Home Film Review Film: Ada Mertua di Rumahku

Review Film: Ada Mertua di Rumahku

0
Review Film: Ada Mertua di Rumahku

Channel EMengawali tahun 2022, Klik Film resmi merilis tiga film Indonesia terbaru di antaranya ada Cek Ombak (Melulu), Enam Batang dan Ada Mertua di Rumahku. Dalam film ini, Cut Meyriska dan Roger Danuarta kembali memerankan pasangan suami istri yang baru menikah setelah sebelumnya memainkan peran yang sama di film Pintu Surga Terakhir. Selain itu, ada aktor senior Rano Karno yang berperan sebagai seorang bapak dan sosok mertua yang menyebalkan.

Ide cerita dalam film ini cukup relate dengan keadaan di sekitar kita di mana masih banyak pasangan yang tinggal satu atap bersama mertua mereka. Dibalut dengan komedi, Ada Mertua di Rumahku tetap menghadirkan pesan-pesan mendalam yang bisa diambil oleh penonton. Film ini mengisahkan tentang pasangan pengantin yang baru saja menikah bernama Irfan (Roger Danuarta) dan Nirmala (Cut Meyriska). Keduanya kerap kali diganggu saat akan melaksanakan malam pertama. Puncaknya ialah ketika kehadiran ayah Nirmala, Bambang (Rano Karno).

Bambang tiba-tiba datang tanpa memberitahu Nirmala dan memutuskan untuk tinggal bersama setelah beralasan jika ia sudah tidak punya rumah. Lika-liku permasalahan rumah tangga mereka kian bermunculan setelah melihat bagaimana perilaku Bambang yang suka seenaknya. Tidak hanya itu, Bambang pun orang yang pemalas dan merupakan orang yang telah menjual rumah milik almarhumah istrinya. Hal itu yang membuat Nirmala semakin kesal dengan ayahnya. Tingkahnya yang menyebalkan kerap kali membuat pasangan muda itu kesal.

Chemistry kuat antara Roger Danuarta dan Rano Karno

gambar istimewa

Karakter yang diperankan Roger Danuarta dalam film ini secara garis besar menggambarkan bagaimana sosok menantu yang memiliki kesabaran besar terhadap kelakuan mertuanya. Ia tidak pernah marah atau mengeluh kepada Nirmala atas perilaku ayahnya yang menyusahkan dan juga menyebalkan. Alasan terbesar Irfan tetap sabar dalam menghadapi kelakuan mertuanya ialah karena dirinya mengingat sosok ayahnya dulu, jadi dengan kesempatan kali ini Irfan ingin lebih berbakti kepada mertuanya.

Keduanya tampil dengan chemistry yang kuat antara menantu dan mertua. Bagaimana canggungnya Irfan ketika Bambang baru datang dan berinteraksi untuk yang pertama kali pun digambarkan dengan baik. Serta kesabaran Irfan menghadapi Bambang yang perilakunya menyebalkan juga tersampaikan dengan baik sehingga membuat penonton turut merasakan perasaan Irfan. Tak hanya itu, adegan yang menggugah hati antara keduanya pun terlihat natural dan penuh kasih sayang.

Wajar saja, karena aktor senior Rano Karno memang sudah banyak mendapat pengalaman sehingga karakter yang ia mainkan pun berhasil dibawakan dengan sangat baik. Selain itu, kemampuan akting Roger Danuarta pun patut dipuji karena sukses memerankan sosok menantu dan suami yang sabar.

Pesan mendalam tentang berbakti kepada orang tua

gambar istimewa

Sejatinya, peran seorang anak yang harus berbakti kepada orang tua tidak akan ada habisnya baik saat belum menikah maupun ketika kita sudah menikah. Semakin tua, kelakuan orang tua kita memang semakin menyebalkan karena tubuh mereka semakin rapuh dan butuh penyangga yakni anak-anaknya. Dalam film ini, ayah Nirmala memang digambarkan sebagai sosok orang tua yang membuat kesal anak-anaknya. Namun dibalik itu semua terdapat seorang ayah biasa yang ingin merasakan kebahagiaan bersama para anaknya.

Pesan mendalam bagaimana kita harus memperlakukan orang tua tersampaikan dengan begitu jelas dan menyentuh. Bagaimana Irfan tetap sabar dan tidak pernah emosi meski pun tindakan Bambang merugikan dirinya, hingga saat Bambang sakit pun Irfan tidak pernah meninggalkannya. Jika penonton cukup jeli, terdapat adegan sindiran yang disampaikan dalam film ini. Ketika dalam mimpinya Irfan ingin mengantarkan ayah mertuanya untuk tinggal di panti jompo karena terkendala urusan ekonomi, akan tetapi tempat tersebut sudah terisi penuh.

Hal itu sedikit menyindir para anak di luar sana yang memilih menitipkan orang tuanya ke panti jompo ketimbang merawatnya hingga akhir. Selain itu, ada adegan yang menjelaskan tentang perilaku menyebalkan Bambang yang memang ada alasan tersendiri dan cukup membuat penonton terharu.

Ide cerita bagus yang sayangnya terlihat seperti sinetron

gambar istimewa

Sangat disayangkan ketika ide cerita yang bagus ini tersaji layaknya sinetron-sinetron di stasiun televisi. Visual serta skoring yang ditampilkan pun benar-benar terasa monoton dengan tidak ada variasi yang menarik.

Untungnya, hubungan antara menantu dan mertua ditampilkan dengan sangat baik sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan. Selain itu, semua yang ada dalam film ini terlihat tidak ada bedanya dengan kisah sinetron. Film ini sangat cocok untuk disaksikan bersama sanak saudara dan keluarga karena mengandung pesan mendalam tentang berbakti kepada keluarga. Walaupun bergenre drama namun film ini juga menampilkan komedi yang membuat penonton sedikit terhibur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here