29.3 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Tragedi Penembakan di Montenegro, 11 Orang Tewas dan 6 Luka-luka

Pemerintah Montenegro mengumumkan tiga hari berkabung di negaranya mulai Sabtu (13/8/2022). Keputusan ini sebagai bentuk perhormatan kepada korban tragedi penembakan massal yang terjadi di negara tersebut sehari sebelumnya.

Perdana Menteri Dritan Abazovic mengungkapkan, penembakan di Montenegro kali ini menjadi salah satu yang terburuk sepanjang sejarah negaranya. Ia juga menyerukan kepada seluruh warga agar mendukung para keluarga korban penembakan di Cetinje.

Penembakan massal terjadi di Montenegro pada Jumat (12/8). Akibat kejadian itu, 11 orang termasuk dua anak-anak dan seorang pria bersenjata tewas dan enam orang lain mengalami luka-luka.

Direktur Polisi Montenegro, Zoran Brdjanin, mengatakan penembakan terjadi sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Ketika itu, seorang pria berusia 34 tahun dengan senapan berburu menembak mati dua saudara kandungnya yang berusia 8 tahun dan 11 tahun.

“Keluarga itu tinggal di rumah penembak sebagai penyewa,” kata Brdjanin dikutip dari Reuters, Minggu (14/8).

Dia mengatakan, motif penembakan itu belum diketahui. Namun pelaku berinisial V.B.

“Penembak kemudian berjalan keluar dari rumahnya dan membunuh 7 orang lainnya. Dalam baku tembak dengan polisi, seorang polisi terluka,” kata Brdjanin.

Pemerintah Cetinje gelar acara pengenangan korban penembakan

Cetinje sekarang sudah bersatu dalam kesedihan tidak seperti sebelumnya. Semua warga larut dalam kesedihan usai peristiwa penembakan massal ini

Pemerintah Cetinje pada Sabtu sudah menggelar acara khusus untuk mengenang para korban tewas dalam penembakan massal ini. Wali Kota Cetinje, Nikola Djuraskovic, mengatakan bahwa tragedi ini tidak terduga.

“Sehari sebelumnya, kota kami telah dirundung kesedihan dan kejutan karena adanya korban tewas tak bersalah dari serangan yang tidak ada maksudnya,” kata Djuraskovic.

“Kami akan mengenang dengan seluruh penghormatan kepada seluruh korban tewas dalam tragedi ini. Hidup mereka telah dihancurkan secara brutal dan mereka akan tetap ada di ingatan kami. Namun, kami juga memperingatkan semua untuk melakukan apapun agar kejadian serupa tidak terulang kembali” sambugnya, dilansir dari N1.

Sementara, Wakil Parlemen Cetinje, Mirko Stanic, mengungkapkan bahwa Cetinje sekarang sudah bersatu dalam kesedihan tidak seperti sebelumnya. Semua warga larut dalam kesedihan usai peristiwa ini.

“Cetinje tidak sendiri dalam kesedihan ini, seluruh Montenegro dalam keadaan berduka. Dukungan dari seluruh kota di Montenegro berarti penuh bagi keluarga korban,” tambahnya.

Penembakan menewaskan 12 orang termasuk pelaku

 menewaskan 11 orang, dua di antaranya adalah anak-anak dan terdapat enam orang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit 

Penembakan di Cetinje, yang berlangsung sekitar pukul 15.30 waktu setempat, telah menewaskan 11 orang, dua di antaranya adalah anak-anak. Sementara, terdapat enam orang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Sesuai keterangan dari Kepala Polisi Montenegro, Zoran Brdjanin, terdapat keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anaknya yang tewas ditembak. Ketiganya merupakan penyewa di rumah pelaku penembakan yang berinisial V.B tersebut, dilaporkan dari Reuters.

Setelah menembak tiga orang tersebut, pelaku berjalan keluar dari rumahnya dan membunuh tujuh orang. Bahkan, akibat kejadian ini sempat terjadi kontak senjata dengan polisi yang mengakibatkan seorang aparat terluka.

“Ketika kami datang ke lokasi, kami melihat enam tubuh korban, termasuk dua anak kecil. Kemudian dua orang lain meninggal dunia ketika dilarikan ke rumah sakit. Saya hanya dapat mengatakan bahwa pelaku dibunuh oleh warga yang marah,” ungkap Andrijana Nastic selaku jaksa lokal.

Motif penembakan masih belum diketahui secara pasti

masih belum diketahui secara pasti apa motif pelaku di balik tragedi penembakan massal.

Sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti apa motif pelaku di balik tragedi penembakan massal. Selain itu, polisi juga masih menyelidiki apakah pelaku tewas akibat terkena luka tembak serius usai baku tembak dengan polisi, atau memang ditembak oleh warga lokal.

Setelah kejadian ini, pemerintah Montenegro sudah menganjurkan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh gedung pemerintahan dan institusi negara. Sedangkan, seluruh acara hiburan yang akan dilangsungkan harus ditunda untuk sementara waktu ketika masa berkabung, dikutip dari RFE/RL.

Hal ini termasuk acara kunjungan kepala Gereja Ortodoks Serbia yang harus ditunda selama masa berkabung akibat peristiwa penembakan. Kunjungan tersebut awalnya direncanakan pada 14-15 Agustus di Herceg Novi untuk memperingati berdirinya kota itu yang ke-640 tahun.

Nah, itulah penjelasan tentang tragedi penembakan massal yang terjadi di negara Montenegro yang sampai saat ini, masih belum diketahui secara pasti apa motif pelaku di balik tragedi penembakan massal.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles