29.3 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Sejarah dan Asal Usul Nama Kota Banjarmasin

Banjarmasin adalah kota terbesar sekaligus ibukota Provinsi Kalimantan Selatan Indonesia, yang memiliki cerita dan sejarah tersendiri dari mana asal-usul nama kota itu berasal. Kota Banjarmasin dahulunya pernah menjadi ibukota Provinsi Kalimantan (1945-1956) dan Provinsi Kalimantan Selatan (1956 sampai sekarang).

Secara astronomis, Kota Banjarmasin terletak antara 3°16’46’’ sampai dengan 3°22’54’’ LS dan 114°31’40’’ sampai dengan 114°39’55’’ BT. Kota Banjarmasin berada pada ketinggian rata-rata 0,16 m di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Sehingga hampir seluruh wilayahnya akan tergenang air saat air pasang.

Kota Banjarmasin berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala di sebelah utara dan barat serta Kabupaten Banjar di sebelah timur dan selatan. Dengan luas kota sekitar 98,46 km persegi, kepadatan penduduk Kota Banjarmasin mencapai sekitar 6.949 penduduk per km persegi. Kota Banjarmasin disebut sebagai Kota Seribu Pulau karena banyaknya sungai yang melintas di wilayah kota tersebut.

Sejarah Nama Kota Banjarmasin

taman siring 0 km banjarmasin

Dikutip dari laman resmi Kota Banjarmasin. Sejak dahulu Banjarmasin memegang peranan strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau. Karena terletak di pertemuan antara sungai Barito dan Sungai Matapura yang luas dan dalam.

Sejarah awal kota yang terletak 22 km dari Laut Jawa ini tak terlepas dari aktivitas di sungai-sungai besar tersebut. Yang pada saat itu tentunya dapat dilayari kapal besar, sehingga kapal-kapal Samudra dapat merapat hingga Kota Banjarmasin.

Untuk itu, pada zaman Belanda, Banjarmasin menjadi pelabuhan masuk dan keluar bagi seluruh daerah aliran Sungai Barito dan merupakan pelabuhan transito untuk kapal-kapal yang datang dari Singapura dan Jawa. Ke pantau timur Kalimantan.

Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama “Banjarmasih” (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin.

Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City) Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai). Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809.

Tahun 1812 Inggris menduduki Banjarmasin dan menyerahkannya kemali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar yang berkedudukan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826.

Sejarah Kota Banjarmasin yang tercatat pada tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo. Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura.

Asal Usul Nama Banjarmasin

kota banjarmasin

Asal usul nama Kota Banjarmasin memiliki cerita yang cukup panjang. Berikut kisah panjang dari asal muasal nama Banjarmasin itu diambil.

1. Berawal dari istilah Banjarmasih Asal usul nama Banjarmasin pada awalnya, sekitar tahun 1526, nama daerah adalah Banjarmasih. Istilah Banjarmasih ini diketahui diambil dari nama salah seorang patih yang sangat berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yaitu Patih Masih.

Patih Masih beradal dari Desa Oloh Masih, yang dalam bahasa Ngaju berarti orang Melayu atau Kampung Orang Melayu. Desa Oloh Masih inilah yang kemudian menjadi Kampung Banjarmasih.

2. Peperangan Pangeran Samudera Dalam buku Cerita Rakyat dari Kalimantan Selatan karangan H. Yustan Asddin tahun 2013, keberadaan kota Banjarmasin ini tidak terlepas dari tokoh yang sangat terkenal di Kalimantan Selatan, yaitu Pangeran Samudera.

Patih Masih bersama dengan beberapa Patih lainnya sepakat mengangkat Pangeran Samudera menjadi Raja. Masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Banjarmasih ini berlangsung pada 1526-1550.

Pangeran Samudera adalah raja pertama di Kalimantan Selatan yang memeluk Islam. Setelah beragam Islam, Pangeran Samudera berganti neama menjadi Sultan Surinsyah. Pangeran Samudera ini adalah seorang Putera Kerajaan Daha yang terbuang dan mengasingkan diri di Desa Olo Masih.

Kemajuan kerajaan Banjar ini tentu saja mengusik kekuasaan Pangeran Tumenggung, raja Daha yang juga paman dari Pangeran Samudera, sehingga terjadi penyerbuan oleh Daha. Peperangan yang berlarut-larut menyebabkan Pangeran Samudera terdesak, dan meminta Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di Nusantara.

Demak bersedia membantu kerajaan Banjar, dengan syarat raja dan rakyatnya masuk Islam. Pengeran Samudera setuju dan tentara Demak datang bersama Khatib Dayan yang kemudian mengislamkan rakyat Banjar. Sejak itu jugalah Pangeran Samudera berganti nama menjadi Sultan Suriansyah.

Nah, jadi itulah sejarah dan asal usul nama kota Banjarmasin. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles