31.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

5 Kesalahan Fatal dalam Sejarah yang Bikin Kehilangan Banyak Uang

Setiap orang atau perusahaan tentu pernah melakukan kesalahan. Namun, ada kalanya kesalahan tersebut berakibat fatal, terutama dalam bisnis, sehingga membuat kehilangan banyak uang.

Kesalahan fatal dalam mengambil keputusan bisnis ternyata tidak hanya dilakukan oleh perusahaan kecil atau individu, lho. Sejarah mencatat bahwa perusahaan besar pun beberapa kali salah langkah.

Berangkat dari sana, mengutip berbagai sumber, berikut lima momen perusahaan mengambil keputusan yang ternyata adalah kesalahan fatal, berujung pada kehilangan banyak uang.

Nokia

Ilustrasi Logo Nokia

Kala produsen ponsel lain sibuk meningkatkan kinerja, Nokia keukeuh enggan beralih ke Android karena menganggap bukan sebuah kemajuan. Mereka juga menganggap orang-orang tidak akan suka layar sentuh sehingga mempertahankan pencetan QWERTY.

Semua berubah sampai Samsung meluncurkan rangkaian ponsel berbasis Android hemat biaya dan ramah pengguna. Sadar dengan tren pasar, Nokia lalu memperkenalkan Symbian. Sayang, semua sudah terlambat karena Apple dan Android semakin kuat di atas.

Tidak beralih ke android, kurangnya inovasi, tidak memperbarui perangkat lunak, dan melebih-lebihkan nilai merek adalah beberapa alasan yang menyebabkan keruntuhan Nokia sebagai raksasa ponsel saat itu.

Yahoo!

Ilustrasi Logo Yahoo!

Pada 1998, Yahoo menolak membeli Google seharga 1 juta dolar. Hanya berselang 4 tahun, harganya melonjak drastis dan giliran Yahoo yang menawar Google dengan harga 3 miliar dolar. Hanya, Google menolak dan meminta 5 miliar dolar yang berujung penolakan Yahoo.

Tidak belajar dari kasus Google, 2005-2008 Yahoo terus menolak tawaran untuk diakuisisi oleh Microsoft dengan harga 44 miliar dolar. Tujuh tahun setelahnya, Yahoo menjual saham Alibaba, ketika itu 13 dolar per lembar, mendapat 7,6 miliar dolar.

Keputusan blunder mengingat pada 2014, Alibaba memecahkan rekor saham hingga 68 dolar per lembar dan sempat menyentuh 150 dolar per lembar dengan nilai perusahaan mencapai 84 miliar dolar. Sedangkan Yahoo? Akhirnya dijual 4,8 miliar dolar ke Verizon.

Victoria’s Secret

Ilustrasi Logo Victoria’s Secret

Karena ingin membelikan istrinya pakaian dalam, tapi malu untuk pergi ke toko, Roy Raymond kepikiran meminjam 40 ribu dolar dari bank dan 40 ribu lagi mertuanya untuk membuka Victoria’s Secret.

Tokonya tersebut sukses besar. Victoria’s Secret mendapat pemasukan 500 ribu dolar di tahun pertamanya. Raymond pun membuat sebuah katalog, membuka tiga toko lagi, dan lima tahun kemudian menjual perusahaan seharga 4 juta dolar.

Sayangnya, keputusan menjual perusahaannya itu ternyata terlalu dini. Sebab, Victoria’s Secret sukses total sehingga kekayaan perusahaannya meroket jadi 500 juta dolar. Sisanya adalah tragedi buat Raymond hingga akhir hayatnya.

Sony

Ilustrasi Logo Sony

Pada 1998, Marvel diambang kebangkrutan. Sony pun mengetuk pintu untuk membeli hak Spider-Man seharga 7 juta dolar. Ketika itu, Marvel menawarkan seluruh karakter mereka seharga 25 juta dolar, tapi ditolak. “Gak, Spider-Man aja,” kata Sony waktu itu.

Kini, meski memang Spider-Man bikin Sony untung besar, film-film Marvel lain seperti Captain America, Iron Man, Thor, dan Avenger ternyata tak kalah sukses. Avengers End Game bahkan sempat jadi film terlaris sepanjang masa.

Netflix

Ilustrasi Logo Netflix

Reed Hastings, penemu Netflix, pada 2005 itu mendatangi John Antioco selaku CEO Blockbuster–toko yang menjalankan bisnis rental film. Hastings menawarkan Blockbuster untuk membeli Netflix seharga 50 juta dolar, tapi kemudian ditolak Antioco.

Alasan penolakannya adalah Antioco merasa Netflix ketika itu hanyalah bisnis kecil yang sangat spesifik. Dirinya jelas tidak mengetahui bahwa di masa depan, Netflix menjadi salah satu perusahaan besar yang bisa menghasilkan 8,83 miliar dolar.

Bagaimana nasib Blockbuster? Pada 2018, mereka gulung tikar. Sebanyak 1.000 toko yang tersebar di seluruh Amerika terpaksa ditutup. Netflix mencatatkan 220 juta pelanggan di waktu yang sama.

Nah, itulah penjelasan 5 Kesalahan Fatal dalam Sejarah yang Bikin Kehilangan Banyak Uang. Kesalahan fatal dalam mengambil keputusan bisnis ternyata tidak hanya dilakukan oleh perusahaan kecil atau individu.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles