Tidak semua orang beruntung berada di lingkungan yang suportif di dunia kerja. Ada saja yang terjebak di lingkungan beracun atau disebut toxic environment. Toxic environment di dunia kerja adalah suasana atau atmosfer negatif yang dapat dirasakan seseorang dan memengaruhi banyak hal, terutama yang berkaitan dengan kemajuan karier.
Biasanya lingkungan kantor yang beracun itu seringkali dipenuhi dengan drama, gosip, sampai sistem komunikasi yang tidak lancar. Meski sudah bukan lagi hal baru dalam dunia kerja, toxic environment sangat berdampak pada kesehatan tubuh.
5 dampak buruk toxic environment
Lingkungan kerja yang tidak sehat ini ini seringkali menyebabkan berbagai gangguan kesehatan fisik dan mental. Setidaknya ada lima efek kesehatan paling signifikan dari toxic environment di tempat kerja sebagai berikut:
Depresi
Mental Health America melaporkan bahwa depresi merupakan satu dari tiga masalah teratas yang dialami karyawan di tempat kerja. Pada awalnya, gejala tersebut ditandai dengan keluhan kesedihan, kehilangan minat, lebih cepat marah, sakit kepala, sulit berkonsenstrasi, perasaan bersalah dan emosi lain yang memengaruhi kesehatan mereka. Sayangnya, kebanyakan orang merasa takut atau malu karena tempat kerja mereka telah memupuk rasa takut dari dalam diri mereka sendiri.
Kecemasan
Rasa takut yang terus-menerus terhadap pekerjaan bisa menyebabkan kecemasan yang sulit dikendalikan. Kecemasan itu pun meliputi perasaan khawatir berlebihan, gugup, gelisah, gemetar hingga detak jantung yang terus berpacu. Kecemasan ini pula yang membuat para pekerja tidak produktif dan membuat mereka sering bolos kerja, reaksi berlebihan, ketidakmampuan menyelesaikan tugas dan itu diperburuk oleh paranoia yang sering menyertai kecemasan.
Kelelahan
Beban mental yang diakibatkan oleh toxic environment di tempat kerja bisa membuat kita kekurangan tidur bahkan insomnia. Akibatnya, seseorang mengalami kelelahan yang memicu banyak gangguan lain seperti gairah seks, menarik diri dari pergaulan, memiliki masalah pencernaan, migrain dan kelelahan.
Jadi lebih gampang sakit
Ketika bekerja di lingkungan yang tidak bersahabat banyak orang melaporkan merasa lebih sering sakit. Apalagi dengan kombinasi stres dan kelelahan, sistem imun bisa melemah dan membuat kita lebih mudah terserang penyakit.
Ciri- ciri Lingkungan Kerja Toxic
Setelah memahami sekilas bagaimana gambaran dari Toxic Work Environment, berikut adalah beberapa ciri-cirinya:
Lebih banyak kehidupan kerja daripada kehidupan pribadi
Perseners, kamu sering membawa pekerjaan ke rumah? Atau kamu terbiasa membuka email di tengah malam? Lalu, mulai bekerja lagi keesokan paginya hingga larut malam. Begitu seterusnya.
Kalau kamu merasakan hal ini, bahkan di hari libur masih mengurusi pekerjaan, mungkin perusahaan kamu memiliki budaya perusahaan yang tidak sehat untuk para karyawan. Meskipun kamu termasuk orang yang senang bekerja keras, ketika pekerjaan sudah memotong waktu pribadi dan merusak kebahagiaanmu, mungkin ada suatu kesalahan di dalamnya, Perseners.
Kamu merasa tidak berkembang
Kalau kamu masih berada di posisi yang sama sejak lama, tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi, tidak adanya peningkatan skill, merasa tidak bersemangat, sepertinya kamu harus bergerak dari perusahaan itu, Perseners. Coba perhatikan rekan kerjamu, apakah tidak ada antusiasme dari mereka? Jika iya, mungkin saat ini kamu sedang berada di kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat.
Rekan kerja tidak profesional
Coba perhatikan kembali lingkungan di sekitarmu. Apakah rekan kerjamu tidak pernah menganggap serius pekerjaannya? Misalnya, selalu datang terlambat ketika rapat, tidak antusias dengan pekerjaannya, senang mengumbar gosip, dan selalu mengeluh. Idealnya, lingkungan kerja yang baik didukung oleh rekan kerja yang supportive, profesional, menyenangkan, dan bahagia untuk membuat hari-hari kerja kamu jauh lebih baik.
Nah, jadi itulah dampak dan ciri ciri yang terjadi ketika kamu berada dilingkungan toxic