Gula pun hanya bisa dinikmati oleh keluarga kerajaan dan orang yang paling kaya. Saat itu Arab dikenal sebagai wilayah yang paling pandai membuat gula, sehingga terkenal sebagai pembuat gula paling murni dan putih. Berlanjut pada tahun 900 -1099 M, orang Eropa yang berperang di Yerusalem, mempelajari detail produksi gula di tempat itu. Setelah perang usai, orang-orang Eropa tersebut membawa gula ke tempat asalnya hingga akhirnya tersebar ke berbagai wilayah. Pembudidayaan gula secara besar-besaran pun mulai dilakukan pada tahun 1390 M. Bahkan pada tahun 1480 M perkebunan dan pabrik tebu mulai dibangun, untuk memproduksi gula lebih banyak lagi. Kini gula justru memliki banyak ragam yang berbeda.
Jenis-jenis Gula
1. Gula Pasir
Jenis gula ini yang pertama kali ditemukan dan paling banyak diproduksi. Gula ini terbuat dari air tebu yang mengalami proses pengkristalan.
2. Gula Aren
Gula aren dibuat dari nira pohon enau yang direbus hingga berubah warna. Bentuk gula aren ini cukup bervariasi, dari silinder atau bulat pipih. Memiliki warna cokelat, gula ini memiliki kalori yang lebih tinggi dari gula pasir.
3. Gula Cokelat
Gula cokelat ini sering dianggap sama dengan gula aren, namun sebenarnya berbeda. Jenis gula ini terbuat dari gula pasir yang ditambahi molases sehingga berubah warna menjadi cokelat. Manfaat gula cokelat ini hampir sama dengan gula pasir putih biasa.
4. Gula Palem
Gula palem ini terbuat dari nira pohon palem yang dikristalkan menjadi seperti gula pasir. Namun pada gula palem, tekstur yang dimiliki lebih kasar.
5. Gula Batu
Gula batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gula putih atau cokelat. Jenis gula ini dibuat dengan cara melarutkan dua jenis gula tersebut untuk kemudian dikristalkan kembali dalam bentuk bongkahan batu. Karena proses pembuatan ini, rasa gula batu berbeda dengan gula pasir putih atau cokelat.
6. Gula Merah
Indonesia memiliki jenis gula tersendiri yang hampir mirip dengan gula aren.