Yumi’s Cell 2 adalah drama yang dibintangi oleh Kim Go Eun, Park Jin Young, dan Ahn Bo Hyun. Sekuel kedua dari drama Yumi’s Cell ini adalah adaptasi webtoon dengan judul yang sama karya Lee Dong Gun dan tayang sebanyak 14 episode.
Di season kedua ini banyak hal yang telah berubah drastis dan membuat penonton lebih emosional. Karena, akan menyoroti babak baru kisah percintaan Yumi bersama rekan sekantornya, Yoo Ba Bi. Yu Mi juga akan bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, Go Woong yang tentunya membangunkan sel satu sama lain.
Selama perjalanan hidupnya, Yumi telah menemui berbagai rintangan dari mulai kisah cinta hingga pekerjaannya. Berikut adalah lima pesan moral yang bisa kita pelajari dalam drama Yumi’s Cell 2. Simak sampai akhir, ya!
Profesional terhadap pekerjaan
Ketika Ahn Dae Yong (Jeon Suk Ho) memberi tahu Yumi bahwa dia telah menemukan ilustrator untuk novel webnya, Yumi bertemu dengan ilustrator bernama Control Z (P.O). Yumi mencoba bersikap baik, tetapi Control Z selalu berperilaku kasar dan kerap membuat Yumi merasa frustasi.
Yumi merasa terganggu dengan perilaku Control Z yang mengirim pesan dan mengomentari akun media sosialnya hingga terkadang hal tersebut mengganggu tidurnya. Saat amarahnya memuncak ia merasa ingin mengumpat dan menyuruh rekannya untuk pergi.
Namun, Yumi mengurungkan keinginannya tersebut karena sadar bahwa ia membutuhkan Control Z untuk dapat mengilustrasikan bukunya. Hal tersebut adalah salah satu hal bijaksana untuk mengesampingkan emosi pribadi agar hubungan kerja sama berjalan dengan baik.
Terkadang kamu harus mengutamakan diri sendiri
Yumi memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Ba Bi setelah mengetahui bahwa Da Eun (Shin Ye Eun) menyatakan perasaan pada Yoo Ba Bi. Ia merasa tidak senang setelah melihat reaksi Yoo Ba Bi seperti masih memiliki perasaan yang terombang-ambing padanya.
Yumi berpikir bahwa ia harus melepaskan beberapa hal untuk merasakan bahagia. Ini adalah keputusan yang berat bagi Yumi dan tentunya dapat dipelajari oleh banyak orang di mana terkadang kita harus mengutamakan diri sendiri untuk sebuah kebahagiaan. Jangan sampai merelakan hidup dengan mengorbankan tinggal bersama seseorang yang tidak lagi membawa kebahagiaan untuk diri kita sendiri.
Mengalihkan perhatian dari rasa sakit
Ketika Yumi putus dengan Yoo Ba Bi, dia dipenuhi dengan begitu banyak pengkhianatan dan kemarahan sehingga sel cintanya mulai berubah menjadi inkarnasi kemarahan. Sel-selnya yang lain memutuskan bahwa sel cinta Yumi harus mundur selangkah dan sel sekundernya, yang merupakan sel penulisan, sekarang harus menjadi sel utama.
Terkadang ketika sesuatu terjadi di luar keinginan kita dan menjadi masalah, kita justru terlalu fokus pada rasa sakit hingga rasanya enggan melakukan hal lain. Hal terbaik bagi Yumi pada saat itu adalah menyerah pada cinta sebagai sel utamanya dan memilih untuk fokus pada pekerjaannya. Dia perlu melakukan ini agar tidak dipenuhi dengan kepahitan dan kemarahan dalam dirinya.
Memikirkan suatu hal dengan matang sebelum bertindak
Setiap keputusan yang diambil tentunya memiliki risiko yang berbeda. Yumi memilih untuk resign setelah merasa pekerjaan sebelumnya terasa begitu melelahkan karena dikerjakan bukan atas dasar keinginan melainkan kebutuhan.
Tapi Yumi pun memutuskan hal tersebut dengan penuh pertimbangan, ia berpikir realistis untuk memiliki tabungan yang cukup sebelum mengajukan resign dan memilih untuk mengejar pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya.
Jangan mudah menyerah
Di episode 10 Yumi kembali bertemu dengan mantan pacarnya, Goo Woong (Ahn Bo Hyun) yang telah menjadi CEO sebuah perusahaan game. Dia telah berhasil meluncurkan game yang telah dia coba luncurkan selama bertahun-tahun, dan dia menjadi kaya karena melakukannya.
Goo Woong telah melalui titik terendah ketika dia dan Yumi putus. Itu benar-benar menunjukkan seberapa jauh kehidupan dapat membawa Anda hanya dengan banyak ketekunan dan kerja keras. Pada satu titik, Woong benar-benar bangkrut dengan bisnisnya yang ditutup. Tetapi beberapa tahun kemudian, dia sekarang menjadi CEO dari perusahaan gamenya sendiri.
Begitu pula dengan Yumi yang bekerja di kantor, menulis untuk sebuah perusahaan, sementara dia bermimpi menjadi seorang penulis. Sekarang, dia adalah seorang penulis yang berhasil menerbitkan beberapa buku. Kita tidak pernah tahu ke mana hidup akan membawa kita, kita hanya perlu berusaha dan waktu akan menjawab semuanya.
Drama Yumi’s Cell 2 memberikan banyak pesan moral yang patut di contoh melalui penggambaran setiap kisah dan karakter. Khususnya tentang perjalanan cinta dan karier yang dirasa sangat relatable dengan kehidupan sehari-hari.
