30.7 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Presiden Jokowi Longgarkan Aturan Pakai Masker di Luar Ruangan

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melonggarkan kebijakan aturan penggunaan masker di tengah tren Covid-19 yang membaik. Tak lagi wajib untuk aktivitas di luar ruangan, namun masih harus tetap digunakan pada kelompok rentan dan di angkutan umum.

Jokowi memperingatkan kelompok rawan dan mereka yang memiliki riwayat komorbid tetap mengenakan masker. Pasalnya, risiko COVID-19 tinggi pada kelompok rawan tersebut.

Tetap Wajib di Transportasi Umum

gambar istimewa

“Yang pertama pemerintah melonggarkan kebijakan pemakaian masker jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” beber Jokowi dalam keterangan pers Selasa (17/5/2022).

“Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker,” sambung Jokowi.

Kelompok Rentan Tak Boleh Copot Masker

gambar istimewa

Meski berada di luar ruangan, kelompok rentan misalnya lansia masih diwajibkan memakai masker. Seperti diketahui, angka fatalitas paling tinggi terjadi pada lansia dan kelompok dengan riwayat komorbid.

“Bagi masyarakat yang masuk ketegori rentan, lansia atau memiliki penyakit komorbid saya tetap menyarankan untuk mengenakan masker saat beraktivitas,” beber Jokowi.

Alami Gejala? Masker Tetap Wajib

gambar istimewa

Begitu pula bagi mereka yang mengalami gejala COVID-19 seperti batuk dan pilek, Jokowi menyarankan masker untuk tetap dipakai. Pasalnya penularan tetap bisa terjadi meskipun seseorang sudah divaksinasi COVID-19 lengkap.

“Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas,” tegas dia.

Bebas Tes COVID-19

gambar istimewa

Kabar baik bagi yang sudah divaksinasi COVID-19 lengkap, pemerintah resmi mencopot aturan wajib tes COVID-19 baik untuk perjalanan domestik maupun internasional.

“Yang kedua bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sudah tidak perlu lagi untuk melakukan tes swab PCR maupun antigen,” pungkas dia.

Sejumlah Pakar Angkat Bicara Terkait Kebijakan Pelonggaran Penggunaan Masker

gambar istimewa

Terkait kebijakan ini, sejumlah pakar angkat bicara. Dokter paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Erlina Burhan, SpP(K), menganjurkan untuk tetap pakai masker jika berada di keramaian.

“Kalau tidak berada dikerumunan mungkin sudah bisa mengingat jumlah kasus yg sudah melandai. Tapi bila di tempat umum dan keramaian sebaiknya tetap pakai masker,” kata dr Erlina yang juga Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Sementara itu, dr Erlang Samoedro, SpP, FISR mengakui kondisi penularan COVID-19 di Indonesia memang sudah melandai. Ia menilai, kondisinya memang sudah lebih aman, terlihat dari jumlah pasien di Wisma Atlet yang berkurang drastis.

“Tapi untuk mencegah, ini kan baru selesai dari Lebaran ya, masih ada potensi untuk terjadi peningkatan 2 minggu ke depan. Ya paling nggak, kita tetap menggunakan masker lah untuk menjaga-jaga saja,” kata dr Erlang.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengingatkan untuk tidak larut dalam euforia pelonggaran wajib masker. Ia menyarankan untuk menilai sendiri situasi dan risiko sebelum memutuskan untuk melepas masker.

Pada kondisi tertentu, Dicky menilai situasinya memang sudah lebih aman untuk tidak pakai masker. Namun tetap harus diwaspadai bahwa risiko penularan masih tetap ada dan kemungkinan muncul varian baru juga harus terus diwaspadai.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles