26.7 C
Jakarta
Tuesday, July 23, 2024

5 Hewan Mamalia Tertua di Dunia yang Masih Hidup Saat ini!

Mamalia pertama kali muncul di Bumi sekitar 200 juta tahun yang lalu. Tidak seperti dinosaurus, mamalia selamat dari peristiwa kepunahan massal yang terjadi sekitar 66 juta tahun yang lalu. Sebenarnya, sejumlah kelompok mamalia juga musnah dalam peristiwa tersebut, tetapi beberapa spesies mamalia kecil berhasil bertahan dan berdiversifikasi menjadi bentuk baru.

Dari semua mamalia yang ada sekarang, banyak di antaranya sudah ada sejak jutaan tahun lalu, meskipun mungkin mengalami sejumlah evolusi. Kali ini, kita akan mendiskusikan beberapa mamalia tertua di Bumi yang masih ada hingga saat ini.

Landak semut

Ilustrasi dari hewan landak semut

Ekidna atau landak semut termasuk dalam famili Tachyglossidae dan masih berkerabat dengan platipus dan sama-sama merupakan monotremata. Menurut laman Britannica, landak semut mungkin berevolusi dari nenek moyang monotremata selama periode Paleogen, yaitu 65,5 hingga 23 juta tahun yang lalu.

Fosil landak semut tertua yang diketahui ditemukan dari deposit gua Australia timur dari sekitar 17 juta tahun yang lalu. Peneliti juga meyakini bahwa dulunya landak semut pernah tersebar luas dan lebih beragam. Diyakini, landak semut pernah  berukuran sangat besar dengan panjang lebih dari 1 meter.

Solenodon

Ilustrasi dari hewan ini Solenodon

Solenodon adalah mamalia mirip tikus seukuran kelinci yang hanya ditemukan di Kuba dan Hispaniola. Dilansir laman idntimes.com, pengamatan terhadap DNA mitokondria solenodon menunjukkan bahwa garis keturunan mamalia ini menyimpang dari mamalia plasenta lainnya sekitar 78 juta tahun lalu.

Para peneliti tidak sepenuhnya yakin di mana berbagai populasi solenodon berada saat asteroid menghantam. Akan tetapi, mereka menduga populasinya nyaris punah. Luar biasa mengetahui bahwa solenodon berhasil menyelamatkan diri, sementara ekosistem di sekitar mereka mengalami kehancuran.

Tikus gajah

Gambar dari hewan Tikus gajah

Tikus gajah atau sengi adalah mamalia Afrika seukuran tikus yang memiliki moncong panjang seperti belalai. Ciri lain dari tikus gajah adalah memiliki tubuh ramping dan kaki belakang yang sangat panjang.

Dijelaskan laman Britannica, sejarah evolusi tikus gajah terbatas di Afrika dan berasal dari Eosen Akhir, yaitu 41,3 hingga 33,9 juta tahun yang lalu. Kerabat terdekat mereka adalah tikus pohon, tetapi sejak tahun 1950-an, tikus gajah dimasukkan ke dalam ordo yang berbeda.

Platipus

Ilustrasi dari Platipus

Platipus atau yang memiliki nama ilmiah Ornithorhynchus anatinus adalah mamalia amfibi asal Australia yang mudah dikenali karena paruhnya yang datar. Kekhasan lain dari penampilan platipus adalah bercak putih mencolok di bawah matanya. Mamalia ini memiliki bulu berwarna gelap hingga cokelat muda di bagian atas, dan bulu yang lebih terang di bagian bawah.

Diterangkan laman idntimes.com, catatan fosil menunjukkan monotremata atau mamalia bertelur mirip platipus pertama kali muncul sekitar 110 juta tahun yang lalu, pada Periode Kapur awal. Kala itu, Australia masih terhubung dengan Amerika Selatan. Monotremata periode Kapur ditempatkan dalam keluarga platipus seperti saat ini.

Jerapah

Ilustrasi dari hewan Jerapah

Jerapah yang kita kenal saat ini adalah asli Afrika, tetapi sekitar 20 juta tahun yang lalu, nenek moyang mereka juga berkeliaran di sepanjang Eropa dan Asia. Dilansir laman Girrafe World, jerapah purba tampak seperti rusa dan jauh lebih pendek daripada jerapah modern. Namun, ada beberapa perdebatan ilmiah tentang bagaimana leher jerapah bisa menjadi sangat panjang seperti saat ini.

Teori Lamarck yang diperkenalkan pada awal 1800-an menyatakan bahwa langkanya makanan di tanah membuat jerapah secara naluriah mengangkat leher mereka setinggi mungkin untuk mencapai makanan. Seiring waktu, ukuran leher menjadi lebih panjang yang memungkinkan jerapah bertahan hidup.

Charles Darwin punya teori lain tentang survival of the fittest. Ia percaya bahwa beberapa jerapah memiliki mutasi genetik yang memungkinkan mereka mengembangkan leher yang lebih panjang. Para pejantan ini kemudian berkembang biak dan menurunkan kode genetik ke generasi berikutnya. Sementara, pejantan yang tidak cukup makan tidak akan kuat kawin dengan betina hingga akhirnya mati tanpa memiliki keturunan.

Nah, Inillah pembahasan tentang 5 hewan mamalia yang tertua di dunia yang kini masih ada sampai sekarang. Ternyata Dari semua mamalia yang ada sekarang, masih banyak di antaranya sudah ada sejak jutaan tahun lalu, meskipun mungkin mengalami sejumlah evolusi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
27,000SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles