27.1 C
Jakarta
Monday, March 25, 2024

MASJID BIRU BERUSIA 1600 TAHUN DI TURKI

Halo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo sahabat kanal pedia Islam kita akan membahas tentang sejarah Masjid biru di Istanbul Turki yang sudah ada sejak tahun 1600-an.

BLUE MOSQUE

gambar istimewah

Bagi sebagian orang, rasanya kurang asyik jika belum berkunjung ke masjid biru saat berlibur di Turki.saat berlibur di Turki  saat berlibur di Turki.

bangunan yang juga dikenal sebagai Masjid Sultan Ahmed disebut sebagai Masjid Biru karena menggunakan lantai berwarna biru.Masjid tersebut merupakan salah satu dari dua masjid di Turki yang memiliki enam menara. Selain itu, masjid tersebut merupakan masjid Ottoman yang paling menarik untuk difoto. Saat berkunjung ke Istanbul, tidak mungkin wisatawan akan melewatkan Masjid Biru yang merupakan salah satu masjid termegah di Turki.

Desain bangunan yang khas Masjid ini dibangun di seberang Hagia Sophia, dan dibangun pada tahun 1609–1616. Tepatnya selama masa pemerintahan Ahmed I. Salah satu murid Mimar Sinan, Sedefkar Mehmet Aga, merupakan arsitek Masjid Biru. Mimar Sinan merupakan kepala arsitek bagi sultan Suleiman I, Selim II, dan Murad III. Masjid Biru memiliki banyak fitur seperti kubah, setengah kubah, dan menara yang ramping. Enam menara yang menjadi karakteristik masjid tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa dalam gaya arsitektur khas Ottoman.

Mengutip situs resmi Masjid Biru, empat menara terletak di setiap sudut masjid. Menara-menara tersebut memiliki bentuk seperti pensil. Empat menara tersebut masing-masing memiliki tiga balkon. Sementara dua lainnya yang berada di ujung halaman hanya memiliki dua. Dari seluruh masjid Ottoman yang ada, Masjid Biru memiliki halaman paling besar. Di sebelah halaman, wisatawan dapat melihat makam Sultan Ahmed. Sementara di seberang makam, wisatawan bisa melihat German Fountain. Air mancur tersebut merupakan hadiah dari Kekaisaran Jerman kepada para Ottoman.

Bagian dalam yang tidak kalah mewah Bagian dalam masjid dihiasi oleh lantai biru yang datang dari Iznik, kota yang terletak sekitar 90 km dari tenggara Istanbul. Jumlah lantai biru yang digunakan dalam masjid tersebut adalah 21.043. Masjid Biru memiliki total 16 platform muazin, orang yang mengumandangkan adzan, di menara-menara yang dimiliki.

Lantai bawah masjid tersebut dihiasi oleh lantai dengan desain tradisional seperti bunga. Sementara hal yang paling mendominasi pada lantai atas masjid adalah lebih dari 200 kaca patri dengan desain unik. Ayat-ayat Al Quran menghiasi bagian dalam masjid tersebut. Banyak dari mereka dibuat oleh seorang kaligrafi terhebat pada masa itu, Seyyid Kasim Gubari. Jadi tempat wisata dan tempat ibadah Bangunan tersebut merupakan tempat wisata paling populer di Istanbul. Tak heran jika banyak wisatawan berkunjung ke sana. Meski begitu, Masjid Biru masih berfungsi sebagai tempat beribadah. Pihaknya akan menutup sementara kunjungan wisatawan selama 30 menit, atau selama shalat lima waktu sedang berlangsung.

Cara berkunjung ke Masjid Biru Masjid Biru merupakan tempat wisata yang masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah. Jika ingin berkunjung, wisatawan wajib menggunakan pakaian tertutup. Adapun pakaian tertutup yang dimaksud adalah celana panjang bagi pria, penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang bagi perempuan.

berikut cara berkunjung ke Masjid Biru

Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Masjid Biru adalah saat pagi menjelang siang.

Hindari berkunjung ke Masjid Biru saat waktu beribadah, atau 30 menit sebelum adzan.

Masjid akan ditutup selama 90 menit bagi wisatawan.

Sebelum masuk ke masjid, lepas alas kaki dan taruh di dalam kantung plastik yang sudah disediakan secara gratis. Memasuki masjid tidak dikenakan biaya.

Wanita wajib menggunakan penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang.

Penutup kepala sudah disediakan di pintu masuk masjid secara gratis.

Pria wajib menggunakan celana panjang.

Saat berada di dalam masjid, wisatawan dilarang berisik dan menggunakan flash jika ingin berfoto.

Saat berfoto, wisatawan dianjurkan untuk tidak membidik kamera ke arah orang-orang yang sedang shalat.

Usai berkunjung, plastik pembungkus alas kaki dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan. Penutup kepala dikembalikan ke staf.

Wisatawan bisa memberi donasi secara sukarela untuk membantu masjid.

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles