Real Madrid dikenal sebagai klub kaya raya yang tidak segan menghamburkan dana besar demi merekrut pemain bintang. Klub ibukota itu bahkan kerap mengoleksi deretan pemain bintang hampir di semua posisi.
Kondisi ini menjadi dilema tersendiri karena membuat pemain muda sulit bersaing. Meski demikian, beberapa pemain muda bertalenta pernah mencatatkan namanya dalam sejarah klub. Mereka menjadi debutan termuda dalam sejarah. Berikut ini kabar terkini mereka.
1. Martin Odegaard
Martin Odegaard adalah debutan termuda dalam sejarah Real Madrid ketika turun ke lapangan melawan Getafe pada 2014/2015. Saat itu, usianya baru 16 tahun.
Dia digembor-gemborkan sebagai calon bintang klub masa depan. Namun, menembus tim utama Real Madrid bukanlah tugas mudah.
Pemain asal Norwegia itu lebih sering dipinjamkan ke berbagai klub seperti, Heerenveen, Viteese, dan menemukan performa terbaiknya saat berkostum Real Sociedad. Hal ini membuat Real Madrid memulangkannya pada 2020 lalu.
Sulitnya waktu bermain membuat dia pergi lagi ke Arsenal sebagai pemain pinjaman selama 6 bulan. Dia kemudian dipermanenkan pada musim panas 2021 dengan harga 35 juta euro atau Rp574 miliar.
2. Raul Gonzalez
Raul Gonzalez adalah legenda Real Madrid yang lahir dari tim akademi. Karier cemerlangnya sudah terlihat saat dia pernah menjadi debutan termuda klub pada Oktober 1994.
Dia tampil melawan Real Zaragoza saat masih berusia 17 tahun 4 bulan 2 hari. Raul berkembang menjadi salah satu striker terbaik Eropa selama 16 tahun berkostum Real Madrid.
Sepanjang itu, dia mengoleksi 323 gol, 6 gelar LaLiga, dan 3 Liga Champions. Setelah pergi dari Santiago Bernabeu, dia sempat membela Schalke, Al-Sadd, dan New York Cosmos. Setelah pensiun, Raul kembali ke Santiago Bernabeu sebagai manajer tim muda Real Madrid.
3. Samuel Eto’o
Sebelum bersinar bersama Barcelona, SamuelEto’o memulai kariernya di tim muda Real Madrid. Dia melakukan debutnya pada Desember 1998 melawan Espanyol. Eto’o hanya tampil dalam tujuh pertandingan selama berkostum Real Madrid. Dia pun pergi ke Real Mallorca pada 2000 dengan harga 4,5 juta euro.
Striker asal Kamerun itu bersinar di klub barunya, yang membuat Barcelona melamarnya pada 2004. Eto’o kemudian menjadi bagian penting awal kejayaan Barcelona era Frank Riijkard dan Pep Guardiola. Eto’o menjadi satu-satunya pemain yang sukses meraih treble winnner beruntun saat berkostum Barcelona dan Inter Milan. Usai pensiun sebagai pemain pada 2019, baru-baru ini dia terpilih sebagai presiden federasi sepak bola Afrika.
4. Javi Garcia
Melakukan debutnya saat berusia 17 tahun melawan Levante pada 2004, Garcia dijual ke Osasuna pada 2007 karena gagal tampil impresif. Dia sempat kembali dibeli pada 2008/2009 dan membuat lima belas penampilan di LaLiga.
Sayangnya, lagi-lagi Garcia tidak mampu menunjukkan performa impresif. Dia kemudian membela dua klub besar lainnya, Benfica dan Manchester City, dengan meraih gelar liga domestik. Saat ini, bek tengah 35 tahun itu berkostum Boavista sejak 2020. Kontraknya bakal berakhir pada 2023.
5. Alvaro Morata
Alvaro Morata pertama kali memulai kariernya di Atletico Madrid sebelum bergabung dengan akademi Real Madrid pada 2008. Produktif untuk tim B, dia melakukan debut bersama tim utama tidak lama setelah ulang tahunnya yang ke-18. Saat itu, Real Madrid menang 3-1 atas Real Zaragoza, tepatnya pada Desember 2010.
Sejak saat itu, Morata menjalani karier yang unik dengan bolak-balik di klub Eropa, seperti Real Madrid, Chelsea, Juventus, dan Atletico Madrid. Sejak musim panas 2020, dia berkostum Juventus dengan status pinajaman dari Atletico Madrid.
Meski begitu, Bianconerri dikabarkan tidak bakal mempermanenkan statusnya. Morata sempat dikabarkan diminati Barcelona. Itu bisa saja terwujud pada musim depan.
Tidak bisa dimungkiri jika Real Madrid bukanlah tempat yang ramah untuk pemain muda. Dalam sejarahnya, banyak pemain muda yang bakatnya tersia-siakan karena sulitnya bersaing di tim utama. Hanya sedikit yang mampu menembus tim utama dan berkembang menjadi bintang.
