Ikan lele sudah terkenal sebagai ikan air tawar yang sering dibudidayakan karena tingginya permintaan. Bahkan, selama masa pandemi kemarin, lele sering dipilih untuk dipelihara. Lele memang bukan ikan yang sulit dibudidayakan, bahkan ikan ini terkenal sebagai “ikan bandel” karena bisa hidup pada kondisi air yang kurang bagus.

Namun, tahukah Anda, kebiasaan lele di habitat aslinya. Habitat asli lele adalah rawa dan sungai, terkadang lele juga ditemui di air tenang. Lele dapat hidup dalam lumpur atau dalam perairan yang lembap. Kemampuan tersebut disebabkan oleh ikan berkumis ini memiliki alat pernapasan tambahan di dalam rongga insang yang disebut aborescent organt.

Salah satu kebiasaan ikan lele yang mudah dikenali

Alat pernapasan tersebut berbentuk membran yang berlipat-lipat dan dipenuhi oleh kapiler darah. Salah satu kebiasaan ikan lele yang mudah dikenali adalah menyembulkan kepalanya ke udara terbuka.

Kebiasaan ini dilakukan oleh lele untuk mendapatkan oksigen langsung dari udara. Ikan ini sering ditemukan mati pada kolam yang permukaan airnya tertutup rapat oleh gulma air, seperti eceng gondok dan teratai. Makanan kesukaan ikan berkumis ini adalah jasad renik seperti protozoa, krustacea, rotifera, dan fitoplankton.

Lele aktif mencari makan pada malam hari

Setelah dewasa, lele lebih menyukai larva insekta, udang, cacing, ikan, dan bahan organik/detritus yang berada di dasar kolam. Selain itu, ikan berkumis ini juga mau memakan jasad hewan yang membusuk. Oleh karena itu, lele disebut sebagai scavenger atau pemakan bangkai.

Lele aktif mencari makan pada malam hari, tetapi lele juga bisa terlatih mencari makan pada siang hari ketika sudah dipelihara di dalam kolam. Lele cenderung karnivora, tetapi sebenarnya ikan ini pemakan segala (omnivora). Di habitat aslinya, lele memiliki kebiasaan untuk memijah pada musim hujan.

Namun, ada pendapat yang mengatakan lele bisa memijah sepanjang musim/tahun. Ketika akan memijah, lele membuat lubang datar sedalam 20 cm dan berdiameter 25 cm. Setelah itu, lele akan mengeluarkan telur, lalu memasukkannya ke lubang tersebut yang melekat pada rumput dan tanah. Telur lele berbentuk bulat dan berwarna kecokelatan dengan diameter 1,3–1,6 mm. Dalam jangka 20 jam, telur akan menetas pada suhu 25–32°C.