Home Featured CERITA HOROR! Naik Bus Hantu

CERITA HOROR! Naik Bus Hantu

0
CERITA HOROR! Naik Bus Hantu

Channel EBagi mereka yang terbiasa naik bus malam, cerita horor ini bisa menjadi pelajaran untuk tetap berhati-hati dan berdoa. Cerita horor ini menimpa dua mahasiswi cantik yang menimba ilmu di kota pelajar. Sebut saja Rani dan Ira. Hari itu hari Jumat menjelang sore. Mereka baru saja menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) di kampusnya. Sebagai mahasiswi rantau, Rani mengutarakan niatnya kepada Ira ingin menghabiskan liburan pasca UAS dengan cara pulang kampung.

Bukannya menunggu besok pagi, Rani ingin malam itu juga bisa pulang ke kampung halamannya. Ira sempat melarangnya, dengan alasan hari sudah malam. Apalagi Rani akan pulang kampung menggunakan bus malam. Namun Rani pun tetap memaksa. Rani pun bergegas membereskan barang-barangnya. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Saat itu Rani meminta Ira mengantarnya ke terminal. Padahal saat itu Ira sudah terlihat mengantuk karena kelelahan usai beraktivitas siang harinya.

gambar istimewa

Beberapa saat keduanya berangkat ke terminal

Berjarak sekitar 15 menit dari kost an mereka. Saat tiba suasana terminal sudah sunyi. Terlihat hanya beberapa orang yang sedang menunggu mobil. Rani memutuskan menunggu bus yang akan ditumpanginya di depan terminal. Alasannya, suasanya di dalam terminal sangat sepi. Hanya beberapa saat, bus yang akan ditumpangi Rani tiba. Rani pun berpamitan kepada Ira dan mengucapkan terima kasih telah mengantarkannya. “Hati-hati ya Ran, kasih kabar selama perjalanan,” kata Ira.

“Iya Ra, kamu juga hati-hati, nanti aku kasih kabar deh,” jawab Rani.

Ira melihat jelas sahabatnya itu menaiki bus. Ia kemudian duduk di bagian kursi belakang. Padahal di bagian depan masih banyak kursi yang kosong. Ira pikir mungkin Rani ingin duduk di kursi belakang. Ira sedikit heran dengan bus itu. Selain karena kondisi lampunya yang gelap, ia melihat sang sopir hanya terdiam saja. Tak hanya itu, Ira pun tak melihat kondektur di bus tersebut. Tak berapa lama bus pun melaju. Ira melambaikan tangan ke arah Rani. Namun Rani tak melihatnya. Bus yang membawa Rani pun hilang dari pandangan Ira. Perjalanan Rani diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di kampung halamannya.

Ira pun kemudian memutuskan kembali ke kostan

Baru saja Ira hendak menyalakan mesin motornya, ia merasakan sekujur tubuhnya merinding yang tidak biasa. Ira pikir hal itu karena ia menggunakan jaket yang tipis, sehingga terasa dingin terkena angin malam. Ia pun lalu bergegas pulang ke kostannya. Tiba di depan kostan, Ira disambung penjaga kostan. Ia lalu menyimpan sepeda motornya di tempat yang telah disediakan. Tiba di dalam kabar, Ira langsung rebahan di kasur, karena merasa sudah ngantuk. Namun sebelum tidur, ia mengambil HP-nya dengan maksud menanyakan kabar Rani.

Ira pun lalu mengirim WA ke Rani. Namun tak kunjung mendapat balasan. Lama ditunggu tak kunjung ada balasan. Tak terasa Ira pun tertidur pulas. Waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB. Saat tengah malam itulah, Ira dikagetkan dengan suara pintu kamarnya yang diketuk dengan keras. Ia merasa sedikit kesal, karena tidurnya terganggu. Apalagi ini masih larut malam.

Ira pun bergegas menuju pintu kamar lalu membukanya

Betapa kaget, saat dilihat di balik pintu kamar, ternyata Rani. “Bukannya Rani sudah pulang, harusnya sudah sampai, kok ini malah ada disini lagi,” ucap Ira dalam hati. Ada perasaan was-was yang dirasakan Ira. Pasalnya, Rani terlihat menangis. Wajahnya pun pucat seperti ketakutan.

“Kamu kenapa Ran,” tanya Ira memberanikan bertanya.

