Danau Toba menjadi salah satu objek wisata alam terkemuka di Indonesia. Wisata ini terletak di Sumatera Utara ini memiliki luas mencapai 1.130 kilometer (km) persegi. Danau Toba juga dinobatkan sebagai danau terbesar di Indonesia dan merupakan danau vulkanik terbesar yang pernah ada.
Legenda Danau Toba
Berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya masyarakat setempat, Danau Toba dulunya adalah sebuah dataran kering yang ditinggali seseorang pria bernama Toba. Dikisahkan bahwa Toba suatu hari mendapatkan seekor ikan emas ajaib ketika sedang memancing.
Ikan emas tersebut kemudian berubah menjadi seorang wanita cantik dan membuat Toba jatuh cinta. Singkat cerita, Toba menikah dengan wanita tersebut dan memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir.
Akan tetapi, Samosir ternyata tumbuh menjadi anak pembangkang dan sering menguji kesabaran sang ayah. Suatu hari Samosir diminta sang ibu untuk mengantar makanan kepada ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Sayangnya, ia tak melakukan tugasnya dengan benar dan justru bermain sepak bola dengan teman-temannya. Bahkan, makanan untuk ayahnya pun ia santap.
Melanggar Janji
Hal ini ternyata membuat Toba hilang kesabaran. Dengan murka, ia menyumpahi Samosir dan menyebut anaknya itu sebagai anak ikan. Padahal, kepada istrinya dahulu Toba berjanji untuk tidak mengungkit asal muasal sang istri kepada anaknya.
Saat itu juga, dari jejak kaki Toba muncul mata air yang mengalir sangat deras. Mata air itu tidak bisa berhenti dan akhirnya menenggelamkan desa Toba beserta beberapa desa di sekitarnya.
Istri Toba pun berubah kembali dalam bentuk ikan dan menceburkan dirinya ke dalam genangan air danau. Sedangkan Samosir berhasil selamat setelah berlari ke atas bukit di tengah danau. Cerita rakyat inilah yang dipercaya masyarakat menjadi awal mula terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir.
Supervolcano Puluhan Ribu Tahun Silam
Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk karena erupsi besar gunung berapi di kawasan tersebut. Kaldera merupakan sebuah kawah vulkanik yang terbentuk akibat adanya proses erupsi yang sangat besar. Pembentukan kaldera ini biasanya disertai runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma di dalam gunung.
Supervolcano yang meledak pada zaman dahulu tersebut kini dalam istirahat atau temasuk dalam golongan gunung berapi Tipe B. letusan Supervolcano Toba terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan dahsyat itu menciptakan kaldera besar yang seiring waktu terisi air dan kini dikenal sebagai Danau Toba.
Hampir Memusnahkan Manusia
Erupsi Supervolcano yang membentuk Danau Toba menjadi salah satu letusan gunung berapi paling besar di sejarah bumi. Letusan tersebut bahkan diperkirakan hampir memusnahkan umat manusia.
Hanya sedikit orang yang bisa selamat darinya. Akibat bencana tersebut, populasi manusia mengalami penurunan yang sangat drastis. Diperkirakan hanya 5.000 sampai 10.000 orang saja yang mampu bertahan dari erupsi besar itu.
Sebabkan Perubahan Iklim
Kapasitas letusan yang besar tak hanya menyebabkan guncangan hebat di berbagai belahan dunia saat itu. Pasca-erupsi Supervolcano Toba, bumi disebut mengalami perubahan iklim ekstrem. Tak tanggung-tanggung, gunung berapi di pulau Sumatera itu memuntahkan sekitar 2.800 kilometer kubik abu.
Muntahan material dan abu dalam jumlah besar tersebut membuat atmosfer bumi tertutup hingga 6 tahun lamanya. Akibatnya, suhu udara menjadi dingin. Erupsi Supervolcano Toba juga menyebabkan gelombang tsunami besar di berbagai belahan dunia.
Gunung Toba yang berada di wilayah tersebut kini sudah tak menunjukkan aktivitas vulkanik. Pemerintah pun memasukkan gunung tersebut ke dalam daftar gunung berapi Tipe B atau gunung berapi istirahat.
Demikianlah penjelasan singkat sejarah terbentuknya Danau Toba di Sumatera. Semoga informasinya bermanfaat ya!