26.4 C
Jakarta
Wednesday, March 27, 2024

asal usul ditemukannya Balon udara

Balon udara adalah salah satu tujuan wisata yang ramai dikunjungi.Naik balon udara memberikan pengalaman luar biasa, karena bisa menikmati pemandangan langit dan daratan di bawahnya.Salah satu wisata balon udara yang terkenal adalah di Cappadocia , Turki.Di Cappadocia, hampir setiap pagi balon udara akan diterbangkan untuk para turis.Balon udara yang berwarna-warni dan memiliki beragam corak menjadikan lembah di Cappadocia terlihat indah.Selain di Cappadocia Turki, ternyata ada wisata balon udara di Indonesia, teman-teman.

Wisata balon udara di Indonesia ada di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Ciwidey Bandung, dan Gunung Bromo Pasuruan.Populer sebagai wahana untuk wisata, bagaimana awalnya balon udara ditemukan, ya? Yuk, kita ketahui fakta menarik mengenai asal usul balon udara.

Balon udara ditemukan pada 1783 oleh Joseph Montgolfier dan Stephen Montgolfier, kedua kakak beradik ini berasal dari suatu kota kecil di Perancis Selatan.

Kisah penemuan balon udara bermula pada suatu hari di musim panas, saat Joseph dan Stephen Montgolfier sedang memandang ke arah awan di atas langit.Stephen Montgolfier pun berkata bahwa jika awan bisa ditangkap dan dimasukkan ke dalam kantung kertas, maka kantung kertas itu akan melayang dan bisa membawa muatan.

Kemudian, kedua kakak beradik ini mencoba membuat kantung raksasa berisi ‘awan’.Awan’ yang dibuat adalah dari uap panas, yang dibentuk dari proses pembentukan awan.

Kemudian mereka pun membuat sebuah kantung kertas dan diisinya dengan hawa yang dipanaskan dan asap.

Beberapa kali mereka membuat balon percobaan. Akhirnya pada bulan Juni 1783, kakak beradik itu berhasil membuat balon udara.

Mereka pun menerbangkan balon di depan umum untuk memperkenalkan ciptaan merekaBalon udara pertama berupa balon kertas yang berwarna biru, di bawahnya terdapat lubang dan di tengah-tengah lubang itu ditempatkan sebuah keranjang dan di dalamnya dibakar dahan-dahan kering dan jerami.Hal ini membantah anggapan bahwa lapisan udara di langit berbahaya bagi makhluk hidup.

Itulah sejarah awal dari penemuan balon udara. Ternyata penumpang awal balon udara bukanlah manusia, melainkan ayam, bebek, dan domba. Balon udara pun mengalami perbaikan teknologi dari zaman ke zaman hingga saat ini.

Auguste Piccard lahir pada 1884 di Basel, Swiss. Ia lulus dari Politeknik Zurich dalam bidang teknik. Saat Perang Dunia I berlangsung, pada 1917, ia menemukan isotop Uranium Actinuran (sekarang disebut Uranium 235)

Karena tergolong jenius, dia diangkat menjadi profesor bidang fisika di Brussel. Keberhasilannya berkaitan dengan uji coba penerbangan balon udara menuju stratosfer

Dengan bantuan salah satu eksperimen balonnya, ia dapat memberikan bukti eksperimen teori relativitas Albert Einstein. Ketertarikan dalam dunia balon udara menjadikannya ingin membuat papan alumunium berbentuk bola yang bisa terbang bersama dengan balon tersebut ke udara.

Setelah persiapan dirasa siap, ia akhirnya menerbangkan balon menuju angkasa. Penelitian stratosfer dan sinar kosmik merupakan tujuan utama penerbangannya kali ini.

Keduanya terbang dari Augsburg, Jerman, dan mencapai rekor ketinggian. Baru kali ini, balon udara bisa mencapai ketinggian yang belum pernah dicapai manusia.

Ketika pengamatan selesai, para penjelajah berusaha turun, tetapi tidak berhasil. Ketika tangki oksigen mereka menipis, mereka melayang tanpa tujuan di Jerman, Austria, dan Italia.

Sekitar 17 jam kemudian, mereka sampai di Pegunungan Alpen dan mendarat di daerah tersebut. Walaupun sempat mengalami kendala saat turun, Piccard terus bersemangat untuk terus terbang mencari data-data di angkasa.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles