26.2 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Inilah Sejarah Awal dari Paskibraka yang Mengalami Banyak Perubahan

Setiap peringatan kemerdekaan Indonesia, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka alias Paskibraka selalu menjadi sorotan dalam upacara Hari Kemerdekaan. Perwakilan pemuda-pemudi terbaik dari tiap-tiap provinsi ini pastinya amat bangga menjadi bagian dari Paskibraka yang bertugas di Istana negara.

Paskibraka diliputi dengan sejarah yang cukup panjang dimulai dari awal kemerdekaan Indonesia. Penasaran dengan sejarahnya? Yuk, langsung saja disimak penjelasan artikel dibawah ini:

Lahirnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Ilustrasi Paskibraka

Dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 Tahun 2015. Peraturan tersebut tentang Penyelanggaran Kegiatan Pengibar Bendera Pusaka tertuang sejarah awal pembentukan yang dimulai ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan.

Aturan tersebut menyebutkan bahwa Paskibraka lahir bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Proklamasi dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, pada Jumat 17 Agustus 1945 tepat pada pukul 10.00 pagi. Setelah Proklamasi untuk kali pertama diperdengarkan secara resmi. Bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh tiga pemuda yakni Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo dan SK. Trimurti.

Ibukota Terpaksa Dipindah ke Yogyakarta

Ilustrasi Paskibraka

Meskipun proklamasi kemerdekaan telah dikumandangkan pada tahun 1945, situasi di Indonesia kian tidak kondusif akibat keinginan pendudukan kembali oleh Belanda maupun Inggris. Akibatnya upacara kenegaraan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1946 dilaksanakan di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Mayor Husein Mutahar, ajudan dari Presiden Soekarno mendapatkan mandat untuk mempersiapkannya. Terbesit dalam benak Mayor Husein Mutahar bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.

Karena masih dalam keadaan yang darurat. Maka Husein Mutahar hanya menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra sebagai perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

Siti Dewi Sutan Assin, Pembawa Baki Pertama

Ilustrasi Pembaka Baki Pertama

Siti Dewi Sutan Assin atau akrab disapa Titik merupakan salah satu dari lima orang anggota pengibar Bendera Sang Saka Merah Putih yang ditugaskan oleh Mayor (Laut) Husein Mutahar. Ia mendapatkan tugas sebagai pembawa baki, sekaligus menjadi pembawa baki pertama dalam sejarah rangkaian Upacara Kemerdekaan Indonesia.

Titik lahir pada 5 Oktober 1926 di Manado, Sulawesi Utara merupakan putri dari pasangan Sutan Assin dan Rangkayo Limbak Tjahaja. Ia sempat bersekolah di Yogyakarta setelah ayahnya yang berprofesi sebagai dokter berpindah tugas dari Manado.

Ia cukup aktif sebagai relawan di Palang Merah, kepanduan, dan dapur umum. Setelah Ibukota Indonesia kembali di Jakarta.Tepatnya pada tahun 1950, perempuan yang menguasai bahasa Belanda, Inggris, dan Prancis ini melanjutkan pendidikannya di bidang keguruan dan pendidikan di Belanda. Hal itu sesuai dengan cita-citanya yang ingin memajukan pendidikan di Tanah Air.

Seleksi Pemilihan Pemuda-pemudi Terbaik Tiap Provinsi di Indonesia

Ilustrasi Paskibraka

Pada tahun 1967, Husein Mutahar mendapatkan mandat yang sama oleh Presiden Soeharto. Sebab menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta. Pasukan pengibaran terdiri atas 3 kelompok yakni, kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal yang merupakan simbol tanggal Proklamasi Indonesia.

Berawal dari gagasan upacara proklamasi tahun 1946, untuk melibatkan pemuda-pemudi dalam serangkaian upacara proklamasi dilakukan pemilihan setiap daerah di Indonesia. Proses ini baru dilaksanakan tahun 1969, sekaligus ditetapkan bahwa untuk petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan provinsi yang diwakili oleh sepasang putra putri siswa SLTA.

Penyebutan Nama Paskibraka Untuk Pertama Kali

Ilustrasi Paskibraka

Upacara pengibaran pendera Pusaka Merah Putih telah berulang kali dilakukan, namun secara resmi nama pasukan pengibar bendera baru muncul pada tahun 1973. Pembina pasukan pengibar bendera yakni Idik Sulaeman mengusulkan nama Pasukan Pengibara Bendera atau Paskibraka.

Adapun suku kata “pas” berasal dari kata pasukan, paduan ucapan “kibra” berasal dari pengibar bendera, dan suku kata “ka” dari kata pusaka. Sejak itulah penyebutan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan singkatan Paskibraka. Istilah yang digunakan untuk petugas pengibar bendera adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka dari tahun 1967-1972.

Nah, itulah penjelasan mengenai sejarah Paskibraka yang menjadi bagian penting dalam pelaksanan Proklamasi Kemerdekaan setiap tahunnya. Kegiatan Paskibraka ini merupakan rangkaian dari aktivitas yang dimulai dari persiapan, sosialisasi, rekrutmen dan seleksi.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles