Home Religi KISAH MU’ADZ BIN JABAL DITEGUR NABI

KISAH MU’ADZ BIN JABAL DITEGUR NABI

0
KISAH MU’ADZ BIN JABAL DITEGUR NABI

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh halo sahabat kanal pedia islam kali ini kita
akan membahas kisah mu’adz bin jabal ditegur nabi karena terlalu lama mengimami shalat.

Mu’adz Bin Jabal RA salah seorang sahabat Nabi terkemuka yang memiliki pemahaman mendalam dalam ilmu fiqih. Beliau dikenal sebagai sahabat paling mengerti perkara halal dan yang haram. Dikisahkan Mu’adz pernah ditegur oleh Rasulullah SAW karena terlalu lama mengimami sholat. Berikut kisahnya diriwayatkan dari Jabir RA.

MU’ADZ BIN JABAL DITEGUR NABI

MU’ADZ BIN JABAL

Mu’adz bin Jabal pernah sholat bersama Nabi SAW kemudian ia mendatangi kaumnya untuk melaksanakan sholat lagi. Ketika itu Mu’adz membacakan Surat Al-Baqarah (286 ayat). Lantas ada seseorang yang keluar dan ia melakukan sholat sendirian dengan ringkas. Hal tersebut sampai kepada telinga Mu’adz dan menyebut orang tersebut munafik.

Ucapan Mu’adz itu sampai kepada orang yang digelari, hingga akhirnya ia mendatangi Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah kami adalah kaum yang bekerja dengan tangan-tangan kami di samping menggembala ternak. Saat itu Mu’adz sholat mengimami kami semalam itu membaca Surat Al-Baqarah. Maka Aku memutus sholatku, lalu dia menuduh saya munafik.”

Maka Nabi SAW bersabda: “Wahai Mu’adz, apakah kamu akan tukang pembuat fitnah (memicu orang enggan shalat)?” hingga 3 kali. “Baiknya engkau membaca Surat Asy-Syamsy dan Al-A’la atau yang semisalnya.” (HR Al-Bukhari No 6106 dan Muslim No 465) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa yang dimaksud adalah sholat Isya. Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin sholat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jamaah. Ia pun sholat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adz pun menyebutnya sebagai seorang munafik. Orang itu pun mendatangi Rasulullah SAW dan mengabarkan kepada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya.”

Nabi lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah Surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR Muslim No 465).

Dalam riwayat lain dari Ibnu Abi Syaibah (3625) disebutkan bahwa yang dilaksanakan oleh Mu’adz adalah sholat Maghrib berjamaah. Mengenai hal ini, Nabi pernah berpesan: Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian sholat mengimami orang banyak, maka hendaklah ia memperingan sholatnya, karena di antara mereka ada yang lemah, sakit, tua. Jika salah seorang di antara kalian sholat sendirian, maka hendaklah ia memanjangkannya sekehendak hati’. (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Maksud meringankan sholat di sini artinya mempercepatnya tanpa mengurangi sunnah dan makna sholat. Mudah-mudahan kita diberi taufik agar termasuk orang-orang yang istiqomah mendirikan sholat berjamaah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here