Home Religi KISAH SAHABAT YANG BERANI HENDAK MENCAMBUK RASULULLAH

KISAH SAHABAT YANG BERANI HENDAK MENCAMBUK RASULULLAH

0
KISAH SAHABAT YANG BERANI HENDAK MENCAMBUK RASULULLAH
<CENTER> NABI MENGUMPULKAN PARA SAHABAT

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh halo sahabat Kanal Pedia Islam kembali bersama Kanal Pedia Islam dalam kisah Sahabat Nabi yang berani mencambuk Rasulullah.

NABI MENGUMPULKAN PARA SAHABATNYA

KISAH SAHABAT YANG BERANI HENDAK MENCAMBUK RASULULLAH
NABI MENGUMPULKAN PARA SAHABAT

Suatu ketika akan wafat, Nabi Muhammad mengumpulkan para sahabatnya di masjid Nabawi. Beliau menyuruh beberapa senior agar semua sahabat Nabi mendatangi masjid Nabawi karena Nabi hendak berpamitan.

Ketika para sahabat sudah berkumpul, Nabi Muhammad bersabda: “wahai para sahabatku yang mulia. Tidak lama lagi saya akan pergi meninggalkan dunia ini.” Mendengar ini para sahabat sedih, semuanya menangis tidak menduga kalau Nabi juga akan wafat.

Nabi Muhammad melanjutkan sabdanya: “ini adalah hari terakhir saya bertemu kalian. Saya mau bertanya, adakah saya pernah berbuat salah dengan salah satu dari kalian? Acungkan tangannya. Agar pada hari ini juga saya bisa membayar dengan setimpal.” kata Rasulullah.

UKASYAH YANG INGIN MENCAMBUK RASULULLAH

Nabi mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali. Hingga keempat kalinya ada salah satu sahabat bernama Ukasyah, ia berkata: “saya wahai Nabi. Engkau memiliki salah dengan saya.” kata Ukasyah.

“Apa salah saya padamu wahai Ukasyah. Sebutkan dan balaslah saya detik ini pula sebelum saya pulang dari dunia.” kata Rasulullah menjawabi Ukasyah.

“Wahai Rasulullah, dulu saat perang Badar, saya pernah kepukul olehmu dengan belati.” kata Ukasyah.

“Baik. Kalau begitu, apa maumu? silahkan katakan sekarang agar saya tidak lagi memiliki kesalahan dengan siapapun.” jawab Rasulullah.

“Saya pengen membalas engkau dengan pukulan dengan belati juga.” tegas Ukasyah.

Mendengar jawaban Ukasyah para sahabat yang lain sedikit marah. Bagaimana tidak, sudah tahu Nabi akan wafat dan fisiknya sudah lemah, namun Ukasyah ingin agar ia membalas Nabi dengan pukulan. Para sahabat pun protes, bahkan menawarkan agar diri mereka saja yang dipukul, bukan Rasulullah.

Mendengar itu Rasulullah melarang para sahabat yang menawarkan diri mengganti Rasulullah. “wahai para sahabat, biarlah Ulasyah memukul saya. Karena memang saya yang punya salah dengannya.” jawaban Rasulullah kepada para sahabat.

Nabi pun menyuruh Abu Bakar untuk mengambil belati dan diberikan ke Ukasyah untuk supaya dia segera membalas pukulan Nabi saat perang Badar itu.

Namun ketika ia hendak memukul, Ukasyah berkata: “wahai Nabi, dulu saat saya dipukul saya tidak memakai baju. Jadi tolong bisakah dibuka baju engkau agar hutangmu benar terbayar?” kata Ukasyah.

Para sahabat pun ikut geram dengan kemauan Ukasyah yang sudah keterlaluan. Sudah tahu Nabi Muhammad akan wafat akan tetapi ia hendak memukul dengan belati bahkan dalam keadaan tidak memakai baju.

Tidak lama pun Nabi Muhammad membuka bajunya, dan mempersilahkan Ukasyah memukulnya. “sekarang bajuku sudah terbuka, silahkan pukul saya semaumu wahai Ukasyah.” kata Nabi mempersilahkan Ukasyah.

UKASYAH YANG MEMELUK RASULULLAH

Setelah Nabi Muhammad mempersilahkan, Ukasyah mendekati Nabi. Orang-orang pada kaget, ternyata Ulasyah justru melempar belati yang dipegangnya dan ia memeluk tubuh Rasulullah. Ukasyah sambil berkata: “wahai Rasulullah, siapa yang rela menyakitimu. Aku lakukan ini karena dari dahulu sampai sekarang baru kesampaian ingin tubuhku menempel di tubuhmu.” kata Ukasyah.

Mendengar Ukasyah, Nabi Muhammad dan para sahabat yang lain pun terharu. Mereka merasa beruntung dengan apa yang lakukan Ukasyah. Sebab tidak mudah bagi seseorang bisa berdekatan langsung dengan tubuh Rasulullah.

Terhadap apa yang dilakukan Ukasyah, Rasulullah mengapresiasinya dan memastikan bahwa Ukasyah adalah salah satu ahli surga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here