28.2 C
Jakarta
Saturday, July 20, 2024

Perbadaan Hifa dan Spora pada Jamur

Hifa dan spora adalah bagian dari jamur yang digunakan untuk bereproduksi. Spora digunakan jamur untuk melakukan reproduksi aseksual ataupun seksual, sedangkan hifa untuk reproduksi seksual.

Hifa dan miselium adalah dua istilah yang digunakan untuk menggambarkan tubuh jamur. Jamur adalah jenis makhluk hidup yang makan dengan menguraikan makanan di sekitarnya. Jamur berkembang biak secara seksual dan aseksual dengan spora.

Nah, ada perbedaan utama antara hifa dan miselium yang perlu kam ketahui. Hifa adalah filamen yang membentuk miselium, sedangkan miselium adalah seluruh massa hifa. Informasi selengkapnya perbedaan hifa dan spora pada jamur bisa dibaca di sini!

Perbedaan Hifa dan Spora Sebagai Alat Reproduksi pada Spora

Jamur

Hifa adalah sel-sel berbentuk menyerupai tabung yang bercabang dari tubuh jamur. Hifa adalah mode utama pertumbuhan vegetatif pada jamur dan ia dilindungi oleh dinding sel yang kaku.

Pada kebanyakan spesies, hifa dipisahkan oleh dinding yang disebut septa. Septa ini adalah jenis dinding silang internal. Namun, septa terdiri dari pori-pori kecil di dalamnya untuk mengangkut organel di antara sel-sel hifa.

Pada jamur parasit, hifa membentuk haustorium yang akan menyerap nutrisi dari sel inang. Selain itu, beberapa hifa tidak mengandung septa di dalam hifa. Jenis hifa ini disebut hifa aseptat.

Spora mewakili tahap pertama dari siklus hidup jamur. Jika dilihat dari sudut pandang evolusi, jamur lebih dekat hubungannya dengan hewan daripada tumbuhan. Namun, dalam hal reproduksi, jamur memiliki lebih banyak kesamaan dengan tumbuhan.

Jamur cukup mirip dengan tanaman seperti lumut, sebab sebagian besar jamur menggunakan spora untuk berkembang biak. Spora terdiri dari satu sel dan set kromosom. Di dalam setiap spora jamur ada semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat miselium primer baru  (nama untuk bagian dari jamur yang tertanam).

Jamur juga bisa bereproduksi secara aseksual, yakni tumbuh melalui pembelahan mitosis. Namun, perlu dicatat bahwa jamur juga dapat berkembang biak secara seksua, yakni melalui hifa. Metode yang diambil jamur untuk berkembang biak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, serta jenis jamur.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hifa dan spora adalah bagian dari jamur yang digunakan untuk bereproduksi. Spora digunakan jamur untuk melakukan reproduksi aseksual ataupun seksual, sedangkan hifa untuk reproduksi seksual.

Bagaimana Hifa dan Spora Bisa Berpengaruh pada Kesehatan

Jamur

Jamur harus bergerak untuk mencari makanan lebih banyak, dan itu dilakukan jamur dengan spora, bukan hifa. Spora adalah sel-sel kecil yang terbentuk pada hifa dengan ukuran yang sangat kecil.

Karena sangat kecil dan ringan, spora dapat dengan mudah bergerak tanpa terlihat di arus udara, dan sebagian besar spora jamur disebarkan oleh angin. Kamu bisa menghirup dan mengeluarkannya, dan pada umumnya spora tidak menyebabkan masalah bagi kesehatan.

Beberapa spora juga disebarkan oleh tetesan air dari hujan atau di sungai, dan yang lain membutuhkan bantuan dari hewan seperti lalat. Lalat menyukai hal-hal yang berbau busuk, sehingga jamur stinkhorn mengembangkan sporanya dalam lendir yang berbau sangat busuk. Lalat memakan ini dan kemudian membawa spora sampai mereka kemudian menyimpannya di kotorannya.

Walaupun perlu mendapatkan penelitian lebih lanjut, namun hifa dapat mengakibatkan penyakit pernapasan terutama keparahan asma. Pada individu yang sehat, spora jamur dan fragmen hifa biasanya terperangkap dalam lendir di hidung dan mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.

Dalam kasus lain, jika sistem kekebalan berfungsi, fragmen asing ini dengan cepat dihancurkan dan dikeluarkan dari tubuh oleh makrofag, yang merupakan jenis sel darah putih.

Reaksi terhadap paparan fragmen hifa tergantung pada panjang dan intensitas paparan, serta sensitivitas sistem kekebalan terhadap jamur tertentu. Penting untuk dicatat bahwa ini tergantung pada spesies jamur dari mana fragmen hifa berasal.

Jamur menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang dapat memiliki efek patogen, inflamasi, dan alergi. Jika jamur tersebut menghasilkan mikotoksin tertentu, paparan yang terlalu lama dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang serius.

Itulah penjelasan mengenai hifa dan spora pada jamur serta efeknya pada kesehatan.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles