Kasus Kopda Muslimin yang diduga jadi otak penembakan istrinya sendiri di Semarang masih menyisakan fakta baru yang terungkap. Salah satunya yakni secarik surat wasiat yang ditulis Kopda Muslimin.
Surat wasiat yang ditulis kopda Muslimin
“Ini kami temukan di saku celana almarhum saat evakuasi dari rumah Kendal ke Rumah Sakit Bhayangkara. Di situ ada tertulis untuk anaknya, jadi kemudian ini kami serahkan ke keluarga,” kata Wadan Pomdam IV Diponegoro Letkol CPM Muhammad Choirun kepada wartawan usai penyerahan surat wasiat itu ke keluarga Kopda Muslimin, Senin (1/8/2022).
Surat itu diterima oleh ibu mertua Muslimin atau ibu kandung RW yang merupakan korban penembakan. Surat yang ditemukan berupa secarik kertas dari buku tulis berisi tulisan tangan. Saat penyerahan, surat dimasukkan dalam stopmap kuning.
Penyidik TNI menyerahkan surat wasiat Kopda Muslimin untuk anaknya ke pihak keluarga yang saat ini masih diungsikan di Asrama Arhanud Semarang, Senin (1/8).
Adapun pemberian surat wasiat tersebut dilakukan dengan proses serah terima yang dipimpin langsung oleh Wadan Pomdam IV Diponegoro Letkol CPM Muhammad Choirun didampingi Komandan Denpom Semarang Letkol CPM Yudi Irawan, Kasi Idik Pomdam IV Diponegoro Mayor CPM Sardjono dan Komandan Batalyon Arhanud Semarang Mayor Arh Viki Herwandi.
Surat wasit diterima oleh Windarti, ibunda dari Rina Wulandari yang juga mertua dari Kopda Muslimin. Pihak TNI mengaku tak mengetahui ihwal isi surat wasiat Kopda Muslimin karena sifatnya pribadi dan privasi.
“Wah, itu kami tidak tahu, karena namanya wasiat pasti sifatnya privasi dan pribadi,” tambah Choirun.
Kopda Muslimin merupakan otak perencana penembakan istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada Senin (18/7). Muslimin sempat menjadi buron hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia karena diduga menenggak racun di rumah orang tuanya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7).
Kondisi Terkini Korban Penembakan di Semarang
Kondisi istri Kopda Muslimin RW (34) korban penembakan di Banyumanik Semarang disebut terus membaik. Ventilator yang terpasang sudah dilepas, tapi RW tetap perlu banyak istirahat. Komandan Kodim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana mengatakan RW saat ini masih dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang.
“Kondisinya terus membaik, kita doakan cepat sembuh, ya. Dari laporan sudah lepas ventilator yang dipasang di mulut, diganti selang oksigen untuk alat bantu pernapasan. Alat WSD (water seal drainage) untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru juga sudah lepas,” kata Honi kepada wartawan di kantornya, Senin (1/8).
Ia juga menjelaskan saat ini interaksi antara RW dan keluarga masih harus dibatasi. Sebab meski kondisinya membaik, RW diminta untuk tidak banyak beraktivitas.
“Tim dokter masih belum mengizinkan banyak beraktivitas termasuk berinteraksi dengan keluarga, dibatasi dulu karena dalam masa pemulihan,” jelasnya.
Penembakan Istri TNI di Semarang
Seperti diketahui RW ditembak di depan rumahnya, Jalan Cemara 3 Banyumanik, Semarang pada Senin 18 Juli 2022 siang lalu. Da saat langsung dilarikan ke RS Hermina Banyumanik kemudian dirujuk ke ICU RSUP dr Kariadi Semarang.
Komplotan penembak yang berjumlah empat orang dibekuk tim gabungan TNI-Polri. Selain itu seorang penyedia senjata juga dibekuk. Dari pengakuan lima orang tersangka dan sejumlah bukti, Kopda Muslimin disebut menjadi dalang penembakan istrinya itu. Motif asmara ada di balik kasus tersebut.
Setelah sempat buron, Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orang tuanya di Kabupaten Kendal pada Kamis (28/7). Dari hasil autopsi Muslimin meninggal akibat keracunan.
Jadi, itulah penjelasan tentang surat wasiat yang ditulis kopda muslimin untuk anaknya yang ditemukan disaku celananya.