32.1 C
Jakarta
Sunday, July 21, 2024

Perekonomian Eropa Memasuki Masa Suram

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara di dunia selama kurun waktu kurang lebih dua tahun telah menganggu perekonomian. Tak terkecuali  negara-negara di benua Eropa. Pada Tahun 2022 ketika pandemi mulai surut, harapan akan perbaikan ekonomi mulai muncul.

Namun seketika sirna menjadi tahun yang suram seperti laporan Straits Times, Selasa (23/8/2022). Euforia belanja pascapandemi, didukung oleh belanja pemerintah yang berlebihan sudah siap menghentak demi mendorong ekonomi dan membantu rumah tangga yang kelelahan dan merindukan kenormalan setelah dua tahun yang mengerikan.

Tapi semua itu berubah pada 24 Februari 2022 lalu dengan serangan Rusia ke Ukraina. Normalitas hilang dan krisis menjadi permanen. Resesi sudah mengintip di balik pintu. Inflasi (diantaranya dengan kenaikan harga barang dan jasa) mendekati dua digit dan musim dingin dengan ancaman kekurangan energi dengan cepat makin mendekat.

Perubahannya Dramatis

Gambar Ekonomi di daratan Eropa memasuki masa-masa suram.

Setahun yang lalu sebagian besar peramal memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 mendekati 5 persen. Sekarang resesi musim dingin menjadi masalah paling mendasar. Rumah tangga dan bisnis sama-sama menderita karena dampak perang, harga pangan dan energi yang tinggi. Sekarang diperburuk oleh kekeringan yang menghancurkan dan permukaan sungai yang rendah sehingga membatasi transportasi arus barang.

Pada angka 9 persen. Inflasi di kawasan euro berada pada tingkat yang belum pernah terjadi dalam setengah abad terakhir, menghajar daya beli, dimana uang yang tersisa digunakan untuk belanja bahan bakar, gas alam, dan makanan pokok.

Penjualan eceran sudah amblas, berbulan-bulan sebelum musim panas dimulai karena pembeli mengurangi pembelian mereka. Pada bulan Juni, volume penjualan ritel turun hampir 4 persen dari tahun sebelumnya, dipimpin oleh penurunan 9 persen yang tercatat di Jerman.

Konsumen beralih ke toko diskon dan melupakan produk kelas atas. Mereka juga mulai melupakan pembelian tertentu. “Hidup menjadi lebih mahal dan konsumen enggan untuk mengkonsumsi,” kata Robert Gentz, co-CEO pengecer Jerman Zalando, kepada wartawan.

Bisnis sejauh ini mengatasi dengan baik berkat kekuatan harga yang luar biasa karena kendala pasokan yang terus-menerus. Tetapi sektor-sektor intensif energi babak belur dan merana. Hampir setengah dari kapasitas peleburan aluminium dan seng Eropa sudah tidak beroperasi sementara banyak produksi pupuk, yang bergantung pada gas alam, kini tutup.

Pariwisata menjadi titik terang yang langka kareba sebagian orang ingin menghabiskan akumulasi tabungan dan menikmati musim panas pertama mereka tanpa kekhawatiran sejak 2019.

Tetapi bahkan sektor perjalanan dilumpuhkan oleh kapasitas dan kekurangan tenaga kerja karena pekerja yang diberhentikan selama pandemi enggan untuk kembali bekerja. Bandara utama seperti Frankfurt dan London Heathrow terpaksa membatasi penerbangan hanya karena mereka kekurangan staf untuk memproses penumpang.

Euro Kembali Tertekan

Ilustrasi mata uang euro

Mata uang euro Eropa kembali tertekan seiring pertumbuhan ekonomi Eropa yang mulai melambat. Terakhir pertumbuhan ekonomi Jerman hampir memasuki masa resesi. Perekonomian Jerman kuartal ke-4 pada pengumuman pendahuluan sebesar 0,01% atau hampir tidak bertumbuh.

Mengutip dari cnbcindonesia.com. Pelaku pasar perlu mencermati data pertumbuhan ekonomi Uni Eropa. Konsensus pada kanal tersebut menyatakan perekonomian Eropa kuartal 4 diramalkan tumbuh 0,3%, lebih tinggi dari kuartal 3 yang hanya 0,2%. Penghalang pelemahan (support) euro yang cukup kuat berada pada level 1.1217, sedangkan penguatannya berpotensi tertahan (resistance) pada 1.1324.

Secara teknikal, euro masih cenderung tertekan dolar AS, terlihat dari pergerakan euro yang masih di bawah rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5). Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) juga masih pada posisi dead cross, atau memiliki kecenderungan turun.

Nah, Itulah Pembahasan tentang perekonomian yang sedang turun di eropa dan Tak terkecuali  negara-negara di benua Eropa. Pada saat ini ketika pandemi mulai surut, harapan akan perbaikan ekonomi mulai muncul.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles