33.2 C
Jakarta
Monday, July 22, 2024

5 Sejarah Perjalanan Terciptanya Rupiah Menjadi Mata Uang Indonesia

Sebelum seperti sekarang, mata uang Indonesia telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Apabila kini kita bertransaksi dengan rupiah, orang Indonesia di zaman dahulu melakukannya dengan mata uang lain, seperti koin emas dan perak. Di era kolonial, dulu pertukaran uang dilakukan dengan gulden, mata uang Belanda.

Berikut ini merupakan 9 sejarah perjalanan rupiah menjadi mata uang di Indonesia:

Tahun 800-1600 Digunakan Bermacam-macam Metode Pembayaran

metode pembayaran kuno

Bagaimana cara bertransaksi orang di masa lampau? Rupanya, di antara tahun 800 sampai 1600 masehi transaksi dilakukan dengan koin emas dan perak. Produk koin pertama yang ditemukan di Indonesia berasal dari dinasti Sailendra yang diproduksi dari abad ke-9 hingga ke-12.

Selain menggunakan koin emas dan perak, untaian manik-manik juga dipakai sebagai alat tukar. Manik-manik ini diproduksi oleh kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan menyebar hingga pulau Jawa, Kalimantan sampai Indonesia bagian timur seperti Maluku. Tak hanya itu, di akhir abad ke-13 Kerajaan Majapahit menerima kedatangan pedagang Cina dan menjadikan koin tembaga sebagai alat tukar di masa itu.

Tahun 1600-1942 Menggunakan Mata Uang Kolonial Belanda

mata uang kolonial Belanda

Lalu, apa yang terjadi ketika orang-orang Eropa mulai berdatangan ke Indonesia? Mereka membawa koin emas dari Portugal dan Venesia, dolar perak dari Bolivia, Peru dan Meksiko yang kemudian jadi koin perdagangan utama selama beberapa ratusan tahun.

Lalu, perusahaan Hindia Timur Belanda pada abad ke-17 mengimpor koin perak untuk membantu perdagangan di masa tersebut. Namun, karena kurangnya pasokan timah, pada tahun 1724 perusahaan itu mulai memproduksi koin tembaga sendiri, dicetak di enam provinsi di Belanda dan diimpor dalam jumlah besar selama abad ke-18 hingga ke-19.

Lalu, uang kertas pertama muncul di tahun 1752 berkat pembentukan De Bank Courant dan Bank van Leening. Setelah VOC bangkrut pada 31 Desember 1799, Republik Batavia mengeluarkan uang sendiri dan membuat koin gulden perak pada tahun 1802.

Tahun 1942-1945 dibawah Masa Penjajahan Jepang

mata uang Jepang

Di tahun 1942, Jepang menginvasi pemerintahan Hindia Belanda dan mengambil alih seluruh negeri. Jepang membawa mata uang sendiri termasuk uang lokal dan gulden, lalu melikuidasi bank-bank, termasuk De Javasche Bank.

Setelahnya, terbitlah uang kertas yang dikeluarkan oleh De Japansche Regeering dan menjadi alat pembayaran yang sah sejak Maret 1942. Uang Jepang seharusnya memiliki nilai yang sama dengan uang Belanda, namun terjadi hiperinflasi karena mencetak uang secara berlebihan.

Di tahun 1944, Jepang mengeluarkan uang yang dicetak dalam bahasa Indonesia. Stok uang kertas ini tetap dipakai oleh pemerintah Indonesia sampai tahun 1946 ketika pemerintah baru bisa mencetak uang sendiri.

Belanda Datang Kembali Untuk Merebut Indonesia dan Mengeluarkan Gulden NICA

mata uang Gulden NICA

Pada akhir perang, sekutu NICA mulai mengambil alih kendali atas Indonesia dan mencetak gulden NICA di tahun 1943. Uang ini disebarkan di Papua, Maluku dan Kalimantan. Lalu, ketika uang NICA pertama kali muncul di Pulau Jawa, Soekarno mengeluarkan dekrit (keputusan) segera di tanggal 2 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa uang kertas NICA itu ilegal.

Karena tidak memiliki kuasa penuh, akhirnya Belanda memutuskan tidak mengeluarkan uang NICA di kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatra. Karena kesulitan mengedarkan uang, akhirnya lambat laun uang NICA tidak lagi berlaku dan tidak digunakan.

1945, Indonesia Mulai Mencetak Mata Uang Rupiah

mata uang rupiah tahun 1945

Di tahun 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah Indonesia memutuskan sudah saatnya untuk membuat mata uang sendiri. Lalu, pemerintah menyatakan bahwa bank sentral Indonesia yang baru adalah Bank Negara Indonesia, yang didirikan pada 5 Juli 1946 dan menempati kantor di De Javasche Bank di Yogyakarta.

Rupiah Indonesia pertama kali dikeluarkan pada 3 Oktober 1946. Sementara, mata uang yang berlaku sebelumnya seperti uang NICA atau mata uang Jepang harus diserahkan ke bank paling lambat 30 Oktober 1946. FYI, satu rupiah baru itu nilainya setara dengan 0,5 gram emas.

Nah, jadi itulah 5 sejarah perjalanan terciptanya rupiah menjadi mata uang Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles