28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Inilah Sejarah dari Gorengan Bakwan yang Perlu Diketahui

Menjadi salah satu makanan yang dijual di pinggir jalan sekaligus gorengan paling laris dan ada di mana-mana, bakwan menjadi salah satu sajian kuliner yang paling merakyat. Meski menjadi makanan yang disukai oleh siapa saja.

Namun, tak banyak yang tahu seperti apakah sejarah bakwan di Indonesia. Penasaran dengan sejarahnya? Yuk, langsung saja disimak artikel dibawah ini!

Asal Usul Bakwan

Ilustrasi Bakwan

Bakwan merupakan makanan yang muncul karena adanya pengaruh dari berbagai budaya, seperti Cina, Jepang bahkan Eropa (Portugis). Saat terjadi perdagangan dan penjajahan, ada banyak pengaruh budaya dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia sehingga memperkaya kuliner Indonesia.

Makanan yang dibuat dengan bahan utama tepung terigu dan berbagai sayuran ini diyakini berasal dari Cina. Kata bakwan diambil dari kata “Bakwan”, dengan “Bak” berarti daging. Diyakini, dulu bakwan terbuat dari daging dan tepung yang digoreng. Ada yang berpendapat bahwa penyebutan bakwan untuk adonan sayur yang digoreng itu salah kaprah karena sebenarnya bakwan adalah sebutan lain dari bakso.

Tak heran jika ada gorengan di dalam menu bakso. Di Jepang, sayur yang digoreng tepung juga cukup umum, disebut dengan “tempura”. Bisa jadi sajian kuliner mereka ikut mempengaruhi berkembangnya bakwan di Indonesia.

Pemilihan sayur sebagai bahan utama juga sering menjadi perhatian, diyakini karena daging susah didapat, maka masyarakat menggantinya dengan bahan makanan yang mudah didapat seperti sayur-sayuran.

Beragam Penyebutan Bakwan

Ilustrasi Bakwan

Bakwan adalah jenis gorengan berbahan dasar tepung yang ditambah dengan beberapa jenis sayuran seperti kubis, kecambah, dan wortel yang terlebih dulu dipotong kecil-kecil. Camilan ini memiliki sebutan yang khas di sejumlah daerah. Misalnya bala-bala di Jawa Barat atau pia-pia di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebagian daerah di Jawa Timur lainnya, termasuk Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Blitar, dan Mojokerto mengenal bakwan dengan nama ote-ote. Sedangkan di Lumajang dan Madiun disebut weci.

Dahulu, Nusantara merupakan salah satu jalur pelayaran dan tujuan perniagaan paling potensial. Saudagar dari berbagai negeri, termasuk Cina, India, Arab, hingga bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris, hingga Belanda yang singgah sehingga terjadilah percampuran budaya, termasuk kuliner seperti bakwan.

Bakwan yang dikenal di Indonesia sekarang merupakan hasil adaptasi dan kreasi dari warga lokal. Tepung tetap dipertahankan, tetapi daging yang harganya relatif mahal digantikan dengan sayur.

Uniknya, di Malang, Jawa Timur, istilah bakwan dipakai untuk menyebut bakso, sebagaimana arti aslinya dalam istilah Cina, berbeda dengan pemaknaan bakwan di daerah lain di Indonesia.

Nah, itulah penjelasan mengenai sejarah dari bakwan yang menjadi salah satu makanan yang dijual di pinggir jalan sekaligus camilan yang paling laris dan mudah ditemukan di mana-mana, bakwan juga menjadi salah satu sajian kuliner yang paling merakyat.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,600SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles