29.3 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Inilah Pengertian dan Metode Pembuatan dari Bioplastik

Bioplastik atau plastik biodegradable merupakan suatu jenis plastik ramah lingkungan. Bioplastik dapat terurai oleh mikroorganisme. Seluruh komponennya terbuat dari bahan baku yang dapat diperbaharui.

Keberadaan plastik ramah lingkungan ini berpeluang menjadi solusi limbah plastik saat ini, yang terus menjadi sorotan dari pemerhati lingkungan.

Sejarah Bioplastik

Menurut catatan, bioplastic polyhydroxybutyrate (PHB), pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh ahli riset Perancis bernama  Maurice Lemoigne dari percobaan yang dia lakukan menggunakan bakteri Bacillus megaterium. Bioplastic polyhydroxybutyrate (PHB) dibentuk oleh fenomena biosynthesis yang dilakukan oleh bakteri di saat kondisi nutrisi terbatas.

Bioplastik Dapat Dihasilkan Melalui Beberapa Cara

Menurut Fieger, bioplastik dapat dihasilkan melalui beberapa cara. Salah satunya adalah biosintesis menggunakan bahan berpati atau berselulosa.

Adapun, cara pembuatan bioplastik yang berbasiskan pati adalah sebagai berikut:

  1. Mencampur pati dengan plastik konvensional (PE atau PP) dalam jumlah kecil antara 10-20 persen.
  2. Mencampur pati dengan turunan hasil samping minyak bumi, seperti PCL, dalam komposisi yang sama atau 50 persen.
  3. Menggunakan proses ekstruksi untuk mencampur pati dengan bahan- bahan seperti protein kedelai, gliserol, alginate, lignin dan sebagainya sebagai bahan plasticizer.

Sejumlah Metode Mampu Dikembangkan Dalam Pembuatan Bioplastik

Ada beberapa metode yang mampu dikembangkan dalam pembuatan bioplastik, antara lain:

1. Metode Yamada

Bioplastik ini terbuat dari bahan dasar (zein) yang dilarutkan dalam etanol 80 persen. Ditambahkan pemplastik, dipanaskan pada suhu 60° sampai 70°C selama 15 menit. Campuran kemudian cetak pada autocasting machine. Selanjutnya dibiarkan selama 3-6 jam.

2. Metode Frinault

Bioplastik ini dibuat dengan bahan dasar (kasein) menggunakan pencetak ekstruder dengan beberapa tahap proses yang terdiri dari pencampuran bahan dasar dengan aseton/etanol-air, penambahan pemplastik, pencetakan ekstruder kemudian pengeringan film.

3. Metode Isobe

Pada metode ini bahan dasar (zein) dilarutkan dalam aseton dengan air 30 persen (v/v) atau etanol dengan air 20 persen (v/v). Kemudian ditambahkan bahan pemplastik (lipida atau gliserin), dipanaskan pada suhu 50°C selama 10 menit.

Selanjutnya, dilakukan pencetakan pada casting dengan menuangkan 10 ml campuran ke permukaan plat polietilen yang licin. Bahan dibiarkan selama 5 jam pada suhu 30 sampai 45°C. Film yang terbentuk dilepaskan dari permukaan cetakan, dikeringkan dan disimpan.

Perlu Ketelitian Dalam Pembuatan Bioplastik

Untuk membuat awetan kering dalam bentuk plastik ini, juga diperlukan ketelitian dan kehati-hatian. Meskipun, pembuatanya sangat mudah dan memerlukan waktu yang tidak lama.

Pada umumnya makhluk hidup yang diawetkan dalam bentuk awetan ini adalah berbagai macam serangga, bunga, dan berbagai bentuk daun tumbuhan. Walaupun sudah tersimpan lama, tumbuhan tersebut tidak akan layu dan masih tampak segar serta tidak akan rusak kecuali bila dipecah.

Plastik biodegradable dapat dipakai sebagai kemasan karena tidak mudah ditembus uap air. Karenanya, jenis ini dapat dipakai sebagai kemasan alternatif.

Bioplastik Tidak Menghasilkan Senyawa Kimia Berbahaya Sebagaimana Plastik Biasa

Mengingat bioplastik tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya sebagaimana plastik biasa, maka plastik tetap aman saat terbakar. Bila terbuang ke tanah, bioplastik justru akan memperbaiki kesuburan tanah karena hasil penguraian mikroorganisme meningkatkan unsur hara dalam tanah.

Pada umumnya, bioplastik terbuat dari pati, minyak nabati, dan mikrobiota. Struktur kimia dari bioplastik akan mengalami perubahan sekaligus memengaruhi sifat-sifatnya karena pengaruh mikroorganisme, sehingga dapat terurai dengan mudah di tanah.

Bioplastik memiliki kekurangan dari segi biaya produksinya. Kelemahan lainnya adalah pada daya tahan bioplastik yang dianggap sangat minim ketimbang plastik biasa. Bioplastik tidak sekuat dan sefleksibel plastik konvensional. Bahkan, disinyalir tidak tahan panas, sehingga pada penggunaannya masih terbatas.

Nah, jadi itulah penjelasan mengenai pengertian serta metode pembuatan bioplastik yang perlu untuk kalian ketahui.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles