Kolombia saat ini dalam keadaan yang mencekam. Setidaknya 15 orang tewas dalam dua hari dalam sejumlah penyerangan.
Salah satu penyerangan terjadi di Kota Urara Barranquilla. Polisi setempat mengatakan bahwa ada enam orang ditembak mati ketika sedang minum-minum di sebuah bar.
Kelompok pengedar narkoba Gulf Clan melakukan serangan terhadap kelompok rivalnya, Los Costenos.
Ada Guru dan Keluarganya Ditembak Mati
Tak hanya, itu, peristiwa berdarah juga terjadi di daerah Santander. Seorang guru beserta istri dan anaknya dibunuh oleh sekelompok penyerang. Sebagai aksi balasan, lima imigran Venezuela yang dituduh terlibat digantung oleh warga setempat.
Sebelumnya, Walikota setempat sempat berbicara lewat radio bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh orang dari Venezuela. Mereka disebut membunuh untuk mencuri uang.
Seorang Pemimpin Serikat Pekerja Juga Ditembak Mati
Seorang pemimpin serikat pekerja dikabarkan juga tewas ditembak mati oleh dua pengendara motor. Peristiwa itu diduga terjadi di kota Pelabuhan Timur Laut Barrancabermeja
Menurut LSM Indepaz, itu adalah pembunuhan ke-126 terhadap pemimpin serikat pekerja sejak negara menandatangani kesepakatan damai dengan Revolusioner Marxis Kolombia.
Ada 122 Pembela HAM dan Pemimpin Sipil yang Tewas Hingga Juli 2022
Setidaknya ada 122 pembela hak asasi manusia dan pemimpin sipil tewas hingga Juli 2022. Jumlah ini lebih banyak dari periode yang sama pada tahun 2021.
Ombudsman setempat menyebut, 27 orang dari 122 yang terbunuh merupakan pemimpin adat. Ini merupakan serangan serius terhadap demokrasi.
“Mereka adalah perwakilan dan suara dari orang-orang yang paling rentan,” ujar Ombudsman Carlos Camargo dalam keterangan tertulis.
Nah, itulah penjelasan mengenai peristiwa berdarah di Kolombia yang saat ini dalam keadaan mencekam. Setidaknya 15 orang tewas dalam dua hari dalam sejumlah penyerangan. Salah satu penyerangan terjadi di Kota Urara Barranquilla.