Bukannya menjawab pertanyaan Ira, Rani malah menangis sejadi-jadinya. Ira lalu mengambil air minum agar sahabat itu sedikit tenang. Lalu menyuruhnya berbaring di tempat tidur. Sebagai sahabat, Ira pun mendampinginya berada di samping Rani. Malam pun semakin larut, tak ada kalimat yang keluar dari keduanya. Tak terasa keduanya lalu tertidur. Keesokan paginya. Keduanya terlihat sudah bangun. Ira menyiapkan sarapan buat Rani yang terlihat masih melamun akibat peristiwa yang menimpanya semalam. Namun Ira belum paham apa yang menimpa Rani.

Hingga akhirnya tiba, Rani pun mulai berbicara

“Ra, sini duduk di samping aku. Aku mau cerita soal semalam,” ungkap Rani. Tanpa pikir panjang Ira pun menuruti permintaan Rani. Rani pun lalu bercerita. Malam itu, sebenarnya ia tidak pulang. Saat naik ke dalam bus, Rani memang memilih tempat duduk di belakang. Karena itu memang sudah kebiasaannya. Baru saja ia duduk, Rani lalu melihat ke arah jendela. Ia saat itu sudah tak melihat Ira lagi. Padahal Ira saat itu masih menunggu hingga bus yang ditumpangi Rani berangkat.

Menurut Rani, penumpang bus itu memang tidak banyak. Hanya beberapa orang. Namun sejak duduk hingga bus itu berangkat, tak ada satu pun penumpang yang berbicara. Kondisi di dalam bus sangat sunyi. Ah ia pikir para penumpangnya sedang kelelahan, sehingga ingin istirahat di dalam bus. Cahaya di dalam bus yang redup, membuat Rani tidak bisa melihat jelas muka para penumpang. Saat Rani melihat ke arah sopir pun, ia hanya terdiam saja.

Rani duduk tepat di samping jendela

Tujuannya memang agar bisa melihat ke arah luar. Rani kemudian mencari kondektur bus. Ia berniat segera membayar ongkos, agar ia bisa istirahat tanpa diganggu kondektur yang menagih ongkos. Namun kondektur yang ditunggu pun tak kunjung kelihatan. Tak terasa Rani pun tertidur.

Hanya beberapa saat Rani pun terbangun. Namun ia mulai merasakan keanehan. Suasana bus makin sunyi. Para penumpang terlihat seperti bayangan. Tiba-tiba sekujur tubuhnya merinding. Rani berupaya menenangkan hatinya dengan cara memandang ke arah luar jendela. Lagi-lagi Rani merasa aneh. Suasana di luar tak biasa seperti yang dilihatnya jika pulang kampung. Jalanan yang terasa asing, suasananya pun terasa berbeda.

Tak lama kemudian, Rani melintasi sebuah pasar

Saat itulah ia mulai merasakan berada di daerah terasing. Orang-orangnya menggunakan pakaian adat jaman dulu. Pasarnya pun pasar jaman dulu. “Aku ini berada dimana, kok apa yang aku lihat tak seperti biasanya,” tanya Rani dalam hati. Hanya selang beberapa saat bus pun berhenti. Aneh, semua penumpang yang Rani lihat seperti bayangan. Rupa dan pakaiannya terlihat hitam semua. Rani benar-benar ketakutan. Hatinya mulai menjerit, tapi tak ada suara yang keluar sedikit pun. Tubuhnya juga tiba-tiba kaku, tak bisa digerakkan.

Ia hanya bisa melihat, semua penumpang turun dari bus. Namun setelah turun, satu per satu penumpang itu menghilang. Rani mulai sadar ada yang tidak beres dengan bus yang ia tumpangi ini. Ia lalu mencoba menenangkan hatinya dengan membaca ayat-ayat Alquran sebisanya.

Tiba-tiba tubuhnya mulai bisa digerakkan

Belum bus itu melaju, Rani pun bergegas turun lalu lari menjauhi bus. Hanya beberapa meter dari bus itu, Rani baru sadar ia masih berada di terminal saat ia pertama kali naik bus tersebut. Ia melihat sekitarnya, tak ada orang satu pun. Rani terus melangkah mencari pertolongan. Hingga kemudian ia bertemu dengan tukang ojek malam, dan meminta diantar ke kost an. Keesokan harinya, Rani dijemput keluarganya.

Nah, itulah cerita horor naik bus hantu.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here