Bunglon atau chameleon adalah sebutan khusus untuk beragam jenis kadal yang memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya. Mereka juga bisa menembakkan lidah mereka dengan kecepatan yang mengagumkan.
Selama ini kita beranggapan bahwa tujuan bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk berkamuflase atau mengelabui musuhnya. Namun penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan ternyata mengungkap hal yang berbeda.
Kadal berwarna-warni ini bisa ditemukan di wilayah Afrika, Madagaskar, Eropa Selatan, dan seluruh Asia Selatan hingga Sri Lanka. Menurut data di jurnal Vertebrate Zoology, terdapat 202 spesies bunglon yang berbeda. Disini ada 5 fakta menarik tentang bunglon. Simak artikel di bawah ini!
Kaki Bunglon Bekerja Seperti Penjepit Salad
Kaki bunglon terdiri dari dua bantalan berdaging yang saling berhadapan. Satu sisi terdapat tiga bagian yang menyatu, dan satunya lagi memiliki dua bagian yang menyatu. Kaki bunglon berfungsi untuk menjepit batang pohon agar mereka tidak jatuh.
Mempunyai Lidah yang Panjang dan Cepat
Senjata utama bunglon untuk berburu makanan adalah lidahnya yang panjang, hampir dua kali panjang tubuhnya. Selain itu, lidah bunglon juga dilapisi zat lengket agar mangsanya tak mudah lepas ketika sudah ditangkap. Ketika menangkap mangsanya, lidah bunglon dilontarkan secara balistik menuju sasaran dengan kecepatan yang mengagumkan.
Menurut penelitian kecepatannya bisa lima kali lebih cepat dari pesawat terbang. Memiliki lidah yang panjang dan cepat, memungkinkan bunglon untuk menangkap serangga yang berada agak jauh ataupun yang sedang terbang.
Bunglon Merubah Warna Kulitnya
Tujuan utama bunglon mengubah warna kulitnya adalah untuk menjaga suhu tubuhnya dan juga untuk menunjukkan suasana hatinya. Ketika bunglon mengalami perubahan suhu tubuh dan suasana hati. Sistem sarafnya akan memberitahu kromatofora yang bertugas mengatur sel warna. Untuk mengembang atau menyusut yang akhirnya akan mengubah warna kulit.
Bunglon diketahui tidak dapat menghasilkan panas tubuh sendiri, oleh karena itu bunglon tergantung pada suhu di lingkungan sekitar untuk menjaga kehangatan tubuhnya. Ketika suhu tubuh bunglon terlalu panas.
Mereka merespon dengan mengubah warna kulitnya menjadi lebih terang untuk memantulkan panas matahari. Sedangkan ketika suhu tubuhnya dingin, bunglon akan mengubah warna kulitnya menjadi lebih gelap untuk menyerap lebih banyak panas dari luar.
Bunglon mengubah warna kulitnya untuk menunjukkan emosi sekaligus berkomunikasi dengan bunglon lainnya. Ketika bunglon jantan mengubah warna kulitnya menjadi lebih terang, mereka sedang menunjukkan sikap agresif.
Sedangkan ketika warna kulitnya lebih gelap, si bunglon menunjukkan suasana hati yang tak nyaman. Perubahan warna kulit juga dipakai oleh bunglon betina untuk memberitahu bunglon jantan bahwa mereka siap kawin.
Bunglon Dapat Melihat Sinar Ultraviolet
Hewan ini merupakan salah satu hewan yang dapat melihat sinar ultraviolet. Bunglon yang terkena paparan cahaya ultraviolet menunjukkan peningkatan pada perilaku sosial dan mengalami peningkatan aktivitas.
Sehingga mereka lebih suka untuk makan dan berjemur. Selain itu bunglon juga menjadi lebih aktif bereproduksi, karena paparan sinar ultraviolet memberikan efek positif pada kelenjar pineal mereka.
Bunglon Memiliki Pendengaran yang Buruk
Bunglon seperti halnya ular. Merupakan reptil dengan sistem pendengaran yang buruk. Bunglon diketahui tidak memiliki bagian telinga luar dan telinga tengah. Sehingga tidak ada gendang telinga untuk menangkap gelombang suara. Namun, bunglon tidak sepenuhnya tuli, mereka dapat menangkap suara dengan frekuensi tertentu, dalam kisaran frekuensi 200 sampai 600 Hertz.