Home Religi KETIKA RASULULLAH MENGAGUMI TAUBATNYA WANITA PEZINA

KETIKA RASULULLAH MENGAGUMI TAUBATNYA WANITA PEZINA

0
KETIKA RASULULLAH MENGAGUMI TAUBATNYA WANITA PEZINA
KETIKA RASULULLAH MENGAGUMI TAUBATNYA WANITA PEZINA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh halo sahabat Kanal Pedia Islam kembali bersama Kanal Pedia Islam dalam kisah perempuan penzina yang bertaubat sehingga membuat Rasulullah merasa kagum.

Orang yang bertaubat dari dosa dan kesalahan ternyata mendapat tempat mulia disisi Allah sebagaimana firman-nya dalam Alquran “sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” Quran surat al-baqarah ayat 222. Allah menegaskan bahwa dia mencintai orang-orang yang senantiasa bertaubat dan kembali ke jalan. Pada masa Rasulullah SAW nya ada 1 kisah menakjubkan tentang seorang perempuan pezina yang bertaubat.

WANITA PEZINA MENEMUI RASULULLAH

Imran bin al-husain Al Qunza radhiyallahu Anhu menceritakan seorang wanita dari Juhainah masuk ke pintu masjid menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Perempuan itu datang dengan perlahan berjalan dengan rasa gentar dan takut ia melupakan aib dan keburukannya sembari menepis takutnya kepada manusia dia sampai kepada Rasulullah, kemudian dia berdiri di hadapan beliau dan mengabarkan kepada Rasulullah bahwa dia telah berzina “wahai Rasulullah aku telah melakukan maksiat yang mewajibkan adanya hukuman had atas maka sucikanlah aku” kata perempuan itu, apa yang diperbuat oleh Rasulullah apakah beliau meminta persaksian dari para sahabat atas wanita tersebut? ternyata tidak, wajah beliau merah dan memalingkannya ke arah kanan diam seakan-akan beliau tidak mendengar sesuatu.

WANITA PEZINA MELAHIRKAN
WANITA PEZINA MELAHIRKAN

Rasulullah berusaha agar wanita ini mencabut perkataannya akan tetapi perempuan itu adalah perempuan istimewa perempuan yang keimanannya telah menancap di dalam hatinya maka nabi bersabda kepadanya “pergilah hingga engkau melahirkannya” berlalulah bulan demi bulan perempuan itu mengandung putranya selama 9 bulan, kemudian dia melahirkannya maka pada hari pertama nifasnya dia datang membawa anaknya yang tengah diselimuti kain dan berkata “Wahai Rasulullah sucikanlah aku dari dosa zina inilah dia aku telah melahirkannya maka sucikanlah aku Rasulullah” maka nabi pun melihat kepada anak perempuan tersebut. Sementara hati beliau tercabik-cabik karena merasakan sakit dan sedih dikarenakan beliau menghidupkan kasih sayang terhadap orang yang berbuat maksiat siapa yang akan menyusui bayi tersebut jika ibunya mati, siapakah yang akan mengurusi keperluannya jika had atau hukuman ditegakkan atas ibunya, maka nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “pulanglah susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya kembalilah kepadaku” maka perempuan itu pun kembali ke rumah keluarganya dia susui anaknya dan tidaklah bertambah keimanannya di dalam hatinya kecuali keteguhan seperti kokohnya gunung tahun bergulir berganti tahun.

HUKUMAN HAD WANITA PEZINA

Kemudian perempuan itu datang dengan membawa anaknya yang sedang memegang roti perempuan pezina itu berkata “Wahai Rasulullah aku telah menyapihnya maka sucikanlah aku” dia dan keadaannya sungguh sangat menakjubkan iman yang bagaimanakah yang membuatnya berbuat demikian 3 tahun lebih atau kurang yang demikian tidaklah menambah nya kecuali kekuatan iman, nabi mengambil anaknya seakan-akan beliau membelah hati wanita tersebut dari kedua lambungnya akan tetapi ini adalah perintah Allah keadilan langit kebenaran yang dengannya kehidupan akan tegak. Akhirnya perempuan itu dirajam dan wafat dalam keadaan bertaubat nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “siapa yang mengkafil atau mengurusi anak ini maka dia adalah temanku di surga seperti ini”, kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam.

MENSALATI WANITA PEZINA
MENSALATI WANITA PEZINA

Dalam sebuah riwayat bahwa nabi memerintahkan agar wanita itu dirajam, kemudian beliau mensalatinya, maka berkatalah Umar bin Khattab “anda mensalatinya wahai nabi Allah sungguh dia telah berzina”, maka beliau bersabda “sungguh dia telah bertaubat dengan satu taubat seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah”. (HR. Ahmad).

Sesungguhnya ini adalah rasa takut kepada Allah sesungguhnya itu adalah perasaan takut yang harus menerus berada pada diri perempuan mukminah itu saat dia terjerumus kedalam jerat-jerat setan dia telah berbuat dosa akan tetapi dia berdiri dari dosanya dengan hati yang dipenuhi iman dan jiwa yang digerakkan oleh hinanya maksiat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here