28.4 C
Jakarta
Tuesday, July 23, 2024

Inilah Sejarah dan Asal Usul dari Nama Kabupaten Wonosobo

Wonosobo menjadi salah satu kawasan wisata favorit masyarakat Indonesia. Karena terkenal dengan sebutan kota di atas awan dan pemandangannya yang sangat indah. Selain dikenal dengan pemandangan bentang alam yang terselimuti putihnya awan-awan yang membuat area di sekitar itu dingin. Wonosobo juga dikenal dengan ragam tempat wisata sejarah dan kulinernya.

Kabuparen Wonosobo merupakan salah satu dari 35 kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah 98.468 hektar (984.68 km persegi) atau 3,03 persen luas Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonosobo berjarak 120 kilometer dari Ibukota Jawa Tengah (Semarang) dan 520 kilometer dari Ibukota Negara (Jakarta).

Wonosobo berada pada rentang 250 meter di atas permukaan laut (mdpl) – 2.250 mdpl dengan dominasi pada rentang 500- 1000 mdpl sebesar 50 persen dari seluruh areal. Dengan letak geografis tersebut, menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wilayah Kabupaten Wonosobo.

Dengan posisi pasial berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan berada di antara jalur pantai utara dan jalur pantai selatan. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Wonosobo secara umum merupakan perbukitan dan pegunungan dengan sebagian besar atau sekitar 56,37 persen kemiringan lereng antara 15-40 persen.

Sejarah Kabupaten Wonosobo

sejarah dari kabupaten wonosobo

Melansir dari laman resmi Kabupaten Wonosobo, sejarah Kabupaten Wonosobo berkaitan erat dengan masa perang Diponegoro pada kisaran tahun 1825-1830. Saat itu wilayah Wonosobo menjadi salah satu kawasan basis pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro.

Bersama Imam Misbach, atau dikenal pula dengan nama Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, dan Gajah Permodo, Kiai Muhammad Ngarpah berjuang melawan pendudukan Belanda di wilayah Wonosobo.

Setelah melnghadapi sebuah pertempuran yang sengit, Kiai Muhammad Ngarpah akhirnya berhasil meraih kemenangan pertama, sehingga kemudian diberikan gelar Tumenggung Setjonegoro.

Tumenggung Setjonegoro, yang mengawali kekuasaannya berada di Ledok, Selomerto kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Kota Wonosobo sekarang. Tumenggung Setjonegoro memindahkan pusat pemerintahan setelah ia menjadi bupati pertama Wonosobo.

Pemindahan pusat pemerintahan tersebut, setelah dikaji oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para sesepuh dan beberapa tokoh, termasuk pimpinan dewan perwakilan rakyat.

Dalam sebuah seminar pada tanggal 28 April 1994, kemudian diyakini yang terjadi pada tanggal 24 Juli 1825. Tanggal 24 Juli itu pula, yang akhirnya diperingati setiap tahun sebagai Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Asal Usul Nama Wonosobo

asal usul dari nama wonosobo

Dalam penjelasan pemerintahan Kabupaten Wonosobo itu sendiri, ada kisah menarik yang memang menjadi latar asal muasal nama Wonosobo ini didapatkan. Sejarah dan asal muasal nama Wonosobo itu tidak dapat dilepaskan dari kisah tiga pengembara yang masuk ke wilayah ini pada awal abad 17 lalu.

Ketiga orang itu adalah Kiai Kolodete, Kiai Karim, dan Kiai Walik. Meski awalnya masuk ke wilayah yang sama, mereka pun kemudian berpisah dan menempati tiga wilayah yang berbeda. Kiai Kolodete membuka pemukiman di Dataran Tinggi Dieng. Kiai Karim membuka kawasan pemukiman di sekitar Kalibeber, dan Kiai Walik memilih wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo.

Diceritakan, dari ketiga orang itu pula, muncul anak keturunan yang ada kemudian hari menjadi para penguasa di seputar kawasan Wonosobo. Salah satunya adalah cucu dari Kiai Karim, yaitu Ki Singowedono. Setelah mendapat hadiah dari Keraton Mataram, Ki Singowedono kemudian bergelar Tumenggung Jogonegoro.

Jejak Tumenggung Jogonegoro dapat ditemukan di makamnya, di Desa Pakuncen, Selomerto. Dari Selomerto itu pula, sejarah asal kata Wonosobo ini diyakini bermula. Disebutkan bahwa banyak pihak meyakini, kata Wonosobo berasal dari sebuah dusun di Desa Polobangan, Selomerto. Dusun yang dimaksud saat itu bernama Wanasaba.

Dusun itu didirikan oleh Kiai Wanasaba. Dusunnya merupakan dusun yang kecil, dan sampai saat ini dusun tersebut masih ada. Bahkan, hingga kini banyak dikunjungi para peziarah, yang ingin berdoa di makam Kiai Wanasaba, Kiai Goplem, Kiai Putih, dan Kiai Wan Haji. Kata Wonosobo sendiri memiliki arti bahasa Jawa yaitu tempat berkumpul di hutan.

Nah, jadi itulah penjelasan tentang sejarah dan asal usul nama Kabupaten Wonosobo. Semoga informasinya bermanfaat ya!

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles