27 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Ramai soal Bola Api Terbang Disebut Banaspati, Apa Itu?

Sebuah unggahan video yang menampilkan bola api merah melayang di sekitar atap rumah, ramai di media sosial Twitter. Video berdurasi 12 detik tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Kamis (15/9/2022). Hingga Jumat (16/9/022), video tersebut telah ditonton lebih dari 200.000 kali. Terdengar dalam video, seseorang yang diduga perekam mengatakan bahwa bola api tersebut adalah Banaspati.

“Banapasti lur,” kata dia singkat.

Senada, beberapa warganet menduga bahwa penampakan dalam video merupakan Banaspati, salah satu makhluk halus dalam kepercayaan Jawa. Namun, ada pula warganet yang menyangkal jika bola api merah tersebut adalah Banaspati.

“Setelah vidionya aku zoom dan aku cerahkan akhirnya kelihatan samar samar ada yg megang tongkat ujungnya api,” tulis salah satu warganet.

Terlepas dari kebenaran mengenai sumber bola api bercahaya merah tersebut, lantas sebenarnya, apa itu Banaspati?

Mengenal Banaspati

Peneliti Sastra dan Budayawan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Dr Sunu Wasono menjelaskan, Banaspati adalah salah satu jenis lelembut atau makhluk halus yang muncul di malam hari. Banaspati memiliki wujud berupa api yang bertaring, dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas saat berjalan.

“Saat berjalan kepalanya di bawah dan kakinya di atas. Dia doyan darah manusia. Karena itu, ia suka menghisap darah manusia. Sasaran atau mangsanya adalah bayi,” terang Sunu, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Menurut Sunu, sebagian masyarakat Jawa masih mempercayai bahwa Banaspati adalah roh jahat perwujudan ilmu hitam. Kendati demikian, kebenarannya sulit untuk dibuktikan lantaran merupakan ranah keyakinan masyarakat. “Semua itu ada di ranah keyakinan. Bukan benar atau tak benar yang menjadi masalah atau ukuran, tapi percaya atau tak percaya,” ujar dia.

Terpisah, dosen Tradisi Lisan dan Seni di Asia Tenggara Program Studi S2 Asia Tenggara FIB UI, Dr Darmoko menyampaikan, Banaspati adalah makhluk gaib yang tergolong ke dalam anasir negatif destruktif. Berbentuk seperti bola api menyala-nyala, Banaspati telah lama dikenal dan berkembang di kalangan masyarakat Jawa.

“Banaspati itu mempunyai makna harfiah, sesuatu yang bernuansa panas dan dapat menyebabkan kematian,” terang dia kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Makhluk gaib ini pernah digambarkan oleh masyarakat Jawa dalam permainan anak, yakni umbul atau kartu bergambar. Selain Banaspati, makhluk gaib lain yang pernah tergambar dalam umbul antara lain Genderuwo, Wewe, Wilwa, Wedhon, serta Glundhung Pringis.

Darmoko melanjutkan, menurut narasi yang beredar, kemunculan Banaspati di masyarakat biasanya terjadi pada malam hari. Sosok ini dipercaya muncul lantaran ada kekuatan gaib dari seseorang yang memiliki kesaktian dalam menghadirkan kekuatan alam berwujud bola api menyala-nyala.

“Tujuan dihadirkan kekuatan magis itu biasanya untuk mencelakai atau hanya sekadar memberikan pelajaran kepada seseorang,” terang dia.

Dampak dari konstruksi pemikiran mistis

Kehadiran cerita Banaspati sebagai mitos atau legenda kontemporer, kata Darmoko, kerap dipercaya sebagai kebenaran. Narasi soal Banaspati ini biasanya hadir berkaitan dengan misteri, horor, ketakutan, humor, atau kisah moral. Lebih lanjut ia menjelaskan, cerita Banaspati tersebar luas di kalangan masyarakat secara lisan dari mulut ke mulut.

“Budaya lisan tentang Banaspati yang muncul pada suatu masa berusaha di-blow up (dimunculkan) oleh masyarakat tertentu biasanya bertujuan agar mendapatkan sensasional,” ujar dia.

Adapun beredarnya narasi Banaspati, menurut Darmoko, kemungkinan berkaitan dengan kepercayaan manusia purba terhadap alam gaib. Dunia roh, sukma, atau dewa membingkai hubungan antara kehidupan manusia dengan kehidupan alam gaib.

“Roh, sukma, atau dewa tersebut bagi umat manusia dianggap berada di atas dari padanya dan dapat memberikan manfaat subyektif bagi yang dapat mengendalikannya,” ungkap dia.

Ia mengimbuhkan, cerita Banaspati atau makhluk semacamnya yang tumbuh berkembang di masyarakat merupakan dampak dari konstruksi pemikiran mistis. Pemikiran mistis tersebut tidak dapat dipisahkan dari budaya masa lalu yang bersifat primitif, meski kini manusia berada pada perkembangan pola pikir modern.

“Alam pikiran mitis pada diri manusia akan selalu tetap dapat hadir dan dihadirkan pada suatu masa melalui berbagai konsep dan pengejawantahan (penjelmaan),” papar Darmoko.

Nah, itulah penjelasan mengenai sebuah unggahan video yang menampilkan bola api merah melayang di sekitar atap rumah, ramai di media sosial Twitter.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,600SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles