31.1 C
Jakarta
Monday, March 25, 2024

Keunggulan Anggur Satriya Tamansari 1 dari Bantul

Anggur Satriya Tamansari 1 merupakan sumber daya genetik asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Satriya mengacu pada kebun anggur Satriya Grape Farm miliki Rio Aditya, orang pertama yang mengintroduksi anggur jenis ninel di Kampung Plumbungan. Kini, anggur ninel terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTP) dengan nama Satriya Tamansari 1.

Terdaftar berdasarkan sertifikat

Varietas anggur ini telah terdaftar berdasarkan sertifikat bernomor 1051/PVL/2019. Tanda daftar tersebut menjadi salah satu bukti Satriya Tamansari 1 milik Pemerintah Kabupaten Bantul. Anggur asal Bantul ini memiliki berbagai keunggulan yang menarik untuk dibahas.

Berdasarkan RHS color charts, warna kulit buah anggur Satriya Tamansari1 adalah dark purplish red A, sedangkan daging buahnya berwarna bening. Buahnya berbentuk bulat lonjong dengan panjang rata-rata 2,73 cm dan berdiameter 2,03 cm.

Mampu berbuah dua kali setahun dan bisa beradaptasi di dataran rendah

Tingkat kemanisan daging buah anggur ini mencapai 18–22 briks. Satu tanaman dapat memproduksi 20–30 tandan yang berisi 70–100 buah dengan bobot yang mencapai 10,53 gram. Keunggulan lain dari Satriya Tamansari 1 adalah mampu berbuah dua kali setahun dan bisa beradaptasi di dataran rendah.

Adapun harga jual buah anggur ini relatif tinggi mencapai Rp100.000 per kg. Di Kampung Anggur Plumbungan, masyarakat membudidayakannya di pekarangan dengan model rambatan para-para. Model ini dinilai sesuai dengan luas pekarangan yang rata-rata dimiliki masyarakat di sana.

Terbukti dapat membuat produksi buah lebih tinggi

Selain itu, terbukti dapat membuat produksi buah lebih tinggi. Tinggi tiang para-para mencapai 2–3,5 m, di bagian atas dipasang para-para yang terbuat dari anyaman kawat, bambu, atau baja ringan. Penanaman anggur di pekarangan bisa dilakukan di dalam pot ataupun di lahan. Selain model para-para, ada sebagian pembudidaya yang menggunakan model pagar dan perdu.

Namun, berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik (Balitjestro) para-para lebih disukai pekebun karena membuat tanaman berproduksi lebih tinggi. Kebun anggur yang dikembangkan di pekarangan bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan dan menambah nilai keindahan teras, taman, serta garasi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles