27 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Penembakan di Oklahoma, Tiga Orang Tewas

Kasus penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini seorang pria menembakkan senjatanya di dalam gedung Medis Natalie di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) dan menewaskan tiga orang pada Rabu (1/6/2022). Penembakan massal kini kerap terjadi di Negeri Paman Sam. Dalam bulan Mei, terjadi tiga kali penembakan di kota berbeda di AS, yaitu di Buffalo, California dan Texas.

Pelaku dilaporkan tewas

Kepolisian Tulsa dilaporkan langsung memeriksa seluruh ruangan di gedung medis tersebut untuk mengantisipasi ancaman susulan. “Pelaku dipastikan telah meninggal,” kata seorang polisi, dikutip dari The Guardian, Kamis (2/6/2022). Kepolisian juga mengonfirmasi tiga orang yang tewas akibat insiden ini. Namun, ia tak merinci siapa pelaku dan bagaimana ia akhirnya tewas.

Kapten Richard Meulenberg mengatakan, kepolisian Tulsa menerima telepon tentang seorang pria yang membawa senapan di lantai dua gedung rumah sakit tersebut.

Dia mengatakan situasinya lalu berubah menjadi “penembakan aktif”. Ketika petugas tiba di lokasi, “mereka menemukan sejumlah orang telah tertembak. Dua orang tewas pada saat itu,” kata Meulenberg.

“Kami juga menemukan (seseorang) yang diyakini sebagai penembak dan masih meyakini dialah penembaknya, karena dia membawa sebuah senapan laras panjang dan sepucuk pistol,” katanya, menambahkan

Gedung-gedung di sekitarnya langsung ditutup

Petugas masih berupaya mengamankan Rumah Sakit St. Francis itu dan pengarahan pers akan digelar pada 19.15 waktu setempat atau Kamis, 2 Juni 2022 07.15 WIB pagi tadi. Sistem kesehatan St. Francis langsung mengunci kampusnya karena situasi di Gedung Medis Natalie.

Gedung Natalie sendiri memiliki operasi rawat jalan dan pusat kesehatan payudara. Sejumlah rekaman dari televisi menunjukkan helikopter masih berjaga di atas gedung tersebut. Selain itu, sejumlah orang juga mengangkat tandu berisi pasien untuk menjauh dari gedung.

Joe Biden serukan reformasi senjata

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan reformasi aturan kepemilikan senjata api usai insiden penembakan massal di sekolah dasar di Texas yang terjadi pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat. Ia meminta agar Kongres AS meloloskan undang-undang pengontrolan senjata dengan ‘akal sehat’. “Ini melelahkan. Kita harus bertindak. Jangan bilang kita tidak bisa terdampak dari pembantaian ini,” katanya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,600SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles