Anak-anak yang terlahir kembar tentu saja menggemaskan. Banyak orang tua yang berharap bisa memiliki anak kembar, terutama kembar identik.
Seperti yang diketahui, kembar identik terjadi saat sel telur yang telah dibuahi membelah diri menjadi dua embrio. Hal ini menyebabkan embrio-embrio tersebut memiliki kromosom dan materi genetik yang identik, sehingga saat lahir mereka akan sangat mirip.
Peluang untuk memiliki bayi kembar identik, baik dua maupun tiga, diketahui sangat sulit. Kembar tiga identik memiliki peluang sekitar 1 banding 200 juta kelahiran. Dilansir dari TribunTrends.com pada Selasa (25/7/2023), sebuah desa di India menjadi sorotan karena memiliki fenomena unik.
Desa tersebut bernama Haragonan dan terletak di negara bagian selatan Bangalore, India selatan. Tanpa memandang jenis kelamin, terdapat 237 orang di desa tersebut yang memiliki penampilan fisik yang sangat mirip.
Mereka memiliki ciri fisik berupa hidung berbentuk kerucut, bibir tebal, serta garis alis yang menonjol.
Tak hanya penampilan, tinggi badan 237 orang ini juga serupa. Seorang ahli genetika Jerman, Biharz, sangat tertarik dengan fenomena ini dan memulai penelitian.
Biharz menyebut bahwa fenomena di desa ini dikenal sebagai ‘fenomena non-keluarga’ yang sangat jarang terjadi. Beberapa ahli menduga bahwa Desa Haragonan memiliki sejarah panjang dan telah lama terisolasi dari luar dunia.
Karena keterisolasiannya, penduduk di desa tersebut cenderung menikah di antara sesama kerabat. Hal ini terjadi karena komunitas di desa tersebut kecil dan tidak ada peraturan yang melarang perkawinan di antara anggota keluarga dekat hingga tiga generasi.
Diduga inilah salah satu penyebab mengapa orang-orang di desa ini semakin mirip hingga menciptakan penampilan yang sangat mencengangkan seperti sekarang.
Penelitian menemukan bahwa tanah dan air di sekitar lingkungan mereka kaya akan unsur platina dan bismut.
