Assalamualaikum warrahmatullahi wabaraktuh halo sahabat kanaldunia Islam,kali ini kita akan membahas makam ibunda hawa di jeddah.
Bunda Siti Hawa merupakan salah satu sosok yang banyak dikenal dalam lintas agama sebagai wanita pertama di dunia. Dalam Agama Islam, Bunda Siti Hawa tak lain merupakan istri dari nabi pertama yakni Adam AS. Penciptaan Bunda Siti Hawa dipercaya berawal dari tulang rusuk Nabi Adam AS. Usai diturunkan Allah SWT dari surga ke bumi, keduanya lantas dikaruniai dua orang putra yakni Qabil dan Habil. Tak berselang lama, Bunda Siti Hawa lalu meninggal dunia dan dimakamkan di sekitar Jeddah, Arab Saudi. Hingga saat ini, makam Bunda Siti Hawa masih ramai dikunjungi oleh para peziarah dari seluruh penjuru dunia.
TAMPAK DI LUAR
Makam Bunda Siti Hawa hingga saat ini masih dijaga ketat oleh para petugas. Sekilas tampak dari luar, area makam Bunda Siti Hawa tersebut terlihat seperti bangunan biasa di Arab Saudi pada umumnya yakni dikelilingi tembok besar nan kokoh. Diketahui, makam Bunda Siti Hawa tersebut berlokasi di Al-Ammareyyah 1, Jeddah, Arab Saudi dan berada di tengah-tengah hiruk-pikuk kota. Di waktu-waktu tertentu seperti ibadah haji dan umrah, area pemakaman Bunda Siti Hawa tersebut ramai akan peziarah yang berasal dari berbagai negara.
MAKAM SEDERHANA
Tanpa tanaman hijau dan barang-barang mewah, makam Bunda Siti Hawa justru terhampar sederhana. Makam istri Nabi Adam AS tersebut hanya berupa gundukan pasir dengan dikelilingi oleh beberapa makam keluarga.
PANJANG 80 METER
Salah satu hal yang membuat takjub adalah panjang dari area makam Bunda Siti Hawa. Berdasarkan informasi dari warga setempat yang tinggal di seputaran Jeddah, makam Bunda Siti Hawa yakni memiliki panjang hingga 80 meter. Di depan gerbang masuknya terdapat tulisan Maqbarah Hawwa yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘Makam Hawa’. Jamaah yang datang umumnya penasaran terhadap isi dari bangunan yang dikelilingi tembok besar itu. Terlebih lagi, beberapa cerita penduduk setempat mengatakan bahwa perempuan dilarang masuk ke makam dengan alasan bid’ah. Namun tidak dijelaskan bid’ah seperti apa. Hal ini mengingkatkan kita untuk terus bersyukur dan bertaqwa kepada Allah SWT.
