30 C
Jakarta
Monday, July 22, 2024

WASPADA! Hujan Petir dan Angin Kencang di Jabodetabek Hari Ini

Potensi hujan petir dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi sebagian wilayah DKI Jakarta hari ini, Sabtu (27/8/2022). Kondisi tersebut diperkirakan terjadi siang hingga malam nanti, sementara cuaca pagi ini cerah berawan.

“Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Jakbar, Jakpus, Jaktim dan Jaksel pada siang, sore dan malam hari,” kata BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Sabtu (27/8/2022).

Sementara, cuaca berawan menyelimuti keempat daerah penyangga Jakarta, seperti Depok, Bogor, Tangerang serta Bekasi pada pagi hari ini. Siang nanti, keempat kota diperkirakan BMKG akan diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang. Dan, disejumlah titik hujan sedang hingga lebat diselingi petir dan angin kencang. Kondisi cuaca ini dilaporkan BMKG terjadi pada siang hingga malam hari.

“Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang antara siang hingga malam hari di wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi,” jelas BMKG.

Lewat laman resminya, BMKG juga mengungkap potensi yang sama akan terjadi di Kabupaten Lebak bagian tengah dan selatan, Serang bagian Selatan, dan Tangerang Selatan.

“Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kab. Lebak bagian Tengah dan Selatan, Kab. Pandeglang bagian Utara, Kab. Serang bagian Selatan dan Kota Tangerang Selatan,” imbau BMKG.

Berikut adalah informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya dari laman resmi BMKG:

BMKG Membentuk KGTI Untuk Memperkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami

Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membentuk konsorsium Gempabumi dan Tsunami Indonesia (KGTI) guna memperkuat sistem peringatan dini tsunami. Konsorsium tersebut berisi para pakar dan peneliti gempabumi dan tsunami dari berbagai Kementerian/Lembaga terkait, Perguruan Tinggi, dan praktisi kebencanaan.

“Konsorsium ini sebagai respons BMKG terhadap kecenderungan aktivitas gempabumi yang terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dan juga adanya fakta bahwa mekanisme pembangkit tsunami semakin kompleks,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Sistem Processing InaTEWS Merah Putih dan Peluncuran KGTI di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Dwikorita mengatakan, kehadiran KGTI ini juga guna semakin meningkatkan kemandirian bangsa untuk penguatan operasional Sistem Peringatan Dini Tsunami. Strategi ini, kata dia, dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar dan komitmen BMKG dalam mewujudkan zero victim.

KGTI sendiri dibagi dalam tiga kelompok kerja yaitu, pertama kelompok kerja gempabumi. Kedua, kelompok kerja tsunami. Ketiga, kelompok kerja evaluasi dan pengembangan atau penguatan sistem monitoring, analisis, dan diseminasi gempabumi dan tsunami.

Secara umum, lanjut Dwikorita, tugas utama KGTI adalah mendukung pengembangan InaTEWS, memberikan evaluasi, dan rekomendasi terhadap sistem operasional monitoring gempabumi dan peringatan dini tsunami di BMKG. Dwikorita optimistis, kehadiran KGTI ini mampu memperkuat sistem peringatan dini tsunami yang dibangun oleh BMKG.

Perguruan Tinggi Ikut Terlibat dalam Konsorsium

Dwikorita menyebutkan sejumlah perguruan tinggi yang terlibat dalam konsorsium ini di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), serta beberapa pakar kebumian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sejumlah manfaat yang diharapkan dari dibentuknya KGTI bagi BMKG yaitu, pertama, memberikan masukan dalam pengembangan keilmuan dan teknologi untuk operasional Monitoring. Analisis Gempabumi meliputi strategi monitoring, pengolahan, analisis data, modelling, diseminasi, emerging teknologi. Pengembangan aplikasi, untuk mendukung terwujudnya Sistem Monitoring, Processing dan Disseminasi yang handal.

Kedua, memberikan masukan dalam pengembangan keilmuan dan teknologi untuk operasional Peringatan Dini Tsunami, terutama dalam strategi dan kebijakan pengamatan tsunami, pengolahan. Analisis data tsunami, modelling, diseminasi dan layanan peringatan dini tsunami.

Ketiga, memberikan masukan untuk evaluasi kinerja sistem monitoring gempabumi dan peringatan dini tsunami. Sementara itu, meski baru dibentuk, tambah Dwikorita, KGTI telah melakukan berbagai langkah awal penguatan sistem peringatan dini tsunami.

Contohnya, Kelompok Kerja Gempa Bumi telah melakukan relokasi data gempa BMKG tahun 2009-2021 untuk identifikasi sesar aktif di Indonesia. Dan, Model Bumi Regional dengan progress memodelkan kecepatan gelombang seismik regional untuk meningkatkan akurasi penentuan parameter gempabumi.

Nah, itulah penjelasan terkait cuaca hari ini yang berpotensi hujan petir dan angin kencang. Untuk warga Indonesia harus lebih waspada dengan cuaca hari ini ya. Tetap dirumah saja, jika tidak ada kepentingan di luar rumah.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles