Home Religi TRADISI UNIK SHOLAT JUM’AT DI BERBAGAI NEGARA

TRADISI UNIK SHOLAT JUM’AT DI BERBAGAI NEGARA

0
TRADISI UNIK SHOLAT JUM’AT DI BERBAGAI NEGARA
<center> TRADISI UNIK SHOLAT JUM'AT DI BERBAGAI NEGARA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh halo sahabat Kanal Dunia Islam kembali bersama Kanal Dunia Islam kali ini kita akan membahas Tradisi Sholat Jum’at di berbagai negara.

Hari jumat disebutkan sebagai hari yang paling mulia dan penuh keberkahan dibandingkan hari-hari lainnya. Pada hari itu pula, lelaki diwajibkan shalat di masjid pada tengah hari.

Pada umumnya muslimin diperintahkan mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki untuk Shalat Jumat. Tetapi di sejumlah negara ada beberapa tradisi yang mengiringi ibadah tersebut.

Yuk simak selanjutnya:

* Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia

* Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia
* Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia

Untuk mengikuti solat jumat di Masjidil Haram diperlukan usaha sangat gigih, karena banyaknya orang dari berbagai negara yang ingin beribadah di sana. Untuk bisa mendapat tempat shalat bahkan harus rela antri sejak jam 9 pagi.

Selama menunggu waktu shalat harus pandai-pandai menahan diri agar wudhu kita batal. Jika batal perlu waktu lama untuk mengambil air wudhu, sebab jaraknya beberapa puluh meter dari saf tempat kita shalat.

* Manila, Filipina

Manila, Filipina
Manila, Filipina

Masjid KBRI Manila memiliki seuah tradisi yang unik ketika jumatan. Imam shalat terdiri dari beberapa negara dan digilir dari Jumat ke Jumat. Pada umumnya imam itu terdiri dari bangsa Indonesia, Filipina dan Turki.

Selain itu khotbah akan disampaikan dalam bahasa Inggris karena jemaah yang hadir bukan dari Indonesia saja.

* Maroko

Maroko
Maroko

Di Maroko hari jumat dinyatakan sebagai hari besar, banyak orang yang berbodong-bodong untuk datang ke masjid, termasuk perempuan. Tradisi unik jumatan di Maroko yaitu saat adzan akan dikumandangkan oleh tiga orang berbeda.

Saat berwudhu untuk shalat Jumat, masyarakat Maroko cukup dengan air di dalam sebuah ember kecil saja. Kemudian, menjelang shalat mereka balut sepatu atau sandalnya dengan plastik, lalu dimasukkan ke dalam rak yang disediakan di selasar masjid. Ini mirip seperti di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Azan dikumandangkan ketika khatib berada di mimbar. Tapi uniknya, dilatunkan sebanyak tiga kali oleh orang berbeda.

Seusai shalat Jumat, masyarakat Maroko langsung bergegas ke luar dari masjid tanpa ada zikir ataupun doa seperti yang dipraktikkan di Aceh. Di luar masjid pun dipenuhi berbagai penjual. Mereka tak sungkan berteriak agar barangnya dibeli.

Selain itu, ada tradisi makan kuskus, sebuah makanan khas yang disuguhkan dengan susu asam.

* Washington DC, AS

Washington DC, AS
Washington DC, AS

Minimnya jumlah masjid di Washington, tidak memberhentikan niat umat muslim yang ingin melaksanakan shalat. Pada hari jumat Gereja Katedral Nasional Washington bahkan beralih fungsi sebagai tempat shalat umat muslim. Tradisi itu juga mempertebal toleransi antarumat beragama.

* New Delhi India

New Delhi India
New Delhi India

Ada empat hal menarik saat kita shalat Jum’at di New Delhi. Pertama, jamaah yang hendak mengambil air wudhu akan duduk di batu kecil di depan keran air, bukan di bangku.

Kedua, lanjut Tjandra, pada bagian akhir khutbah Jum’at jamaah akan langsung sigap berdiri, untuk bersiap-siap melaksanakan shalat berjamaah. Jamaah pun menunggu sejenak khatib yang masih berdiri di atas mimbar, dan hendak menyelesaikan kalimat terakhir dari khutbah yang disampaikan.

Ketiga, seluruh jamaah akan mengucap salam bersama-sama melihat ke kiri dan kanan untuk memberi salam di akhir shalat dalam detik yang bersamaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here