29.9 C
Jakarta
Monday, March 25, 2024

Review Film I Saw The Devil (2010) Pembunuhan yang Kejam dan Sadis

I Saw The Devil merupakan sebuah film thriller dari Korea Selatan yang sangat brutal dan tidak sungkan mempertontonkan sebuah adegan yang sadis seperti pukulan di kepala, bacokan, pemerkosaan, hingga yang paling ngeri, mutilasi.

Sinopsis Film I Saw The Devil

sinopsis film i saw the devil

Seorang agen rahasia bernama Soo-hyun sedang diselimuti oleh kesedihan dan hasrat ingin membalaskan dendam yang sangat besar. Setelah mendapati tunangannya, Joo-yun ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan dimana tubuhnya dimutilasi oleh seorang psikopat.

Tak seorangpun yang menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada orang yang mereka sayangi. Namun ketika Soo-Hyun mendapati bahwa tunangannya yang sedang hamil, menjadi korban kesadisan seorang pembunuh berantai. Ia bertekad bahwa akan memberikan rasa sakit seribu kali lipat yang dirasakan sang tunangan kepada orang yang telah membunuh tunangannya itu.

Review Film I Saw The Devil

review film i saw the devil

I Saw the Devil adalah sebuah film yang bercerita mengenai teknik balas dendam Soo-Hyun yang ia lakukan pada Kyung-Chul. Namun jika daftar filmografi sutradara Kim Ji-woon dapat berbicara, maka penonton seharusnya tahu bahwa I Saw the Devil memiliki jalan cerita yang lebih mendalam daripada sekedar sebuah film tentang pembalasan dendam.

Kim mampu mengintegrasikan sebuah narasi mengenai balas dendam. Serta taktik pengejaran polisi terhadap para pelaku kriminal, berbagai adegan sadis nan berdarah. Sekaligus memberikan perjalanan ke dalam sisi tergelap jiwa manusia yang tidak akan mampu dilupakan dengan begitu mudah oleh siapapun.

Setelah menelusuri beberapa tersangka yang diduga merupakan pelaku pembunuhan sang tunangan, Soo-Hyun akhirnya menemukan bahwa Kyung-Chul adalah pelakunya. Dan segera menyusun sebuah aksi balas dendam yang mungkin tidak pernah diharapkan Kyung-Chul terjadi pada dirinya.

Walau begitu, Kyung-Chul sendiri bukanlah seorang pembunuh berantai biasa. Ia adalah sosok yang terbentuk dari lingkungan terbuang dan membuatnya menjadi seorang karakter yang cerdas, sadis, tak mengenal rasa sakit dan tak mengenal rasa takut.

Keunggulan Film

keunggulan dari film i saw the devil

Apa yang kemudian terjadi dalam 144 menit durasi film ini adalah proses kejar mengejar antara kedua karakter tersebut. Sekaligus memberikan pertanyaan hidup besar kepada para penontonnya. Apakah balas dendam adalah sebuah tindakan yang wajar atau justru sebuah tindakan yang membuat seseorang tak berbeda dengan sang setan itu sendiri.

Tema tersebutlah yang sebenarnya menjadi dasar kisah dari I Saw the Devil ketika Kim Ji-woon. Menghadirkan karakter Soo-Hyun yang mulai terobsesi dalam tindakan balas dendam yang ia lakukan. Sang penulis naskah, Park Hoon-Jung, menghadirkan tiap detil cerita dan karakter dengan sangat cerdas. Dan tersusun rapi membentuk sebuah ikatan kisah yang begitu menegangkan.

Kim Ji-woon juga terbukti sangat tahu mengenai apa yang ia harapkan dari setiap adegan filmnya. Sehingga ia mampu meningkatkan intensitas setiap sisi cerita film ini dengan yang sedemikian rupa.

Walaupun penonton akan mulai familiar dengan karakterisasi setiap peran yang ada di film ini. Tetapi seiring dengan durasi yang berjalan, Kim Ji-woon tetap berhasil menyelipkan beberapa kejutan yang tentunya akan membuat jantung setiap orang berdebar cukup kencang.

Pertarungan antara dua karakter ini baik melawan yang buruk. Berhasil dengan begitu sempurna diciptakan oleh dua orang pemerannya Lee Byung-Hun dan Choi Min-sik. Sebagai Soo-Hyun, Lee mampu memberikan gambaran yang tepat bagaimana karakternya begitu terguncang dengan kematian sang tunangan yang kemudian menghasilkan sebuah kepribadian Soo-Hyun yang baru.

Soo-Hyun yang pada awalnya digambarkan tegas namun begitu lembut dan romantis, berubah menjadi sebuah karakter yang gelap, dingin dan sama sekali berbeda. Berubah menjadi karaktr yang begitu berbeda sehingga hampir menyerupai karakter Kyung-Chul yang ia kejar.

Keunggulan Tata Artistik

keunggulan tata artistik dari film i saw the devil

Tak hanya unggul dari sisi cerita dan akting, seperti banyak film bertema balas dendam yang berasal dari Asia. I Saw the Devil dihadirkan dengan tingkat artistik yang begitu tinggi sehingga mampu menyeimbangi tingkat kesadisan yang dihadirkan dari tiap adegan ceritanya.

Dengan pemilihan sinematografi yang begitu indah. Ditambah dengan teknik pencahayaan dan teknik editing yang berkualitas, dari tiap pilihan gambar yang dihadirkan. I Saw the Devil menjadi representasi tersendiri, mengenai bagaimana dinginnya aksi balas dendam yang terjadi di dalam jalan cerita film ini.

Tata musik yang dihadirkan oleh Mowg juga berhasil menambah tingkat ketegangan dan kemisteriusan I Saw the Devil. I Saw the Devil adalah sebuah pembuktian bahwa sutradara asal Korea Selatan Kim Ji-woon adalah seorang sutradara yang memiliki tingkat sensibilitas yang luar biasa terhadap setiap karyanya setelah apa yang ia perlihatkan.

Kim tahu benar bagaimana cara untuk menjaga dan meningkatkan intensitas setiap adegan. Dan, berhasil melakukannya dengan memegang penuh kendali atas tingkat emosional penontonnya melalui pendayagunaan akting para pemerannya yang tepat. Jalan cerita yang menarik dan menegangkan serta keunggulan teknikal yang luar biasa terjaga baik.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles