29 C
Jakarta
Monday, July 22, 2024

Penemuan Baru oleh Ilmuwan: Material yang Bisa Memperbaiki Diri Sendiri, Seperti Terminator

Penemuan menarik oleh ilmuwan telah terjadi di bidang logam, di mana ternyata logam memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Mirip dengan adegan di film Terminator, namun penemuan ini berlangsung dalam skala yang sangat kecil.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature dengan judul “Autonomous healing of fatigue cracks via cold welding” pada tanggal 19 Juli 2023.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menyelidiki bagaimana potongan logam berukuran nano merespons stres berulang menggunakan perangkat yang disebut mikroskop elektron transmisi.

Perangkat tersebut menerapkan gaya yang sangat kecil, setara dengan hentakan kaki nyamuk dalam bentuk 200 tarikan kecil ke logam setiap detik.

Dua jenis logam yang diteliti adalah tembaga dan platina. Di kedua logam tersebut, retakan muncul dan tumbuh di seluruh material. Namun, yang mengejutkan adalah setelah 40 menit, logam-logam tersebut menyatu kembali, tanpa meninggalkan jejak retakan.

Penulis utama studi ini, Brad Boyce, seorang ilmuwan di Laboratorium Nasional Sandia di Albuquerque, New Mexico, menyatakan bahwa penemuan ini memiliki potensi untuk berbagai aplikasi, mulai dari sayap pesawat hingga suspensi otomotif.

Penambang Valmir Souza Silva Bekerja di Tambang Tembaga Ilegal

Penelitian baru yang mempelajari bongkahan platina dan tembaga berukuran nanometer telah membantah asumsi lama bahwa logam tidak mampu memperbaiki dirinya sendiri.

Logam ternyata dapat mempertahankan kerusakan akibat tekanan atau gerakan berulang melalui proses cold welding.

Penelitian ini memiliki relevansi penting dalam dunia penerbangan dan konstruksi struktur penting lainnya, di mana jaringan retakan mikroskopis dapat menyebabkan bencana pada mesin jet, jembatan, dan struktur lainnya.

Dalam penelitian ini, ketika potongan logam bersentuhan dalam ruang hampa, mereka menyatu kembali melalui proses yang disebut sebagai “pengelasan dingin”.

Meskipun proses ini tidak terjadi setiap saat, kondisi lokal tertentu dapat menyebabkan kontak sisi retakan dan memungkinkan logam untuk pulih seperti semula.

Meskipun penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti belum diketahuinya apakah proses ini hanya terjadi dalam ruang hampa dan apakah logam lain juga memiliki kemampuan serupa, temuan ini tetap menjadi penemuan penting bagi para ilmuwan dan insinyur.

Temuan ini dapat mengubah cara manusia membangun dan merancang struktur logam dengan daya tahan tinggi.

Selain itu, temuan ini juga berpotensi diaplikasikan dalam dunia penerbangan luar angkasa, di mana partikel atmosfer tidak menjadi masalah karena objek luar angkasa terbang di ruang hampa, di luar Bumi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles