Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah tidak lama lagi akan datang sebagai akhir dari puasa selama satu bulan di Bulan Ramadan.

Untuk merayakan hari besar umat Islam itu, warga Indonesia yang sebagain besar Islam memiliki banyak tradisi unik. Bahkan masyarakat Indonesia juga memiliki sebutan berbeda untuk Hari Raya Idulfitri.

Alih-alih menyebut dengan lengkap sebagai Hari Raya Idulfitri, banyak orang lebih senang menyebut dengan Lebaran. Selain Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Iduladha juga memiliki sebutan yaitu Lebaran Haji, Lebaran Qurban, atau Lebaran Besar.

Tapi tahukah teman-teman dari mana asal kata ‘Lebaran’ yang digunakan untuk menyebut hari besar umat Islam ini?

1. Istilah Lebaran

lebaran
Gambar Istimewa

Istilah Lebaran memang sudah lama digunakan, namun hingga kini belum diketahui pasti sumber tertulis dari istiah tersebut.

Menurut pengamat bahasa, selain bukti tertulis belum diketahui juga secara pasti waktu penggunaan istilah Lebaran untuk pertama kalinya. Namun disebutkan bahwa kata tersebut bukan berasal dari bahasa Arab layaknya kata Idulfitri.

Pada beberapa sumber tersier menuliskan bahwa kata itu kemungkinan berasal dari bahasa daerah.

Ada empat bahasa daerah yang disebut menjadi asal kata Lebaran, yaitu bahasa Jawa “lebar” (selesai), bahasa Sunda “lebar” (melimpah), bahasa Betawi “lebar” (luas), dan bahasa Madura “lober” (tuntas). Bahkan seorang sastrawan Sunda menyebut bawah kata Lebaran justru berasal dari tradisi Hindu.

Selain itu, diperkirakan juga oleh sang sastrawan bahwa tradisi perayaan Lebaran sudah dilakuakn sejak abad ke-15 di Jawa. Tradisi itu dilakukan oleh Sunan Bonang yang merupakan salah satu Wali Songo yang ada di Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.

Meski begitu, ahli bahasa Indonesia masih belum bisa memastikan tentang asal dari istilah Lebaran. Bahkan disebut juga istilah lebaran belum pasti benar merujuk pada selesainya puasa Ramadan selama sebulan penuh.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Lebaran diartikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Selain memiliki istilah berbeda, ada juga beberapa tradisi lain yang dilakukan masyrakat Indonesia untuk menyambut Hari Raya Idulfitri. Berikut adalah tradisi lebaran di indonesia

2. Grebek Syawal

lebaran
Gambar Istimewa

Tradisi pertama adalah Grebek Syawal yang merupakan salah satu tradisi di DI Yogyakarta. Acara ini juga salah satu ritual dari Kraton Yogyakarta dalam memperingati Lebaran atau masuknya tanggal 1 Syawal.

Pada acara ini akan ada sebuah gunungan yang disebut membawa berkah dan ketentraman. Gunungan akan dibawa ke Masjid Gede Keraton Ngayogyakarta untuk di doakan dan nantinya akan diambil secara berebut oleh masyarakat.

3. Nasi Jaha

lebaran
Gambar Istimewa

Ada juga tradisi makan nasi jaha yang ada di Sulawesi Utara, khususnya masyarakat Motoboi Barat. Tradisi yang bernama Binarundak ini akan berlangsung selama tiga hari setelah Idulfitri.

Binarundak merupakan tradisi yang masih baru dan terinspiras dari Lebaran Ketupat yang ada di Minahasa dan Gorontalo. Nasi jaha sendiri merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang terbuat dari beras ketan, santan, dan jahe.

4. Festival Meriam Karbit

lebaran
Gambar Istimewa

Selain itu ada juga festival meriam karbit yang dilakukan di Pontianak, Kalimantan Barat, Festival meriam ini biasa dilakukan selama tiga hari yakni sebelum, saat, dan sesudah Lebaran.

Masyarakat akan berkumpul di tepian Sungai Kapuas dan meyalakan meriam karbit. Bahkan meriam ini juga dijadikan lomba. Meriam karbit biasa dibuat dari pohon kelapa atau kayu durian serta rotan sebagai pengikat meriam.

Nah, itu tadi beberapa tradisi di Indonesia pada Hari Raya Idulfitri dari sebutan hingga kegitan dan makanan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!