28 C
Jakarta
Thursday, March 28, 2024

Ternyata, tidak Melakukan Apa-Apa Baik Untuk Kesehatan Mental?!

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

Kita bisa merasakan manfaat di balik tidak melakukan apa-apa dalam kehidupan sehari-hari. Memang, tidak mengerjakan apa pun kerap dipandang negatif bagi sebagian besar orang. Karena hal tersebut sering dianggap membuang-buang waktu secara percuma, terlebih bagi mereka para “pemuja produktivitas”. Namun, pensiunan psikolog asal California State University, Francine Toder, Ph. D mengatakan hal yang berbeda. Ia menyampaikan, melepaskan segalanya ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan mental, bahkan dalam waktu yang singkat. Lantas, apa dampak baik yang bisa dirasakan? Manfaat Toder menerangkan, tidak mengerjakan apa pun punya manfaat bagi kesehatan mental, termasuk tubuh.

Manfaat

tidak melakukan apa-apa

Toder menerangkan, tidak mengerjakan apa pun punya manfaat bagi kesehatan mental, termasuk tubuh. Di antaranya dapat menurunkan tekanan darah, mengendurkan otot rangka, dan mempertajam fokus. Dengan begitu, orang-orang tidak perlu menggelontorkan uang yang banyak untuk mendapat layanan kesehatan tertentu. “Setelah pensiun, saya mendapati diri sendiri ‘memuji’ tidak melakukan apa-apa atau hampir melakukannya, setidaknya sedikit setiap hari,” kata Toder seperti dilansir Psychology Today. Tidak melakukan apa-apa memang disebut Toder berdampak baik untuk kesehatan mental.

Namun dia mengingatkan, rasa cemas bisa muncul di balik keputusan tersebut. Hal itu  terjadi ketika kita merasa sungkan karena –misalnya, tidak melakukan apa pun, sedangkan rekan kerja satu kantor sibuk dengan tugasnya masing-masing. “Anda mungkin ingin mempertimbangkan beberapa saat untuk tidak melakukan apa-apa,” ujar dia. “Jika itu membuat jantung berdetak kencang, Anda tidak sendirian. Beberapa dari kita tidak ingin pengalaman yang tidak menyenangkan,” tambahnya.

Cara mengatasi kecemasan

tidak melakukan apa-apa

Kecemasan yang disebabkan oleh tidak melakukan apa-apa ternyata dapat diatasi. Toder menyampaikan, mengatasi kecemasan dapat membantu orang-orang yang ingin mencoba praktik tidak melakukan apa-apa. Ia menerangkan, kecemasan sebenarnya merupakan emosi yang dicirikan oleh ketakutan. Pada gilirannya emosi akan mendatangkan beberapa efek yang dapat diprediksi pada fisiologi.

Dua contoh tersebut biasa orang-orang alami ketika menghadapi ujian, berpidato, atau mengikuti kompetisi tertentu. Kecemasan karena tidak melakukan apa-apa memang lumrah terjadi. Nah, masalah yang satu ini bisa diatasi dengan sejumlah cara yang disarankan oleh Toder.

Ingatkan diri sendiri

Kita bisa mengingatkan bahwa diri sendiri dapat menghentikan apa yang sedang dilakukan. Ingatkan juga bahwa aktivitas yang biasa dikerjakan dapat dilanjutkan kapan pun kita mau. “Tapi tunggu beberapa menit sebelum Anda melakukannya untuk melihat apakah ketidaknyamanan akan berlalu,” imbuh Toder.

Tetapkan niat

Toder meminta orang-orang untuk menetapkan niat tidak melakukan apa-apa sembari bernapas secara perlahan supaya kegugupan mereda. Kegugupan bisa diatasi dengan tarikan napas yang panjang atau pendek, lalu tarik napas sedalam mungkin. Toder menyarankan agar pola bernapas tersebut dilakukan setidaknya selama satu menit. Ia mengatakan bahwa mindful breathing merupakan strategi yang efektif untuk mengatasi segala gejala kecemasan.

Atur diri sendiri

Ketidaknyaman bisa dirasakan ketika tidak melakukan apa-apa. Untuk itu, lihat dulu sekeliling dan amati objek yang familiar. Misalnya hewan peliharaan, kasur, selimut, kulkas, atau apa pun kemudian pilih dua di antaranya untuk disentuh. Menggunakan salah satu indera dapat memberikan rasa yang tenang. Supaya orang-orang dapat menerapkan praktif tidak melakukan apa-apa, Toder menyarankan mereka untuk memilih satu hari yang santai. Kemudian luangkan waktu selama 30 menit dan amati apa yang dirasakan, dilihat, dan dicium.

Jadi, sekarang sudah tau kan mengapa tidak melakukan hal apa apa bisa baik untuk kesehatan mental?

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles