Selama dua bulan, yaitu dari bulan Juni hingga Juli, Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika tercatat sudah menangani tujuh kecelakaan transportasi, baik udara maupun laut, dan juga pencarian orang tenggelam. Pada bulan Juni lalu, Tim SAR sudah menangani sebanyak tujuh kecelakaan, yaitu dua kecelakaan udara,dua pencarian orang tenggelam, dan tiga kecelakaan laut.
Berikut dibawah ini merupakan rentetan peristiwa kecelakaan yang ditangani oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika :
Dua musibah orang tenggelam
- Korban saat itu bernama Jastin Nahumury (14 tahun) bersama rekannya sedang berenang, tiba-tiba korban berteriak minta tolong, namun rekannya terlambat untuk menolongnya. Tim SAR gabungan dengan peralatan pendeteksi bawah air aqua eye dan peralatan selam lainnya langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban. Korban berhasil dievakuasi di dasar kali dengan kedalaman kurang lebih tujuh meter.
- Selanjutnya, musibah seorang balita bernama Yosep (2) diduga terjatuh dari dermaga pelabuhan feri Pomako. Peristiwa hilangnya balita tersebut dilaporkan ayahnya Daud, kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, setelah anaknya tidak kunjung pulang ke rumah.
Dua kecelakaan udara
- kecelakaan helikopter milik PT Derazona Air Service,kecelakaan helikopter mendarat darurat saat mengangkut 11 orang tujuan Timika. Sebanyak 10 penumpang dapat dievakuasi dengan selamat, tapi satu penumpang yang masih berusia tujuh tahun masih belum ditemukan.
- Dan kecelakaan pesawat Susi Air PK BVM yang berangkat dari bandara Mosez diinformasikan lost contact saat membawa enam orang penumpang. Keenam penumpang berhasil dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter milik TNI-AU. Namun sebelumnya, dan satu orang korban memilih tinggal di Kampung, meminta untuk dievakuasi ke Timika agar bisa mendapatkan penanganan medis.
Tiga kecelakaan laut
- Musibah KM Usaha Baru yang memuat sebanyak 30 kubik kayu dan membawa 18 penumpang dilaporkan tenggelam.
- Sebuah longboat bermuatan delapan orang berangkat dari Primapun tujuan Samendoro Kabupaten Asmat dilaporkan tenggelam di perairan Samendoro. 7 orang korban selamat dalam peristiwa tersebut setelah diselamatkan oleh kapal nelayan yang sedang melintas waktu itu, sementara satu orang lainnya dinyatakan hilang dan sampai saat ini masih dalam pencarian.
- Sebuah longboat dari pelabuhan pomako tujuan Manasari, Distrik Mimika Timur Jauh membawa 20 orang guru didalamnya. Dalam perjalanan, seorang guru bernama Yoshua Wutwensa terjatuh dari longboat di sekitar pulau Puriri. Tim SAR diterjunkan untuk melakukan pencarian terhadap korban, namun tetap tidak ditemukan.
- Sebuah kapal nelayan bernama Norbaya yang membawa 4 orang dilaporkan mati mesin dan terbawa arus di perairan Pasir Hitam,saat hendak pulang ke Pelabuhan Perikanan usai menjaring ikan di wilayah Timur Mimika. Salah satu kapal nelayan berwarna putih hijau mengalami masalah mesin dan hanyut terbawa arus. Setelah melakukan pencarian, keempat korban bersama perahu berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan dievakuasi ke Timika.
Cuaca ekstrem jadi penyebab awal kecelakaan
Hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap balita korban yang terjatuh dan tenggelam. Rentetan kecelakaan yang terjadi, diprediksi karena kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat sejak awal Juni hingga akhir Juli bulan ini. Jumlah korban meninggal sebanyak 16 orang dalam rentetan peristiwa yang telah terjadi.
Nah jadi itulah beberapa rangkaian peristiwa yang sudah ditangani oleh Tim SAR Timika, semoga kita semua selalu dilindungi dari semua bencana yang ada. Jadi kalian semua juga harus tetap waspada dan jaga diri dimanapun kalian berada ya. Semoga informasinya membantu!
