28 C
Jakarta
Tuesday, April 16, 2024

Sejarah Es Krim Mixue Yang Sudah Ada Sejak Tahun 1997

Kamu pasti gak asing dengan Es Krim Mixue, bukan?Yap, gerai es krim dan teh ini memang tengah jadi buah bibir di media sosial. Selain karena harga murah dan variannya beragam, keberadaan gerai Mixue yang mulai menjamurnya pun banyak diperbincangkan. Bahkan di media sosial ramai bilamana suatu ruko kosong, akan digunakan untuk mendirikan gerai Mixue.

Lantas, bagaimana ceritanya hingga Mixue bisa setenar sekarang? Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak ulasan seputar sejarah Mixue berikut ini

Awal berdirinya mixue

Dilansir dari Food Talk, pada 1997, pendiri Mixue, yakni Zhang Hongchao , masih duduk ditahun keempat bangku perkuliahan. Saat liburan musim panas, dirinya bekerja paruh waktu dengan berjualan es serut di sebuah toko minuman. Pada saat itulah, Zhang Hongchao menemukan ide dan peluang bisnisnya dengan modal yang diberikan sang nenek yaitu sebesar 4.000 RMB atau sekitar Rp7 jutaan.

Bisnis awalnya tersebut dimulai dengan cara sederhana. Bahkan, dirinya hanya memiliki kulkas, beberapa bangku, dan meja lipat di tokonya. Kala itu, mesin es serutnya pun dibuat sendiri olehnya. Penghasilan Zhang Hongchao saat itu pun hanya  100 RMB atau Rp226 ribu per hari. Sayangnya, gerai es krim pertamanya tutup karena pengaruh musim panas dan dingin. Barulah setahun kemudian, pada tahun 1999 Zhang Hongchao membuka bisnis keduanya yang diberi nama Mixue Bingcheng, yang berarti kastil es yang dibangun dengan salju.

 Mixue makin berkembang

Berbagai tantangan pun ia hadapi selama bertahun-tahun, hingga barulah di tahun 2006 ia akhirnya menemukan tempatnya di pasaran. Di tahun itu, sejenis es krim dari Jepang berbentuk seperti obor mulai muncul di Zhengzhou, bertepatan dengan Olimpiade Beijing 2008. Es krim itu yang kita kenal dengan nama es krim cone. Akibatnya, harga es krim, yang semula satu atau dua yuan, telah meningkat lima atau sepuluh kali lipat.

Dari sanalah, ia menemukan peluang bisnis dan berhasil menciptakan formula es krim yang murah. Ia pun berhasil mengeluarkan produk es krim seharga 2 yuan atau setara Rp 4.000, di saat toko lain menjual hingga 10 yuan (Rp 20.000). Bisnisnya pun berkembang pesat dan digandrungi banyak peminat kala itu.

Pada 2008 lalu, Mixue Bingcheng resmi berdiri sebagai sebuah perusahaan es krim yang mempunyai lebih dari 180 franchise. Mixue Bingcheng pun mulai masuk ke kawasan Indonesia pada 2020. Hingga saat ini, gerai es krim satu ini sudah tersebar di hampir seluruh Indonesia, lho!

Mixue Bingcheng juga diam-diam menjadi merek bubble tea tunggal terlaris di China, dengan pendapatan tahunan 6,5 miliar yuan (Rp 13 triliun) dalam setahun. Ditahun 2018,Hongchao akhirnya melakukan ekspansi besar-besaran ke berbagai negara seperti Vietnam Singapura, Malaysia, hingga Indonesia. Pada awal 2021, bisnis ini diperkirakan berhasil meraih pendapatan sebanyak 20 miliar yuan atau setara Rp 40 triliun, mengalahkan merek bubble tea premium lainnya

Nah, itulah sejarah Mixue yang menarik untuk diketahui. Dibali kesuksesannya, terdapat perjuangan Zhang Hongchao selama bertahun-tahun. Untuk itu, wajar apabila Mixue bisa setenar sekarang.

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Captcha verification failed!
CAPTCHA user score failed. Please contact us!

Stay Connected

23,893FansLike
1,879FollowersFollow
26,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles