Meskipun kerap jadi minuman favorit untuk memulai hari, kopi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan. Salah satu efek yang sering dikeluhkan setelah minum kopi adalah rasa mual. Apa yang menjadi penyebab rasa mual? Penyebab mual setelah minum kopi.

Rasa mual usai minum kopi biasanya berhubungan dengan kafein dan asam lambung. Kafein adalah senyawa alami pada kopi yang merangsang kerja otak dan sistem saraf. Senyawa inilah yang membuat Anda melek setelah minum kopi. Kafein mungkin membantu Anda mengusir kantuk. Akan tetapi, senyawa ini juga bisa memicu efek samping, termasuk mual. Berikut beberapa hubungan antara kafein, asam lambung, dan rasa mual setelah minum kopi.

gambar istimewa

1. Kafein memicu produksi asam lambung

Selain merangsang otak dan saraf, kafein juga meningkatkan kerja sistem pencernaan dan produksi asam lambung. Asam lambung yang meningkat bisa mengiritasi dinding lambung dan kerongkongan sehingga menimbulkan rasa mual serta heartburn. Gejala tersebut biasanya terasa lebih parah bila Anda minum kopi saat perut kosong.

Pasalnya, tidak ada makanan di dalam lambung yang dapat melindungi dinding lambung dari asam yang bersifat merusak. Ini sebabnya Anda tidak hanya merasa mual, tapi juga mulas dan sakit perut setelah minum kopi. Gejalanya bahkan bisa lebih parah bila Anda menderita penyakit asam lambung (GERD). Maka dari itu, orang dengan penyakit asam lambung sebaiknya tidak minum kopi.

2. Anda lebih sensitif terhadap kafein

Rasa mual setelah minum kopi dapat disebabkan karena tubuh lebih sensitif terhadap kafein, sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi terbitan jurnal Nutrients. Menurut studi tersebut, sensitivitas terhadap kafein berkaitan dengan kondisi genetik Anda. Ada dua gen yang paling memengaruhi efek kafein dalam tubuh, yakni CYP1A2 dan ADORA2A.

Gen CYP1A2 menentukan penyerapan dan pemecahan kafein, sedangkan gen ADORA2A diyakini berpengaruh pada rasa cemas usai mengonsumsi kafein. Gen CYP1A2 ditemukan pada hati dan berpengaruh hingga 95% terhadap metabolisme kafein dalam tubuh.

Artinya, perubahan tertentu pada gen ini berpengaruh sangat besar terhadap efek kafein pada tubuh Anda. Para peneliti menemukan banyak variasi (keragaman) pada gen CYP1A2. Ternyata, variasi tertentu pada gen ini membuat tubuh Anda lebih cepat bereaksi setelah mengonsumsi kafein. Salah satu reaksi tersebut tidak lain adalah mual.

3. Anda punya gejala putus kafein

Jika tubuh Anda sudah ketergantungan kafein, Anda mungkin akan mengalami gejala putus kafein bila berhenti minum kopi secara mendadak. Gejala putus kafein antara lain sakit kepala, badan lesu, dan susah berkonsentrasi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan mood, mudah marah, gemetar, serta rasa mual setelah Anda mencoba minum kopi kembali.

Berbagai gejala tersebut dapat bertahan selama 12-24 jam sejak Anda berhenti minum kopi. Efek kafein dipengaruhi oleh usia, berat badan, serta kondisi genetik Anda. Oleh sebab itu, tingkat keparahan gejala putus kafein mungkin berbeda pada setiap orang. Kabar baiknya, gejala tersebut bisa diatasi dengan mengurangi kafein sedikit demi sedikit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!