuntungan dari jutaan turis. Meski ada beberapa orang yang menjual barang-barang kerajinan dan hasil tenun ke para turis. Penduduk wilayah ini kebanyakan bekerja sebagai nelayan, petani dan berdagang. Tetapi sebagian besar dari mereka memilih bekerja di kota lain. Kondisi yang sama dialami etnis Cham di pinggiran sungai Mekong lainnya yang berada di seberang Kota Chau Doc.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!