Polip rahim adalah pertumbuhan abnormal sel-sel lapisan rahim yang meluas ke bagian dalam rongga rahim. Benjolan polip rahim ini ukurannya bisa bervariasi, mulai dari sekecil biji wijen sampai seukuran bola golf.
Jumlahnya bisa tunggal atau banyak. Meskipun jarang bersiifat kanker, tapi masalah kesehatan reproduksi ini bisa menyebabkan masalah kesuburan. Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali penyebab polip rahim dan faktor risikonya.
Penyebab polip rahim
Dilansir dari MayoClinic, penyebab polip rahim utamanya karena faktor hormonal. Penyakit ini sangat sensitif dengan perubahan kadar hormon estrogen di dalam tubuh wanita. Polip rahim biasanya muncul ketika ketika kadar hormon estrogen dalam tubuh wanita meningkat. Namun, di luar faktor hormonal, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui secara pasti.
Selain itu, ada sejumlah kondisi yang diduga meningkatkan risiko terjadinya polip rahim, yaitu:
- Memasuki fase perimenopause dan menopause
- Menderita obesitas
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti tamoxifen
- Menderita kelainan genetik yang diturunkan, seperti sindrom Lynch atau sindrom Cowden.
Faktor risiko polip rahim
Ada sejumlah kondisi dan penyakit yang membuat wanita rentan mengalami polip rahim. Berikut beberapa di antaranya:
- Baru menopause atau pascamenopause
- Berat badan berlebihan, terutama jika indeks massa tubuh 30 ke atas
- Mengidap sindrom Lynch atau penyakit bawaan yang membuat tidak mampu mengenali dan kesalahan kode DNA
- Baru menjalani terapi pengobatan kanker payudara
Jika wanita termasuk kelompok berisiko terkena polip rahim, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter.
Gejala polip rahim
Dilansir dari ClevelandClinic, gejala polip rahim di antaranya:
- Haid tidak teratur
- Haid lama, atau lebih dari seminggu
- Aliran darah haid sangat deras atau banyak
- Mengalami pendarahan atau flek di luar jadwal haid
- Masih mengalami pendarahan atau flek setelah menopause
- Susah hamil padahal sudah aktif berhubungan seks tanpa pengaman lebih dari setahun
Penyakit ini apabila tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi infertilitas atau masalah kesuburan. Setelah mengenali penyebab polip rahim dan faktor risikonya, kenali dulu ciri-ciri polip rahim di atas. Wanita sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala polip rahim di atas, terlebih jika berisiko.
Diagnosis Polip Rahim
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat penyakit yang pernah diderita pasien dan anggota keluarganya, serta obat yang sedang dikonsumsi. Dokter juga akan menanyakan hal-hal seputar menstruasi, seperti siklus, lama, frekuensi, dan volumenya. Pertanyaan seputar kesulitan untuk hamil juga mungkin ditanyakan.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- USG transvaginal
USG transvaginal menggunakan sebuah alat berbentuk tongkat (ultrasound inducer) yang dimasukkan ke dalam Alat ini memancarkan gelombang suara yang diubah menjadi tampilan visual di layar komputer, untuk melihat adanya kelainan dalam rahim seperti polip. - Histeroskopi
Pemeriksaan histeroskopi dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut histeroskop ke rahim melalui vagina. Alat berbentuk selang tipis ini dilengkapi dengan lampu dan kamera di ujungnya untuk mendeteksi keberadaan polip. - Biopsi dinding rahim
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari dinding rahim. Sampel tersebut kemudian diuji lebih lanjut di laboratorium untuk memastikan apakah jaringan berpotensi kanker atau tidak. - Kuret
Kuretase dilakukan dengan memasukkan tongkat logam yang ujungnya berkait ke rahim melalui vagina, untuk mengambil sampel jaringan. Prosedur ini juga bisa digunakan untuk mengangkat polip. - Sonohisterografi
Sonohisterografi dilakukan dengan bantuan USG dan cairan khusus yang dimasukkan ke rahim melalui kateter. Prosedur ini akan mempermudah dokter melihat apakah terjadi kelainan pada rahim, termasuk pertumbuhan polip.
Sebelum dan sesudah menjalani salah satu dari pemeriksaan penunjang di atas, dokter dapat memberikan antibiotik, obat pereda nyeri, dan obat untuk melebarkan serviks (leher rahim).
Jadi, itulah penyebab, diagnosis hingga faktor risiko polip rahim.