26.1 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Negara di Eropa Paling Melek Teknologi yang Sering Dijajah

Estonia adalah salah satu negara di Eropa yang masyarakatnya telah terdigitalisasi. Sebagian besar layanan publik negara itu dilakukan secara daring dan dilayani dalam 24 jam. asing selama 700 tahun. Pertempuran berdarah kerap terjadi untuk meraih kemerdekaan sebagai bangsa yang mandiri.

Berikut ini adalah profil Estonia Untuk mendapatkan pencapaian seperti itu, Estonia membutuhkan perjuangan panjang. Di masa lalu, negara ini pernah dikuasai oleh kekuatan, salah satu negara yang masyarakatnya disebut paling melek teknologi di muka bumi.

Sistem politik Estonia

negara di Eropa
gambar istmewa

Estonia adalah salah satu negara di Eropa, tepatnya di pesisir Laut Baltik. Estonia kerap dimasukkan dalam daftar negara-negara Baltik. Dalam konstitusinya, Estonia adalah sebuah negara dengan sistem pemerintahan parlementer. Negara tersebut dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) yang menjadi kepala esksekutif. Saat ini, PM Estonia adalah Kaja Kallas, politikus perempuan yang diambil sumpahnya pada Januari 2021 lalu.

Selain PM, Estonia juga memiliki presiden yang tugasnya sebagian besar seremonial. Presiden Estonia saat ini adalah Alar Karis, ahli biologi yang menduduki jabatan itu pada Oktober 2021. Dalam bidang legislatif, Estonia menggunakan sistem satu kamar. Parlemen Estonia disebut Riigikogu yang anggotanya dipilih oleh rakyat selama empat tahun. Total anggota Riigikogu, seperti dilansir dalam situs resminya, adalah 101 orang.

Luas Estonia lebih kecil dibanding Sulawesi Selatan

negara di Eropa
gambar istmewa

Estonia memiliki luas wilayah 45.338 kilometer persegi. Wilayah tersebut sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki luas 46.717 kilometer persegi. Dari jumlah penduduk, Estonia juga jauh lebih sedikit karena hanya memiliki sekitar 1,3 juta jiwa, sedangkan Sulawesi Selatan memiliki penduduk sekitar 8,8 juta jiwa. Estonia berbatasan dengan Rusia di sebelah timur, Latvia di sebelah selatan, dan Laut Baltik di sebelah barat dan utara.

Negara tersebut merdeka pada 24 Februari 1918 ketika Kekaisaran Rusia runtuh setelah Perang Dunia I. Meski Estonia sempat dikuasai Uni Soviet, Estonia kembali merdeka pada tahun 1991, tapi negara itu merayakan kemerdekaannya tetap setiap tanggal 24 Februari.

Estonia memiliki bendera nasional dengan garis horizontal berwarna biru, hitam dan putih. Menurut Lonely Planet, bendera itu diadopsi pada 1990. Makna bendera itu sendiri adalah biru melambangkan laut, danau, dan langit. Hitam berarti tanah dan kemampuan melewati masa-masa sulit, sedangkan putih melambangkan kemurnian dan perjuangan negara demi kebebasan.

Dilansir Country Studies, Estonia dibagi menjadi lima belas wilayah administrasi (maakonnad). Maakonnad ini juga dibagi lagi menjadi 255 unit administrasi lokal, dengan 42 adalah kota dan 213 adalah kotapraja.

Perang Salib Utarabangunan gereja di sebuah kota di Estonia 

negara di Eropa
gambar istmewa

Sebelum 1200 Masehi, Estonia adalah sebuah wilayah yang telah dibagi dalam maakonnad. Setiap wilayah ini terdiri dari para petani bebas yang diorganisasikan secara longgar. Mereka juga saling terhubung satu sama lain meski belum dalam bentuk negara atau kerajaan.

Menurut Visit Estonia, orang-orang Viking Estonia pernah melancarkan serangan ke Norwegia dan bahkan menculik Ratu Astrid. Mereka juga berhasil menjarah kota-kota di Norwegia, sebelah utara Laut Baltik. Nama Estonia sendiri diperkirakan muncul sejak abad ke-1 Masehi yang berasal dari kata Aestii, yang berarti orang Estonia.

Orang-orang Estonia tersebut, pada awal 1200-an, diserang oleh para tentara salib Jerman yang berusaha memaksakan agama Kristen kepada mereka. Kurangnya organisasi politik dan kalah dalam persenjataan membuat Estonia berhasil ditaklukkan. Perang ini disebut juga Perang Salib Livonian atau Perang Salib Utara.

Menurut World History, ini terbilang sebagai Perang Salib episode terakhir di Baltik untuk membuat orang-orang pagan menerima Kristen.

Estonia diperebutkan Denmark, Swedia, Rusia dan Polandia-Lithuania

negara di Eropa
gambar istmewa

Dalam serangan para Ksatria Salib dari Jerman, pasukan ini menyerbu dari arah selatan. Sedangkan Denmark juga menyerang Estonia dari arah utara. Denmark kemudian menguasai beberapa bagian Estonia sekitar tahun 1248, kutip Visit Estonia.

Kota-kota seperti Tallinn, Tartu, Parnu dan Viljandi termasuk yang dikuasai oleh Kerajaan Denmark. Kota-kota ini juga menjadi anggota resmi dari Liga Hanseatic yang makmur yang dipimpin oleh para bangsawan Jerman dan Denmark.

Orang-orang Estonia banyak yang menjadi pedagang dan mendominasi perdagangan maritim Baltik di sepanjang Eropa Utara. Estonia di Abad Pertengahan berkembang secara pesat, yang akhirnya menarik kerajaan lain untuk melirik wilayah ini. Kekaisaran Rusia kemudian mengklaim bahwa tanah Estonia adalah tanah nenek moyangnya.

Dilansir Estonica, tentara Rusia mulai melancarkan serangan pada tahun 1558 dari timur dan maju dengan cepat ke arah barat. Denmark, Swedia, dan Polandia memandang kemajuan pasukan Rusia itu dengan negatif. Denmark kemudian bergerak menguasai pulau-pulau Estonia Barat sekitar tahun 1559. Swedia, yang mencoba menjaga hubungan dengan Rusia, terdorong untuk ambil tindakan setelah Denmark melangkah.

Beberapa wilayah Estonia Utara secara sukarela menerima kekuasaan Swedia sekitar tahun 1561, dan berharap mendapatkan dukungan dalam kepentingan komersial. Beberapa wilayah tersebut dikuasai Swedia sampai 150 tahun setelahnya. Sebelah selatan Estonia, Polandia-Lithuania memberikan tekanan dan menguasai wilayah tersebut, memasukkannya ke dalam teritori mereka. Akibat dari perebutan ini, Estonia terpecah menjadi beberapa bagian.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles