27.3 C
Jakarta
Sunday, July 21, 2024

Kenali 4 Tanda-Tanda Perilaku ADHD pada Balita

Perilaku yang menunjukkan anak memiliki masalah dengan perhatian ataupun fokus adalah tanda perilaku ADHD. Misalnya ketidakmampuan untuk fokus pada satu aktivitas, atau kesulitan memberikan respon.

ADHD atau Attention-deficit/hyperactivity disorder adalah kondisi yang memengaruhi anak-anak dan bisa berlanjut sampai dewasa. ADHD mencakup kombinasi masalah yang terus-menerus, seperti kesulitan mempertahankan perhatian, hiperaktif, dan perilaku impulsif.

Anak-anak dengan ADHD juga mungkin punya masalah dengan rasa percaya diri dan belajar di sekolah. Gejala ADHD dimulai sebelum usia 12 tahun, dan pada beberapa anak, gejala tersebut bisa terlihat sejak usia 3 tahun. Yuk, kenali tanda-tanda perilaku ADHD pada anak balita di sini!

Tanda Perilaku ADHD pada Anak

Penanganan ADHD sejak dini dapat membantu mengobati gejala, sehingga anak bisa lebih beradaptasi dengan lingkungan, dan menemukan potensi diri. Apa saja gejala ataupun tanda perilaku ADHD pada anak balita? Ini ulasannya:

Kesulitan untuk Fokus

perilaku adhd pada anak

Perilaku yang menunjukkan anak memiliki masalah dengan perhatian ataupun fokus adalah tanda perilaku ADHD. Misalnya ketidakmampuan untuk fokus pada satu aktivitas, kesulitan memberikan respon karena tidak fokus, atau kesulitan mengikuti instruksi dan memproses informasi.

Kerap Gelisah dan Tidak Tenang

perilaku adhd pada anak

Gelisah dan tidak tenang yang mengacu pada aktivitas hiperaktif adalah tanda perilaku ADHD pada balita. Ada beberapa gejala ataupun perilaku yang bisa dilihat, seperti  memiliki ketidakmampuan untuk duduk diam untuk kegiatan yang tenang seperti makan atau ketika orang tua membacakan buku. Ia juga biasanya terus berbicara dan membuat kebisingan secara berlebihan, berlari dari mainan ke mainan, atau terus bergerak.

Impulsif

perilaku adhd pada anak

Tanda lain dari perilaku ADHD pada balita adalah impulsif. Nah, beberapa tanda impulsif pada anak kecil antara lain:

  • Menunjukkan ketidaksabaran yang ekstrem dengan orang lain.
  • Menolak menunggu giliran saat bermain dengan anak lain.
  • Menyela ketika orang lain sedang berbicara.
  • Melontarkan komentar pada waktu yang tidak tepat.
  • Mengalami kesulitan mengendalikan emosinya.
  • Menjadi rentan terhadap ledakan emosi.
  • Mengganggu ketika orang lain sedang bermain, daripada meminta terlebih dahulu untuk bergabung.

Menunjukkan Gejala Tambahan Lainnya

perilaku adhd pada anak

Selain apa yang sudah disebutkan di atas, balita dengan ADHD juga akan menunjukkan perilaku lain, seperti:

  • Perilaku agresif saat bermain.
  • Kurang hati-hati dengan orang asing.
  • Perilaku yang terlalu berani.
  • Membahayakan diri sendiri atau orang lain karena keberaniannya.
  • Ketidakmampuan untuk melompat dengan satu kaki pada usia 4 tahun.

Jika anak balita sudah menunjukkan beberapa gejala demikian, ada baiknya orang tua segera melakukan konsultasi dengan dokter, supaya anak mendapatkan penanganan yang tepat.

Risiko Komplikasi ADHD pada Balita 

Deteksi gejala ataupun tanda perilaku ADHD pada anak balita menjadi bagian penting, supaya orang tua bisa segera memberikan perawatan dan penanganan kepada anak. ADHD dapat berlangsung hingga dewasa, dan dalam perkembangannya bisa membawa pada komplikasi lain seperti:

  • Tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial.
  • Tidak hati-hati sehingga bisa lebih sering mengalami kecelakaan.
  • Cenderung memiliki harga diri yang buruk.
  • Berada pada peningkatan risiko penyalahgunaan alkohol dan narkoba dan perilaku nakal lainnya.

ADHD tidak menyebabkan masalah psikologis atau perkembangan lainnya. Namun, anak-anak dengan ADHD lebih cenderung memiliki kondisi seperti:

  • Oppositional defiant disorder (ODD), umumnya didefinisikan sebagai pola perilaku negatif, menantang dan bermusuhan terhadap figur otoritas.
  • Gangguan perilaku, ditandai dengan perilaku antisosial seperti mencuri, berkelahi, merusak properti, dan menyakiti orang atau hewan.
  • Gangguan disregulasi suasana hati yang mengganggu, ditandai dengan iritabilitas dan kesulitan menoleransi frustasi.
  • Ketidakmampuan belajar, termasuk masalah dengan membaca, menulis, memahami dan berkomunikasi.
  • Gangguan kecemasan, yang dapat menyebabkan kekhawatiran dan kegugupan yang berlebihan, ini termasuk juga gangguan obsesif kompulsif (OCD).
  • Gangguan mood, termasuk depresi dan gangguan bipolar, yang meliputi depresi serta perilaku manik.
  • Gangguan spektrum autisme, suatu kondisi terkait dengan perkembangan otak yang memengaruhi cara seseorang memandang dan bersosialisasi dengan orang lain.

Nah, itulah tanda perilaku ADHD pada balita. Jadi, apabila terdapat tanda tanda itu pada anak atau keluarga anda, segera dapatkan bantuan dari tenaga medis sebelum kondisi bertambah parah.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles